KABUPATEN CIREBON — Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si melakukan monitoring percepatan penurunan stunting di Posyandu Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jum’at (12/1/2024).

Wabup Cirebon yang akrab disapa Ayu ini menyebut, bahwa tahun 2024 ini merupakan tahun terberat baginya. Maka, pihaknya gencar melakukan monitoring untuk menekan angka stunting di Kabupaten Cirebon.

Tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Cirebon mengalami penurunan, yaitu sebesar satu sampai dengan dua persen.

“Memang, target sih harus tiga persen penurunannya, namun kita harus tetap optimis, tahun 2024 Kabupaten Cirebon zero stunting,” ujar Ayu.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai masalah stunting. Maka diperlukan edukasi kepada masyarakat, salah satunya terkait dengan faktor pola asuh.

“Kita sudah memberikan edukasi kepada ibu-ibu, juga kepada kader posyandu. Materinya, memberikan pemahaman terkait stunting,” lanjutnya.

“Mudah-mudahan setelah kunjungan ini, karena ini dihadiri kepala puskesmas, camat, bidan dan lainnya, diharapkan agar dapat mengedukasi kepada masyarakat, supaya stuntingnya bisa lebih ditekan lagi,” tukasnya.

Lebih lanjut, kata Ayu, di Kelurahan Kaliwadas sudah ada temuan. Ada yang beresiko stunting sebanyak 58 anak, dan tujuh anak yang terkena stunting.

“Sebenarnya, Kecamatan Sumber pada tahun 2023 tidak ada lokus stunting, tapi di tahun 2024 ini masuk lokus stunting,” ungkap Ayu.

“Maka langkahnya, kita memberikan bantuan makanan selama sembilan puluh hari, dan setiap sepuluh hari dievaluasi. Mudah-mudahan, progresnya bisa lebih turun dan zero stunting,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E, M.Si menyerahkan bantuan kacamata gratis untuk anak-anak di Aula Rumah Sakit Sumber Waras, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jum’at (12/1/2024).

Pembagian kacamata tersebut merupakan bagian dari bakti sosial program vision, dalam rangka Hari Ulang Tahun Melvin Jones yang diprakarsai oleh Lions Club Cirebon Cakrabuana, Rumah Sakit Sumber Waras Cirebon, dan Puskesmas Waruroyom Depok.

Perempuan yang akrab disapa Ayu ini mengatakan, kacamata tersebut dibagikan kepada delapan puluh anak yang mengalami gangguan penglihatan.

Menurut Ayu, saat ini muncul fenomena banyak anak usia dini yang mengalami gangguan penglihatan. Hal tersebut, salah satunya diakibatkan karena sering menggunakan gadget (gawai).

“Saya tanya tadi, ternyata beberapa dari anak-anak ini ada yang main gadget sampai lima, enam jam. Ini jelas membawa dampak bagi kesehatan mata,” ujar Ayu.

Selain pemberian bantuan kacamata, Pemkab Cirebon bersama Lions Club Cirebon Cakrabuana dan Rumah Sakit Sumber Waras juga memberikan edukasi kepada orangtua terkait pengawasan penggunaan ponsel pada anak.

Presiden Direktur (Presdir) Lions Club Cirebon Cakrabuana, Lily Marie menyebutkan, pemberian kacamata gratis tersebut merupakan salah satu program bakti sosial Lions Club Cirebon, dan kedepan, program ini akan terus berlanjut setiap tahunnya.

“Ini juga adalah bagian dari program Mataku Jendelaku. Saya pikir, mata menjadi hal yang sangat utama, karena bisa membentuk kecerdasan anak,” ujar Lily.

Selain pemberian kacamata gratis, kata Lily, pihaknya bersama Pemkab Cirebon juga akan menggelar operasi katarak gratis serta donor darah. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menghadiri acara pisah sambut Kapolresta Cirebon dari pejabat lama Kombes Pol Arif Budiman, S.I.K., M.H., dengan pejabat baru Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., di Hotel Aston Cirebon, Kamis malam (11/1/2024).

Imron mengatakan, selama kepemimpinan Kombes Pol Arif Budiman, Pemkab Cirebon selalu bersinergi dengan Polresta Cirebon.

“Selama dua tahun lebih, Pemkab Cirebon selalu bersinergi dengan Polresta Cirebon yang dipimpin oleh Kombes Pol Arif Budiman, karena Pak Arif orangnya sangat baik dan suka humor, namun bekerja secara profesional,” ujar Imron.

