KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menerima kunjungan kerja spesifik Anggota Komisi VIII DPR RI di Pendopo Bupati Cirebon, Kamis (14/3/2024).

Dalam kunjungan kerja tersebut, Pemerintah Kabupaten Cirebon menerima bantuan dari Kementerian Sosial dan BNPB untuk korban bencana banjir yang melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu.

“Alhamdullilah, kita mendapatkan bantuan dari Kemensos dan BNPB untuk penanganan pascabanjir di wilayah Timur Kabupaten Cirebon. Ini juga berkat bantuan dari Anggota Komisi VIII DPR RI,” kata Imron.

Imron menjelaskan, seperti diketahui, di Kabupaten Cirebon telah terjadi bencana banjir di wilayah Timur Kabupaten Cirebon yang melanda 37 desa dari sembilan kecamatan.

“Banjir yang melanda wilayah timur berdampak pada 35.720 kepala keluarga, 160.414 jiwa dan 42.617 unit rumah, sarana pendidikan, ibadah kesehatan serta ribuan hektare sawah yang terendam banjir,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, penanggulangan bencana merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah selaku stakeholders. Namun, dalam mengantisipasi setiap bencana, agar tidak menimbulkan kerugian materil, tentunya dibutuhkan antisipasi sejak dini dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

“Karena selain pemerintah, masyarakat juga memiliki peranan penting untuk ikut andil dalam menghadapi bencana yang akan terjadi. Sehingga, mampu menciptakan rasa aman, meski daerah tersebut termasuk kategori rawan resiko bencana,” lanjutnya.

Selain itu, kata Imron, upaya pemerintah melalui BPBD sebagai leading sector, untuk melakukan tindakan cepat dalam penanganan banjir dan longsor telah dilakukan, agar senantiasa berkoordinasi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak.

“Diperlukan sinergitas semua pihak dalam menanggulangi banjir di Kabupaten Cirebon,” imbaunya.

Di tempat yang sama, Pimpinan rombongan Anggota Komisi VIII DPR RI, Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A menyebut ini sebagai komitmen dari Komisi VIII, untuk memberikan bantuan bagi korban bencana di Kabupaten Cirebon dengan menggandeng Kemensos dan BNPB.

“Apa yang sudah kami putuskan di Komisi VIII DPR RI, untuk bisa dikerjakan oleh Kemensos dan BNPB, dan apa yang bisa diberikan untuk Kabupaten Cirebon sebagai kawasan yang terdampak bencana alam, maupun bencana sosial,” ujarnya.

Ia pun berharap dalam kunjungan ini, pihaknya bisa mendapat laporan tentang bantuan apa yang dibutuhkan para korban di Kabupaten Cirebon.

“Nanti masukan-masukan terkait permasalahan bencana di Kabupaten Cirebon yang sering terjadi, akan ditindaklanjuti dalam rapat kerja dengan Ibu Mensos dan Kepala BNPB,” katanya

Lebih lanjut, permasalahan bencana banjir di Kabupaten Cirebon sering berulang, sehingga perlu keseriusan dan solusi mendasar untuk menanganinya.

“Solusi mendasar perlu dilakukan melalui kebersamaan antara Pemkab, Pemprov, DPRD Kabupaten dan Provinsi, DPR RI dan Pemerintah Pusat serta Kemensos,” sambungnya.

“Kalau ini bisa dilakukan satu kolaborasi, maka beragam hal, seperti bendungan, embung, itu akan bisa diwujudkan. Tapi yang penting ketika terjadi bencana, maka bantuan sosial segera bisa diberikan,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj. Selly Andriany Gantina, A.Md., S.T. mengatakan, pihaknya memberikan bantuan bersama mitra BNPB dan Kementerian Sosial untuk korban bencana banjir di Kabupaten Cirebon.

“Saya berharap, Pemerintah Kabupaten Cirebon bisa menyalurkan semua bantuan tersebut kepada masyarakat yang terdampak, karena bantuannya begitu banyak,” ujar Selly.

“Dari Kemensos menggelontorkan bantuan sebesar Rp49 miliar lebih dan bantuan dari BNPB sebesar Rp1 miliar lebih. Semoga bantuan tersebut bisa mengatasi permasalahan di wilayah Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag melakukan pantauan ke Desa Ambit, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Rabu (13/3/2024). Pantauan itu untuk memastikan situasi di wilayah tersebut aman pascabanjir pekan lalu.

