Latest News
Everything thats going on at Enfold is collected here
Hey there! We are Enfold and we make really beautiful and amazing stuff.
This can be used to describe what you do, how you do it, & who you do it for.
MTQ ke-49 Resmi Dibuka, Bupati Imron: Dapat Melahirkan Qori-Qoriah dan Hafidz-Hafidzah
BERITAKABUPATEN CIREBON — Setelah membuka pawai ta’aruf Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-49 tahun 2023 tingkat Kabupaten Cirebon, Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag juga membuka secara resmi MTQ ke-49 tahun 2023 di Lapangan Desa Panambangan, Kecamatan Sedong, Sabtu malam (9/9/2023).
Bupati Imron mengatakan, penyelengaraan MTQ ini upaya bersama untuk membina dan meningkatkan dorongan kepada masyarakat dalam mempelajari dan mendalami isi kandungan Al-Qur”an. Bahkan, kegiatan ini juga sebagai evaluasi kemampuan para qori dan qoriah di Kabupaten Cirebon.
“Mari kita sukseskan kegiatan MTQ ke-49 ini, sehingga dapat melahirkan para qori-qoriah, hafidz dan hafidzah di tingkat Kabupaten Cirebon,” katanya.
Imron mengungkapkan, pada kegiatan MTQ ini, Pemkab Cirebon juga akan mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Nanti yang juara, akan mewakili Kabupaten Cirebon untuk mengikuti ajang MTQ tingkat Jawa-Barat,” ungkapnya.
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat, untuk menjadikan MTQ kali ini sebagai bagian dari upaya guna meningkatkan karakter masyarakat Kabupaten Cirebon yang religius dan berakhlakul karimah.
“Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai rujukan dalam pembinaan karakter yang tangguh, untuk menghadapi berbagai masalah cobaan dan ujian,” lanjutnya.
Sementara, Asisten Pemerintahan dan Kesra sekaligus Ketua Pelaksana LPTQ, Drs. Mochamad Syafrudin mengatakan, tujuan diselenggarakannya MTQ ini adalah untuk menanamkan rasa cinta, terutama generasi muda Islam yang senang membaca dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an
“Dengan adanya MTQ ini, banyak hikmah yang didapat, selain mempererat tali silaturahmi, tentu kedepannya Kabupaten Cirebon akan mempunyai kader-kader pencinta dan penghafal Al-Qur’an,” ujarnya.
Menurut Syafrudin, kegiatan MTQ ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan untuk meningkatkan pemahamam, penghayatan dan pengamalan isi yang tersirat dan tersurat dalam Al-Qur’an.
“MTQ ini diikuti oleh 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon, dan kali ini Kecamatan Sedong menjadi tuan rumah,” jelasnya. (DISKOMINFO)
Rangkaian MTQ ke-49, Bupati Imron Buka Pawai Ta’aruf MTQ Tingkat Kabupaten Cirebon di Sedong
BERITAKABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag didampingi Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si membuka pawai ta’aruf Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-49 tingkat Kabupaten Cirebon di Desa Panambangan, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Sabtu (9/9/2023).
Menurut Imron, kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.
“Hari ini, saya membuka pawai ta’aruf MTQ ke-49 di Sedong,” ujar Imron.
Imron menuturkan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk bisa menggali nilai-nilai agama Islam. Dengan harapan, nantinya masyarakat dapat memegang nilai-nilai tersebut sebagai landasan pola pikir dan aktivitas keseharian.
Ia mengapresiasi antusiasme seluruh perwakilan peserta dari setiap kecamatan dan sambutan masyarakat secara umum. Sehingga, dirinya tak lupa mengucapkan terima kasih secara khusus kepada maayarakat Sedong.
“Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat Sedong. Silakan ramaikan acara MTQ ini, dengan hadir secara langsung ke lokasi,” tutur Imron.
Imron juga menitip pesan kepada seluruh masyarakat, untuk bisa menjaga kerukunan serta persatuan dan kesatuan. Apalagi, kata Imron, saat ini menjelang pelaksanaan pemilihan legislatif dan juga pemilihan presiden.
Ia berharap, kondusivitas di Kabupaten Cirebon bisa tetap terjaga, sehingga kebersamaan yang sudah terjalin antar masyarakat bisa dijaga dengan baik.