Imron menyebut, Kombes Pol Arif Budiman telah menorehkan prestasi yang cukup banyak selama menjabat sebagai Kapolresta Cirebon.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Cirebon, kami ucapkan selamat atas jabatan yang baru, dan semoga Kombes Pol Arif Budiman karirnya semakin maju dan sukses kedepannya,” tukasnya.

Imron juga mengucapkan selamat datang kepada Kombes Pol Sumarni, yang kini menjabat sebagai Kapolresta Cirebon yang baru.

“Semoga bisa bekerja sama dengan Pemkab Cirebon, dan bisa membawa kondusifitas Kabupaten Cirebon yang lebih baik lagi,” harap Imron.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menyebut, jika dirinya masih memiliki keturunan Cirebon dan Indramayu. Sehingga ini merupakan panggilan dari leluhur untuk mengabdi di kota wali.

“Saya tidak menyangka akan berdinas di Polresta Cirebon. Padahal dulu saya sering keluar masuk Cirebon untuk sekedar kulineran makan jamblang, dan belanja batik ke Trusmi,” ujarnya.

Sumarni mengungkapkan, dirinya meminta doa restu dan dukungan selama menjabat sebagai Kapolresta Cirebon.

“Saya orang baru, sehingga mohon doa restu dan dukungannya, agar selama menjabat sebagai Kapolresta Cirebon bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Kombes Pol Arif Budiman mengucapkan banyak terimakasih dan memohon maaf, bilamana selama menjabat sebagai Kapolresta Cirebon ada tutur kata dan perilaku yang kurang berkenan.

Arif bahkan mengenalkan sosok Kombes Pol Sumarni, yang kini menjabat sebagai Kapolresta Cirebon.

Menurutnya, Kombes Pol Sumarni merupakan sosok Polwan pekerja keras, selain itu juga ia merupakan perwira terbaik Polri yang memiliki banyak prestasi.

“Kombes Pol Sumarni merupakan pekerja keras, bahkan hobinya cukup berbeda dengan yang lain, yakni naik motor. Itu dilakukan untuk memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan,” lanjut Arif.

Arif juga meminta kerjasama dengan semua stakeholder, agar Polresta Cirebon di bawah kepemimpinan Kombes Pol Sumarni, bisa lebih baik lagi.

Seperti diketahui, Kombes Pol Arif Budiman dipindahtugaskan menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Binkar SSDM Polri, dalam rangka mengikuti pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-33 T.A 2024.

Sedangkan Kombes Pol Sumarni, sebelumnya menjabat sebagai Wakapolres Metro Bekasi. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Cirebon terus berupaya menurunkan angka stunting sesuai perintah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021, percepatan penurunan stunting adalah setiap upaya yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah, dan desa.

Ayu–sapaan akrab Wabup Cirebon, menyebutkan, strategi nasional percepatan penurunan stunting bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, hingga menjamin pemenuhan asupan gizi.

“Percepatan penanganan ini, berkaitan dengan visi pemerintah Kabupaten Cirebon dalam RPJMD tahun 2019-2024, yaitu terwujudnya Kabupaten Cirebon yang berbudaya, sejahtera, agamis, maju dan aman,” kata Ayu saat memimpin rapat evaluasi percepatan penanganan stunting selama 2023 di kantor Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Kamis (11/1/2024).

Berdasarkan data, prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon tercatat sebanyak 7,97 persen atau 13.535 balita. Hal tersebut berdasarkan hasil bulan penimbangan balita tahun 2023.

Sementara, berdasarkan survei status gizi Indonesia, prevalensi stunting Kabupaten Cirebon sebanyak 18,6 persen, dan target pada 2024 ini sebesar 14 persen.

Ayu mengatakan, target itu cukup ambisius dalam sisa waktu yang sangat singkat dan merupakan tantangan besar bersama.

Ia meminta kepada para kepala perangkat daerah, memastikan intervensi dan sumber daya yang diperlukan untuk percepatan penurunan stunting tersedia, dan menjangkau hingga kelompok sasaran, yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

Kemudian, para camat diminta untuk memastikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas di daerahnya, didukung dengan sumber daya yang mencukupi.

“Kepada para akademisi, lembaga swadaya masyarakat, swasta dan mitra pembangunan, saya minta agar dapat mendukung dan mengawal pelaksanaan percepatan penurunan stunting,” pintanya.

“Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian, tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan semua pihak,” tukas Ayu.

“Diharapkan dapat terwujudnya sinergitas sasaran program dan kegiatan perangkat daerah dan menjadi salah satu tolak ukur kinerja perangkat daerah dalam percepatan penurunan stunting,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon menyerahkan berkas usulan Calon Pahlawan Nasional (CPN) KH. Abbas Abdul Jamil kepada Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jawa Barat.