Imron menyebutkan, banjir yang terjadi wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur ini, melanda 36 desa dari sembilan wilayah kecamatan. Banjir tersebut luapan dari Sungai Cisanggarung yang berhulu di Kabupaten Kuningan.

“Hasil pantauan saya, lihat Sungai Cisanggarung sudah mengalami pendangkalan. Sungai yang tadinya sangat dalam dan lebar, kini semakin menyempit,” kata Imron.

Disebutkan Imron, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung akan melakukan upaya normalisasi pada Mei 2024.

Menurutnya, balai di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu, memiliki otoritas untuk melakukan normalisasi Sungai Cisanggarung dari wilayah hulu hingga hilir.

“Sudah dikomunikasikan dengan BBWS terkait permasaahan banjir ini,” ujarnya.

Selain pemantauan pascabanjir, Imron juga menyerahkan bantuan kepada warga terdampak bencana, diantaranya penyerahan benih padi 11 ton dan 120 kilogram benih jagung untuk lahan pertanian seluas 475 hektare.

Kemudian, bantuan pupuk NPK untuk 12 kelompok tani hortikultura dan layanan pengobatan hewan, serta penyemprotan disinfektan.

Selain itu, diserahkan pula 200 paket sembako dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan 100 paket sembako dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon.

“Bantuan untuk warga terdampak juga mengalir, bukan hanya dari pemerintah daerah saja. Besok juga datang bantuan dari Komisi VIII DPR RI di Pendopo,” ungkap Imron. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Menteri Sosial, Tri Rismaharini meninjau langsung kondisi terkini musibah banjir di Kabupaten Cirebon, Jum’at (8/3/2024).

“Kita sudah mengerahkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana). Bahkan (Tagana) sudah beberapa hari ini ada disini,” kata menteri yang akrab disapa Risma ini.

Menurutnya, karena SK Tanggap Darurat baru dikeluarkan oleh Bupati Cirebon hari ini, maka pihaknya dapat membantu sepenuhnya. Tetapi, kata dia, setelah SK tanggap darurat ini, maka pihaknya akan mengirimkan kekuatan penuh.

“Tim bantuan dari daerah-daerah (Tagana) sekitar, akan ditambah kapasitasnya, terutama kebutuhan makanan,” ujarnya saat meninjau langsung ke Desa Sidaresmi, Desa Kalibuntu dan Desa Kalimukti, Kecamatan Pabedilan.

Selain mengerahkan Tagana, pihaknya juga membawa penjernih air, yang bertujuan agar masyarakat dapat mengkonsumsi air bersih secara langsung. “Dan airnya siap minum,” imbuhnya.

Selain membawa penjernih air, pihaknya juga telah mengirimkan beberapa tangki air bersih untuk didistribusikan kepada warga.

Namun, entah ada permasalahan apa, pendistribusian air bersih ini sempat terhenti. “Tapi dipastikan, setelah SK Tanggap Darurat ini, bantuan akan dimaksimalkan,” sambung Risma.

Saat ditanya akibat bencana banjir ini banyak rumah warga yang mengalami kerusakan, pihaknya menyarankan kepada pemerintah desa setempat untuk mengusulkan bantuan kepadanya.

“Pak Kuwu, usulkan saja untuk perbaikan rumahnya, nanti saya bantu. Dan khusus untuk yang meninggal dunia, kita berikan santunan sebesar Rp17,5 juta,” jelasnya.

Di akhir, Risma mengaku sedih melihatnya, bencana banjir ini terjadi di beberapa tempat, bukan hanya di Kabupaten Cirebon saja, terjadi di Kendari dan Padang juga. “Mudah-mudahan, musibah banjir ini tidak terjadi lagi,” harapnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Akhir-akhir ini kasus perundungan (bullying) di Kabupaten Cirebon kembali terjadi. Bahkan belum lama ini, beredar video perundungan yang ditenggarai korbannya merupakan anak SD di wilayah Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menyesalkan kejadian tersebut. Orang nomor satu di Kabupaten Cirebon tersebut, langsung memberikan arahan kepada siswa-siswi di SMAN 1 Sumber, terkait bahaya perundungan.

