Usu mollis perfecto no, pro equidem appellantur eu, nibh efficiendi eos ad. Atqui forensibus voluptaria te ius, ei quo indoctum voluptaria constituto. Elit causae deleniti nec ea, porro augue id eum. Vim ex maiorum verterem. His nibh scaevola omittantur an, quo ea eros facilisis. Sit mentitum maluisset id, nihil qualisque constituto eum an.

Cu dictas eripuit eam. Mel ei appareat molestiae, an pri dicit vulputate, at nam fierent accusamus. Sea hinc senserit ei, quas splendide philosophia sed at. Eos ut ipsum alterum maiestatis, ex nobis causae pri. Vix quod altera molestiae ut, vix affert invenire ut. Ad alii consetetur usu, repudiandae conclusionemque usu id, reque melius et sed.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon melalui Bidang Aplikasi Telematika (Aptel) menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang bertemakan “Perencanaan dan Kebijakan Bidang Komunikasi dan Informatika” Tingkat Kabupaten Cirebon. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis (24/11/2016) di Hotel Bagus Inn Cirebon yang diikuti oleh 110 operator/pegawai dari seluruh OPD, kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Cirebon. […]

dalam         Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon melaksanakan rapat Evaluasi Pengawasan Warnet di Kecamatan se-Kabupaten Cirebon Tahun 2016, Selasa (22/11) di gedung Da’wah Sumber yang diikuti oleh unsur Kecamatan se-Kabupaten Cirebon.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Postel Adang Suryana, S.Sos, para Kepala Seksi dan staf jajaran Bidang Postel Diskominfo.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon Drs. R. Benni Sugriarsa menyampaikan tujuan diadakannya rapat evaluasi pengawasan warnet di kecamatan adalah tindak lanjut dari kegiatan rakor pengawas warnet kecamatan pada Tanggal 29 Maret 2016 yaitu untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak kecamatan dalam rangka memonitoring, mengendalikan, dan mengawasi serta mengevaluasi kendala-kendala apa saja yang terjadi dalam upaya mengarahkan penggunaan warnet secara sehat dan aman ke berbagai kalangan, sehingga warnet dapat dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat serta untuk mensosialisasikan pengetahuan regulasi dan substansi pengelolaan kegiatan usaha warnet yang baik.
Di Kabupaten Cirebon saat ini warnet yang sudah terdata sebanyak 346 tersebar di 40 kecamatan.
Tujuan monitoring dan evaluasi untuk mengamati, mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi permasalahan serta antisipasinya atau upaya pemecahannya. Evaluasi merupakan proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan atau program. Evaluasi merupakan penilaian yang subjektif dan sistematik mungkin sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung, ataupun yang telah diselesaikan.
Pesatnya kemajuan teknologi informatika khususnya internet, memudahkan kita mengakses berbagai macam informasi yang kita butuhkan. Bagi sebagian masyarakat, internet digunakan untuk kegiatan posistif, namun demikian internet juga berdampak buruk jika digunakan tidak sebagaimana semestinya.
Kepala Diskominfo menyampaikan kepada pengawas warnet kecamatan agar menghimbau para pengusaha warnet dapat bersinergi dengan pemerintah, supaya bersama-sama meningkatkan pengembangan pembangunan sektor teknologi informasi di Kabupaten Cirebon.(Bens, Diskominfo)

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon Drs. R Benni Sugriarsa Beserta Kepala Bidang SKDI Sujono, SE., MM menghadiri Pembukaan Temu Bakohumas dan Komunitas Tingkat Nasional Tahun 2016, Kamis (17/11) pagi bertempat di Hotel Harris Convention Centre Bandung. Selain Kepala Dinas Kominfo, juga diikuti para Kepala Seksi, jajaran staf SKDI serta Ketua FK Metra dan Perwakilan KIM Kabupaten Cirebon.
Kegiatan Temu Bakohumas ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 17- 19 November 2016, dengan tema yang diusung pada pertemuan kali ini adalah “Membangun Reputasi melalui Kerja Nyata Humas dan Komunitas Informasi”.
Kegiatan ini dibuka oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia Eko Putro Sandjojo, dengan pemukulan Gong yang didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Ditjen IKP Kemkominfo Niken Widyastuti.
Menteri Eko Putro Sandjojo menyampaikan bahwasannya acara Temu Bakohumas tersebut bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. “di era digital sekarang ini kan banyak media sosial seperti Facebook, twitter dan sebagainya. saya harap ini dapat dimanfaatkan oleh Humas agar dapat mendistribusikan informasi hingga ke Desa-Desa.”
Ditambahkannya bahwa hal yang paling penting untuk mengembangkan sebuah Desa adalah dengan cara menumbuhkan rasa optimisme kepada masyarakat Desa itu sendiri”. tambahnya saat diwawancara para wartawan
Sebagaimana diketahui, bahwa dalam acara tersebut dihadiri oleh beberapa gubernur se-Indonesia, Dirjen IKP Kementerian Kominfo RI dan para peserta dari unsur Pemerintahan Daerah. acara yang dihelat di Kota Kembang ini juga menampilkan pagelaran parade Tim Kesenian yang berasal dari 11 Provinsi di Indonesia. antara lain yaitu, Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Papua.
“Dari data yang kita peroleh dari BPS bahwa Desa ini kebutuhannya meningkat. dengan dananya yang meningkat, kita sebagai masyarakat harus turut serta mengawasi agar dana tersebut tidak diselewengkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.”ujar Eko
Pada tahun 2016 ini dana Desa mencapai Rp. 40 Triliun, 2017 nanti akan ditambah menjadi 60 Triliun, bahkan pada tahun 2018 Pak Jokowi bilang akan menaikkannya hingga 120 Triliun.” tegasnya
“dana desa ini kan dapat dimanfaatkan untuk pelatihan-pelatihan pemberdayaan masyarakat, memperbaiki sarana dan prasarana pasca bencana juga. Maka dari itu saya minta kepada kita semua untuk fokus agar dapat memajukan desa-desa yang masih tertinggal.”tutupnya
Usai pembukaan, ditampilkan peserta Lomba Festival pertunjukan Rakyat dari 34 provinsi telah dipilih 11 provinsi terbaik untuk mengikuti lomba.(Bens/Edys, Diskominfo)