Penyerahan berkas usulan CPN tersebut dilakukan langsung TP2GD Kabupaten Cirebon. Tampak hadir pula Sekretariat TP2GD Kabupaten Cirebon, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Dra. Indra Fitriani, MM, serta Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Iik Ahmad Rifa’i, di Ruang Malabar, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Selasa (9/1/2024).

Penyerahan berkas usulan Calon Pahlawan Nasional KH. Abbas Abdul Jamil merupakan tahapan akhir dari rangkaian proses pengusulan yang sudah dilakukan oleh Sekretariat TP2GD Kabupaten Cirebon.

Sebelumnya, pada bulan November 2023, Pemkab Cirebon telah melakukan Seminar Nasional terkait pengusulan KH. Abbas Abdul Jamil sebagai Calon Pahlawan Nasional.

Perlu diketahui, KH. Abbas Abdul Jamil atau lebih dikenal dengan Kyai Abbas Buntet, adalah seorang ulama yang berasal dari Buntet-Cirebon, yang merupakan tokoh penting dalam Pertempuran 10 November 1945 dan dikenal dengan “Sang Macan dari Barat”.

Ia juga merupakan salah satu tokoh yang tak henti melakukan seruan jihad dan perjuangan dalam membela bangsa, membentuk kader sampai kemerdekaan Indonesia.

Karena itulah, Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag merekomendasikan KH. Abbas Abdul Jamil sebagai Calon Pahlawan Nasional. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Persentase angka stunting di Kabupaten Cirebon terus mengalami penurunan. Di awal tahun 2024 ini, jumlah anak stunting di Kabupaten Cirebon sebanyak 13.353 anak.

Jumlah tersebut sudah mengalami penurunan sebanyak satu persen dibandingkan dengan sebelumnya.

Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si mengatakan, bahwa Pemkab Cirebon dengan seluruh stakeholder terus memiliki semangat bersama untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Cirebon.

“Idealnya, angka penurunan stunting itu tiga persen, agar bisa mencapai target dari pemerintah. Namun saat ini, baru satu persen,” ujar Ayu–sapaan akrab Wabup Cirebon, saat melakukan monitoring percepatan penurunan stunting di Posyandu Dahlia Desa Bodelor, Kecamatan Plumbon, Rabu (10/1/2024).

Walaupun begitu, Ayu mengaku sangat optimis, target penurunan angka stunting di Kabupaten Cirebon bisa sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Oleh karena itu, saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan sejumlah pihak, untuk menekan angka stunting.

Karena menurutnya, stunting ini bukan hanya masalah anak kekurangan gizi saja, namun juga perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan.

Salah satu bentuk upaya pencegahan stunting tersebut, yakni dengan melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan, agar bisa memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) bagi para remaja putri di sekolah.

“Ada juga kecamatan yang melakukan inovasi, dengan menggelar makan bersama di sekolah disertai meminum Tablet Tambah Darah (TTD) secara bersama-sama,” ungkap Ayu.

Hal lainnya yang saat ini dilakukan untuk pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Cirebon, yaitu dengan meningkatkan anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari masing-masing desa.

Jika sebelumnya, PMT di sejumlah desa hanya dianggarkan sebesar Rp5000 per orang, namun saat ini mengalami kenaikan dengan anggaran Rp10 ribu per orang.

Ayu menuturkan, bahwa dirinya juga selalu mendorong para kader untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Karena penyebab stunting ini juga bukan hanya karena masalah ekonomi, namun juga mengenai pemahamannya,” jelasnya.

Tidak jarang pula, ada anak yang berasal dari keluarga mampu, namun ternyata menderita stunting. Hal tersebut disebabkan karena ketidakpahaman mengenai makanan sehat dan bergizi yang perlu diberikan kepada anak-anak.

Selain itu, banyak juga kasus stunting yang disebabkan karena pengasuhan anak yang diserahkan kepada pengasuh atau anggota keluarga lain,misal neneknya.

Sehingga, anak tersebut tidak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi.

“Karena memang, angka stunting itu didominasi oleh pola asuh yang salah, terutama dalam hal makanan,” tutup Ayu. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE, M.Si melantik pengurus Wanita Tani (Watan) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Desa Keduanan, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Selasa (9/1/2024).

Pada kesempatan tersebut, Ayu—sapaan akrab Wabup Cirebon mengatakan, bahwa anggota Watan tidak harus menanam padi di sawah atau berkebun, namun juga bisa memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanam tanaman kebutuhan sehari-hari.

“Bisa menanam cabai atau tanaman obat keluarga,” ujar Ayu.