Bahkan pada acara yang digagas oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon dengan tema ” Stop Bullying: Membangun Generasi yang Berbudaya Positif” menggandeng DPPKBP3A Kabupaten Cirebon.

Menurut Bupati Imron, perlu sekali adanya pemahaman kepada anak didik terkait bahaya perundungan. Pasalnya, ada efek negatif ketika kasus tersebut dibiarkan.

“Perundungan (bullying) ini dapat menyebabkan gangguan emosional dan mental terhadap korban, seperti depresi, stres dan kehilangan kepercayaan diri,” ujarnya, Jum’at (8/3/2024).

Ia mengajak kepada para anak didik, bilamana mengalami atau menjadi korban perundungan, harus segera melaporkan, baik ke orang tua maupun ke orang terdekat.

“Kasus perundungan di Kabupaten Cirebon jangan sampai terjadi lagi, anak-anak jangan sampai melakukan hal tersebut. Kalau ada dan terjadi, harus segera melaporkan ke orang tua, pihak berwajib atau ke PPA DPPKBP3A,” jelasnya.

Namun, kata Imron, ketika perilaku perundungan (bullying) dibiarkan, nantinya akan berpotensi melakukan tindak kriminal dan memicu masalah sosial lain kedepannya.

“Mari bersama-sama cegah perilaku perundungan, orang tua harus bisa menjaga anaknya dengan baik. Beri tahu jika perilaku seperti itu sangat berbahaya,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron., M.Ag melantik dan mengambil sumpah 51 pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon. Pelantikan tersebut berlangsung di Pendopo Bupati Cirebon, Jum’at (8/3/2024).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tim Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Kabupaten Cirebon, dari 51 pejabat tersebut, 28 pejabat promosi, 18 rotasi, dan lima lainnya peralihan ke jabatan fungsional.

Dalam sambutannya, Imron mengatakan, mutasi, rotasi dan promosi di pemerintahan itu adalah hal biasa, lantaran merupakan hak dan kewajiban seorang PNS untuk lebih memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Ia berharap, para pegawai yang dilantik dan disumpah ini, harus bisa membawa kemajuan di tempat yang baru serta bisa menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.

“Segeralah lakukan adaptasi, pelajari dan pahami terhadap tugas pokok dan fungsi jabatan, serta bangun koordinasi, komunikasi dan kerja sama efektif secara berjenjang, baik dengan pimpinan ataupun dengan atasan,” ujarnya.

Ia pun menitipkan beberapa hal yang perlu diingat, terutama kepada seluruh pejabat yang baru dilantik diantaranya, setelah pelantikan ini, selesaikan pekerjaan yang harus diselesaikan di kantor sebelumnya, sehingga tidak meninggalkan permasalahan di kemudian hari.

Kemudian, laksanakan tugas dengan penuh integritas dan tanggung jawab disertai niat ibadah, karena pada hakekatnya hal ini adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

“Dimanapun bertugas, layani masyarakat dengan baik, patuhi aturan, disertai ikhtiar dengan berdoa, laksanakan pekerjaan sebagai ladang ibadah. Karena itu, yang akan membawa keselamatan dunia dan akhirat,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon di Aula Paseban, Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Kamis (7/3/2024).

Bantuan yang diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, DR. H. Hilmy Riva’i, M.Pd tersebut, berupa dana siap pakai senilai Rp250 juta untuk dukungan operasional, bantuan logistik serta peralatan guna penanganan darurat bencana banjir di Kabupaten Cirebon.

Deputi Bidang Penanganan Darurat pada BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan, S.I.P mengatakan, bencana banjir di Kabupaten Cirebon perlu adanya penyelesaian dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten itu sendiri.

“Langkah yang ditempuh tentunya, kedepan akan duduk bersama antara pusat dan daerah, untuk bisa mencari akar persoalannya,” ujar Fajar usai menyerahkan bantuan di Kabupaten Cirebon.

Setelah ketemu, kata Fajar, bagaimana bisa membuat satu langkah yang komprehensif dan terkoordinasi untuk bersama-sama membangun infrastruktur. Walaupun itu semua membutuhkan proses dan waktu, karena bencana banjir dari tahun ke tahun pasti ada.

“Harapan kita, boleh ada banjir, tapi tidak ada korban. Kita reduksi atau kita kurangi keberhasilan penanggulangan bencana. Kalau mengurangi dampak, itu yang kita harapkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR-RI, Hj. Selly Andriani Gantina, A.Md., S.T mengatakan, penanganan bencana banjir harus ada sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah.

Seperti misalnya, Pemerintah Kabupaten Cirebon bisa mengundang PSDA Provinsi Jawa Barat, termasuk BBWS kaitan dengan aliran anak sungai yang melintas di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon.

Juga, masih kata Selly, harus satu pintu dengan pemerintah desa, agar Pemdes mengetahui aliran sungai yang melintas di desa ini adalah aset pemerintah kabupaten atau provinsi atau BBWS. “Jangan sampai nanti pada saat terjadi bencana, saling menyalahkan,” kata Selly.

Ia juga mengatakan, harus diantisipasi juga berkaitan dengan sosialisasi penggunaan anggaran BTT tentang kebencanaan.

Sebetulnya, masih kata Selly, pemerintah desa juga punya anggaran desa yang bisa dimanfaatkan untuk tanggap darurat bencana, sehingga Pemdes tidak harus mengandalkan APBD kabupaten atau pusat.

“Karena sesuai Permendes PDTT, ada 6 persen dari anggaran dana desa ini bisa dimanfaatkan,” tukasnya.

Dikatakan Selly, pemerintah provinsi juga harus konsisten mengatasi permasalahan ini, karena Kabupaten Cirebon ini adalah daerah lintasan, maka hulunya (Kabupaten Kuningan) harus jadi perhatian pemerintah provinsi juga.

“Jangan sampai banjir dari hulu, tapi hulunya tidak tertangani. Juga bagaimana Pemprov melakukan tata kelola dan tata ruang daerah konservasi. Daerah Kuningan sudah banyak berubah menjadi kawasan wisata, padahal sudah ditetapkan daerah konservasi, akhirnya resapan saat hujan deras ini bisa menimbulkan bencana,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, para kepala perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Cirebon, para Asisten serta Kepala Bagian di lingkungan Setda Kabupaten Cirebon. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi bencana banjir di Kabupaten Cirebon, Kamis (7/3/2024). Peninjauan dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan optimal.

Dalam peninjauan tersebut, Bey mengunjungi rumah-rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak banjir. Setelah itu, ia takziah ke rumah korban meninggal dunia akibat banjir.

Bey menyatakan, rencana teknis untuk normalisasi sungai bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengelolaan Sumber Daya Air BBWS sudah matang.

“Dengan tindakan ini, kami bertekad mengakhiri siklus banjir yang menghantui wilayah ini setiap tahunnya, serta memberi kesempatan bagi masyarakat untuk hidup dan beraktivitas normal tanpa rasa takut akan ancaman banjir,” ucap Bey.

Bencana banjir tersebut merendam sepuluh kecamatan di Cirebon Timur, Kabupaten Cirebon, setelah hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada Selasa (5/3/2024).

Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, banjir yang disebabkan luapan sungai Ciputih, Ciberes, Pekik, dan Cisanggarung, tersebut mengakibatkan sekitar 33.000 rumah terendam, 40.075 KK/83.000 jiwa lebih terdampak banjir, dan sekitar 4.200 jiwa mengungsi.

Sebagai upaya penanganan bencana banjir tersebut, Dinas Sosial Provinsi Jabar telah menyalurkan bantuan berupa permakanan dan sandang pada senilai Rp101.690.850,- yang bersumber dari APBD Provinsi Jabar.

Sementara itu, Kementerian Sosial RI telah mendorong bantuan berupa makanan siap saji, lauk pauk siap saji, makanan anak, sandang, kasur, kidsware, family kit, selimut, terpal dan tenda yang didorong langsung dari gudang pusat Kemensos senilai Rp1.401.208.000,-.

Selain dorongan logistik, telah didirikan posko Dapur Umum lapangan di kantor UPTD PAPRJJ Wil. III Kab. Cirebon yg dikelola oleh Tagana Kab. Cirebon dan Tagana Kab. Subang, serta dibantu oleh pilar sosial seperti Pendamping PKH dan TKSK dari kecamatan-kecamatan terdampak. Dapur Umum ini merupakan dukungan dari Kementerian Sosial RI.

Kemudian, Tim Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat juga membawa bantuan logistik berupa paket sembako dan air minum yang diserahkan ke BPBD Kabupaten Cirebon.