Dengan bergabungnya para perempuan dalam Watan ini, diharapkan nantinya para perempuan di Kabupaten Cirebon bias lebih berdaya dan mandiri. Karena menjadi anggota Watan, tidak melulu harus menjadi petani.

Menurut Ayu, para perempuan yang memiliki keahlian mengolah hasil pertanian atau perkebunan menjadi makanan, bisa juga tergabung dalam Watan ini.

“Watan ini juga bisa bagi perempuan yang memiliki keahlian membuat kue,” lanjutnya.

Intinya, lanjut Ayu, keberadaan Watan ini bukan hanya berkaitan dengan masalah pertanian saja, namun merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan perempuan agar lebih mandiri.

Ia juga mengungkapkan, bahwa Desa Keduanan ini sudah menyiapkan lahan seluas 2.000 meter, agar bisa dimanfaatkan oleh para anggota Watan untuk menanam berbagai tanaman yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Sebagai salah satu bentuk dukungan Pemkab Cirebon dalam program ini, pihaknya akan memberikan bantuan berupa bibit tanaman bagi Watan di Desa Keduanan ini.

“Nanti akan kami bantu bibit tanamannya,” tukas Ayu. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON – Setelah beberapa waktu lalu dikunjungi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, kali ini giliran rombongan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Cirebon.

Rombongan tersebut berkunjung dalam rangka Studi Tiru Pembentukan Komisi Informasi Daerah (KID), yang dihadiri langsung oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE., MM beserta jajaran.

Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menerima kunjungan tersebut didampingi Sekretaris Daerah, Asisten Daerah, Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon beserta bidang Informasi dan Komunikasi Publik, serta Kepala Bagian Setda, bertempat di Pendopo Bupati Cirebon, Selasa (9/1/2024).

Dalam kesempatan itu, Bupati Imron mengawali dengan memperkenalkan Kabupaten Cirebon, baik mengenai sejarah, bahasa, budaya, maupun kuliner khas yang ada di Kabupaten Cirebon.

Pihaknya juga sangat terbuka akan maksud dan tujuan kedatangan Pemkab Tanah Datar, perihal studi tiru dalam hal pembentukan Komisi Informasi (KI),

“Kami terbuka dengan siapapun, yang ingin menyerap ilmu dari kami. Soal Komisi Informasi, lebih lanjut nanti kita diskusi antara Pemkab Tanah Datar dengan Diskominfo dan KI Kabupaten Cirebon,” ujar Imron.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra menegaskan, bahwa kedatangan Pemkab Tanah Datar sangatlah serius untuk menimba ilmu ke Pemkab Cirebon, dalam rangka pembentukan KI yang ada di Pemda Tanah Datar.

“Kami berkunjung ke Kabupaten Cirebon ini dalam rangka pembentukan Komisi Informasi (KI). Kami ingin tahu KI di Kabupaten Cirebon, kami juga ingin tahu seperti apa langkah Kabupaten Cirebon dalam membangun KI,” kata Eka.

Menurutnya, Kabupaten Cirebon sudah lebih maju daripada Kabupaten Tanah Datar, terutama dalam hal Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Karena itu, untuk KIP, Pemkab Tanah Datar akan meniru Pemkab Cirebon, dengan harapan kedepan bisa diterapkan di Kabupaten Tanah Datar.

“Kami ingin meniru Kabupaten Cirebon, kami juga ingin tahu apa-apa saja yang harus disiapkan, terutama mengenai anggarannya. Upaya-upaya apa saja yang harus kami terapkan dalam meningkatkan monitoring dan evaluasi, khususnya ke desa-desa,” jelas Eka.

“Harapan kami, bisa membentuk KI di Kabupaten Tanah Datar tahun 2024 ini,” imbuhnya.

Perlu diketahui, bahwa Komisi Informasi di Provinsi Jawa Barat, baru ada di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon. Oleh karena itu, Kabupaten Cirebon seringkali menjadi rujukan studi tiru daerah lainnya yang ingin membentuk Komisi Informasi. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menghadiri pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten Cirebon Periode 2023-2028 di Pendopo Bupati Cirebon, Selasa (9/1/2024).

Bupati Imron dalam sambutannya mengatakan, ini merupakan momentum penguatan komitmen dan tekad pengurus PMI untuk mendedikasikan kinerja, dalam rangka mewujudkan visi, misi dan kebijakan serta program kegiatan organisasi, terutama dalam menjalankan tugas kemanusiaan dan pelayanan masyarakat.

“Saya pribadi dan Pemerintah Kabupaten Cirebon mengucapkan selamat kepada ketua beserta jajaran pengurus, serta dewan kehormatan PMI Kabupaten Cirebon masa bhakti 2023-2028,” ujar Imron.