HUMAS JABAR
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jabar
Ika Mardiah

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag meninjau langsung lokasi bencana banjir yang melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Rabu (6/3/2024).

Imron menyebut, ada 36 desa dari sembilan kecamatan yang terdampak oleh banjir yang melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon, akibat luapan sungai Cisanggarung dan Ciberes.

“Sungai Cisanggarung merupakan sungai besar yang menghubungkan dua provinsi, yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang kini senderannya sangat rendah. Sehingga, ketika mendapat kiriman air dari Kuningan, mengalami luapan dan mengakibatkan banjir,” jelas Imron.

Imron mengungkapkan, bencana banjir yang melanda tersebut mengakibatkan ribuan rumah warga terendam. “Ada 20 ribu rumah warga terendam dan 83 ribu warga terdampak akibat banjir ini,” sambungnya.

Lebih lanjut, kata Imron, ada dua langkah yang pemerintah lakukan untuk penanganan banjir di wilayah timur tersebut. Mulai dari memberikan bantuan dan melakukan koordinasi dengan BBWS.

“Untuk jangka pendek, kita membuka dapur umum untuk warga terdampak, dan menyiapkan segala macam bantuan. Sedangkan untuk jangka panjangnya, kita lakukan koordinasi dengan BBWS, karena sungai Cisanggarung merupakan kewenangan pusat,” ujarnya.

Disinggung soal ada korban meninggal, Imron mengatakan, ada dua korban meninggal dunia saat banjir melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon.

“Satu korban warga Desa Ciuyah akibat terpleset saat membantu keluarganya, dan satu orang meninggal lainnya merupakan warga Desa Gunungsari akibat kesetrum,” ungkapnya.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan pengumpulan data dari wilayah terdampak banjir.

Ia menjelaskan, data sementara, ada sembilan kecamatan yang terendam banjir. Hal tersebut sesuai laporan dari tim di lapangan.

“Sembilan kecamatan yang terdampak banjir, yakni Waled, Karangwareng, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Pangenan, Babakan, Gebang dan Losari,” ujar Deni.

Ia menjelaskan, banjir yang melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon tersebut, disebabkan curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kuningan, yang menyebabkan sungai Cisanggarung dan Ciberes meluap.

“Biasanya, hanya di Kecamatan Waled saja yang banjir ketika dapat kiriman air dari Kuningan, tetapi sekarang merembet ke sembilan kecamatan lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Deni, ketinggian air yang menerjang wilayah timur Kabupaten Cirebon, mencapai dua meter kurang. Namun kini, sebagian wilayah yang terdampak banjir sudah mulai surut.

“Yang masih tinggi di Desa Cilengkrang, Cibogo dan Ciuyah. Kalau Desa Ciuyah mencapai 2,5 meter saat malam hari, namun hanya beberapa rumah saja, karena lokasinya dekat dengan sungai,” imbuhnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menghadiri ulang tahun ke-23 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tingkat Kabupaten Cirebon di Patra Hotel, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Selasa (5/3/2024).

Bupati Imron mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon agar datang ke Baznas Kabupaten Cirebon untuk menyalurkan zakat, sodaqoh dan infaknya. Pasalnya, dari Baznas inilah yang menghimpun dari dan untuk masyarakat.

“Hasil dari Baznas itu, diantaranya untuk beasiswa santri, peningkatan ekonomi dan lainnya. Maka, ajak masyarakat untuk bersodaqoh, infak dan berzakat di Baznas Kabupaten Cirebon,” ajak Imron.

Ia mengatakan, jika PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon sudah rutin menyalurkan zakat dan infaknya di Baznas. Maka, kini giliran masyarakat Kabupaten Cirebon untuk melakukan hal yang sama.

“Selain peningkatan ekonomi, ada juga untuk alokasi bantuan rutilahu. Dimana kemampuan pemerintah daerah terbatas, satu tahun itu sekitar 700an, sementara rumah tidak layak huni milik masyarakat Kabupaten Cirebon ada 10ribuan lebih,” jelasnya.

“Maka, peran masyarakat dalam menyalurkan bantuan lewat Baznas sangat dibutuhkan. Karena itu tadi prinsipnya, dari masyarakat untuk masyarakat juga,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Cirebon, KH. Ahmad Zaini Dahlan mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan belasan miliar. Bahkan, pihaknya mempunyai target setiap tahun, harapannya 10 persen.