“Dengan harapan, semoga amanah dan dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” sambungnya.

Imron juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas loyalitas, dedikasi, serta kinerja dengan menghasilkan berbagai keberhasilan yang diraih dalam program kegiatan kemanusiaan dan pelayanan kepada masyarakat.

Untuk membantu penanggulangan bencana di Kabupaten Cirebon, dan prestasi dalam meraih sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM sejak tahun 2019 sampai dengan sekarang.

“Saya percaya kepada Ibu Heviyana, yang telah terpilih kembali sebagai ketua PMI Kabupaten Cirebon periode ke-4, untuk mempertahankan sertifikat CPOB dan meraih akreditasi unit donor darah PMI Kabupaten Cirebon, sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Kabupaten Cirebon,” tukas Imron.

Selanjutnya, ia juga meminta kepada pengurus PMI Provinsi Jawa Barat, agar dapat lebih memberikan dukungan kepada PMI Kabupaten Cirebon, dalam rangka kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan program kegiatan kemanusiaan dan kepalangmerahan.

“Peran pengurus PMI Kabupaten Cirebon tidak akan berjalan dengan baik, tanpa adanya dukungan dari semua pihak,” tutur Imron.

Untuk itu, dirinya menghimbau kepada seluruh stakeholder, baik pihak pemerintahan, dunia usaha maupun elemen masyarakat, untuk terus membantu PMI sebagai lembaga yang bekerja di bidang kemanusiaan.

Sementara Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Hj. Rd. Sri Heviyana mengatakan, pada periode sebelumnya masih banyak pekerjaan rumah yang belum dikerjakan.

Ia berharap, tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, dapat terus bersinergi dengan Pemkab Cirebon. Salah satunya adalah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Cirebon.

“Tentu, harapan kami adalah ingin memajukan PMI lebih baik lagi, target tahun ini adalah pendirian kampung donor,” ujar Heviyana.

“Kampung donor tersebut menjadi kampung yang dapat meningkatan IPM. Maka, butuh dukungan dari Pemkab Cirebon, karena PMI Kabupaten Cirebon belum mandiri seperti daerah lainnya,” imbuhnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menyebutkan, industri kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon masih menunjukkan eksistensinya hingga saat ini. Kinerja ekspor pun masih didominasi oleh komoditas tersebut.

Menurut Imron, industri kerajinan rotan memiliki ketahanan lebih dibandingkan komoditas lainnya. Saat pandemi Covid-19 pun, industri ini tetap mengirimkan produknya ke beberapa negara tujuan.

“Kelompok industri rotan ini sangat berpengaruh terhadap PAD (pendapatan asli daerah),” kata Imron pada saat mendampingi Pj Gubernur Jawa Barat meninjau Satuan Pelayanan (Satpel) Pengembangan Industri Rotan Cirebon, Tegalwangi, Kabupaten Cirebon, Rabu (3/1/2024).

Namun begitu, lanjut Imron, ia meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membantu memasarkan produk rotan Cirebon ke negara-negara ASEAN. Hal ini dilakukan, karena belum meredanya konflik antara Rusia dan Ukraina.

“Pasar ekspor Kabupaten Cirebon ini kan Eropa, tetapi karena adanya perang disana, ekspor jadi terhambat. Kami minta kepada Pemerintah Provinsi Jabar untuk membantu pasarkan ke negara lainnya,” ujar Imron.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, S.E, M.T mendorong produksi rotan dari Kabupaten Cirebon agar terus bertumbuh, karena komoditas rotan merupakan salah satu unggulan dari Jawa Barat.

Bey menyebutkan, ekspor rotan pada tahun 2023 menurun dibandingkan tahun 2022. Hal ini diakibatkan adanya perlambatan ekonomi dampak perang antara Rusia-Ukraina.

“Saya sudah perintahkan Disperindag Jabar untuk mencari pasar baru, karena prospek industri rotan Cirebon ini sangat baik,” kata Bey.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Noneng Komara Nengsih, S.E, M.A.P mengatakan, nilai ekspor produk rotan dari Jawa Barat sepanjang Januari-Oktober sebanyak 22.025 ton, dan 98 persen berasal dari Kabupaten Cirebon.

Furnitur rotan merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbanyak sebesar 127,48 juta USD. Sementara, barang anyam rotan hanya berada di angka 27,66 juta USD.

“Jawa Barat juga tercatat mengekspor bahan nabati dari rotan pada periode Januari-Oktober 2023 dengan nilai 114.280 USD,” ungkap Noneng. (DISKOMINFO)