Maka, tahun ini pihaknya akan memberdayakan UPZ desa. Karena, justru masyarakat desa yang lebih tahu akan potensi-potensi zakat dan bagaimana zakat di desa itu diberdayakan untuk masyarakat desa itu sendiri.

“Kita hanya mengatur administrasinya saja. Nanti mekanismenya zakat itu dikumpulkan di desa, kemudian didistribusikan oleh desa untuk warga desa tersebut. Salah satunya adalah untuk penanggulangan kemiskinan yang ada di desa itu,” ujar Ahmad.

Menurutnya, Kabupaten Cirebon ini potensi zakatnya sangat besar sekali. Diperkirakan ada Rp200 milar lebih se-Kabupaten Cirebon. Agar Kabupaten Cirebon sebagai Kabupaten zakat bisa terlaksana, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi.

“PNS sudah, tinggal masyarakat, supaya bisa menyalurkan ke Baznas. Karena, dari masyarakat untuk masyarakat, dari desa untuk desa. Kita hanya administrasi saja,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KAB. CIREBON – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Cirebon, Senin (04/03). Ditengah kunjungan tersebut, Menteri Anas menyempatkan untuk meninjau sejumlah layanan publik yang ada di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Cirebon. Menteri Anas meminta agar pelayanan publik yang diberikan dapat bermanfaat dan berdampak langsung kepada masyarakat.

“Karena yang penting itu dampaknya, jadi Presiden memberikan arahan bagaimana birokrasi berdampak dan tidak berbelit. Mungkin kedepan perlu dievaluasi apakah disini masih berbelit. Mestinya disini, masyarakat langsung datang, selesai, jadi tidak ada urusan lain lagi,” ujarnya.

Dalam mendukung penyelenggaraan layanan yang terpadu, terdapat 37 instansi yang bergabung dan ada 126 jenis layanan yang diintegrasikan pada MPP yang diresmikan sejak Juli 2023 itu. Tiga puluh tujuh instansi tersebut terdiri dari 9 instansi vertikal, 9 BUMN/BUMD, 13 OPD Kabupaten, 2 OPD Provinsi, dan 2 swasta.

Berdasarkan jumlah pengunjung dan rata-rata jumlah pengunjung perhari, MPP Kabupaten Cirebon belum termasuk dalam Top 10 MPP. Untuk itu Menteri Anas meminta agar Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk terus melakukan optimalisasi dalam memberikan layanan.

“Kedepan Mal Pelayanan Publik ini bisa menjadi pilihan masyarakat karena begitu rakyat datang langsung, banyak urusan bisa selesai, yang tertinggi sehari bisa sampai 4.000 layanan perhari. Jadi biasanya, kalau saya di MPP kalau motor parkirannya penuh berarti MPPnya ramai,” ungkapnya.

Untuk diketahui, jumlah pengunjung MPP Kabupaten Cirebon pada periode Agustus 2023 hingga Februari 2024 sebanyak 1.867 pengunjung, sehingga rata-rata 266 orang per bulan atau sekitar 53 orang per minggu.

Dalam kesempatan itu, Menteri Anas juga menyampaikan pentingnya layanan digital yang terintegrasi pada MPP Digital. Saat ini terdapat dua layanan utama yaitu layanan administrasi kependudukan dan izin tenaga kesehatan. Diharapkan kedepan, Kabupaten Cirebon dapat menerapkan MPP Digital.

“Harapan saya kita perbaiki, ini bisa dioptimalkan. Memang sekarang ini sebagian sudah masuk ke MPP Digital, masyarakat yang sudah siap IKDnya banyak artinya orang ngurus KTP tidak perlu lagi datang ketempat ini cukup lewat HP.

Menteri Anas juga mengimbau Pemerintah Kabupaten Cirebon perlu melaksanakan transformasi layanan digital menyeluruh. Identitas Kependudukan Digital (IKD) pun dinilai menjadi kunci utama dalam pengintegrasian seluruh layanan. Dengan adanya IKD maka cukup dengan satu identitas seluruh data sudah terekam dan membuat masyarakat tidak perlu re-entry data pribadinya. (HUMAS MENPANRB)