“Mari bersama-sama kita jaga persatuan, kebersamaan dan kondusivitas Kabupaten Cirebon,” pungkas Imron. (DISKOMINFO)
Petani Jadi Ujung Tombak Ketersediaan Pangan
BERITAKABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menyebutkan, petani merupakan salah satu ujung tombak yang menentukan ketersediaan pangan di setiap daerah.
Hal tersebut disampaikan Imron, saat menghadiri panen raya padi di Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jumat (8/9/2023).
“Sampai saat ini saja, saya masih bagian dari petani. Sewaktu masih menjadi PNS, saya juga sudah mulai menanam sayuran dan sekarang juga menyewa lahan pertanian supaya tetap menjadi bagian,” kata Imron.
Menurut Imron, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah yang tetap mempertahankan keberadaan lahan pertanian.
Dinas Pertanian, lanjut Imron, sudah menjalankan perintah agar mampu mengidentifikasi karakteristik setiap wilayah. Hal ini dilakukan, untuk menjaga produktivitas pertanian terus meningkat.
Lahan pertanian padi yang bakal terus dijaga oleh pemerintah berada di wilayah Kabupaten Cirebon bagian barat serta utara.
Sementara untuk wilayah timur, lahan pertanian terbagi ke dalam beberapa komoditas, mulai dari tebu, bawang, hingga jagung.
“Cirebon ini heterogen, maka dari itu, saya sudah meminta kepada Dinas Pertanian untuk mengarahkan para petani menanam sesuai dengan kondisi geografis,” lanjut Imron.
Kepala Dinad Pertanian, Dr. Alex Suheriyawan, S.P, M.Pd.I , menyebutkan, produktivitas pertanian padi daerah hingga Juli 2023 mencapai angka 240.000 ton.
Produktivitas pertanian komoditas ini akan terus mengalami kenaikan lantaran pada Oktober mendatang, sebagian besar lahan pertanian padi siap untuk dipanen.
Alex menyebutkan, tahun ini Kabupaten Cirebon diprediksi akan tetap mengalami surplus beras. Hal ini dikarenakan, kebutuhan beras di tingkat kabupaten sekitar 160.000 ton.
“Kabupaten Cirebon masih surplus 80 ribu ton beras,” ujar Alex. (DISKOMINFO)
Sub PPKBD Ujung Tombak Sukseskan Program KB dan Stunting
BERITAKABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menghadiri silaturahmi dan pembinaan Sub PPKBD se-Kabupaten Cirebon di GOR Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Selasa (5/9/2023).
Imron mengungkapkan, kader Sub PPKBD merupakan kepanjangan tangan pemerintah, khususnya petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) dalam pelaksanaan program pengendalian penduduk, keluarga berencana maupun mewujudkan ketahanan keluarga.
Menurut Imron, kader Sub PPKBD adalah ujung tombak dan memegang peran penting dalam mensukseskan program keluarga berencana. Kader Sub PPKBD lah yang bertemu langsung dengan masyarakat dan berperan penting memberikan informasi dan edukasi kepada pasangan usia subur (PUS) untuk pencapaian akseptor KB.
“Dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Cirebon, yakni berbudaya, sejahtera, agamis, maju dan aman. Pemkab Cirebon telah melakukan berbagai akselerasi pembangunan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah masalah KB dan stunting,” kata Imron.
Menurutnya, masalah KB dan stunting harus mendapatkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, khususnya Sub PPKBD dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang potensial melalui pendekatan keluarga yang berkualitas, baik dari aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, maupun aspek lainnya.
“Untuk itu, saya mengajak semua yang hadir disini, untuk membangun komitmen yang kuat dalam pencapaian penurunan stunting dan pelayanan KB bagi keluarga pra-KS di Kabupaten Cirebon,” ajak Imron.
Imron menambahkan, semoga melalui acara ini dapat menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan kepada seluruh Sub PPKBD tentang bagaimana tantangan, dampak, dan solusi pengendalian jumlah penduduk pencegahan, serta penurunan stunting di Kabupaten Cirebon. (DISKOMINFO)
Pernikahan Anak Masih Cukup Tinggi, Pemerintah Akan Gandeng Akademisi dan Swasta
BERITAKABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon menyambut baik adanya kolaborasi dengan Kemenko PMK RI terkait pencegahan perkawinan anak di wilayahnya.
Hal tersebut disampikan Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si saat menghadiri acara Penguatan Kapasitas Para Pihak yang Melakukan Pendampingan atau Penanganan Pencegahan Perkawinan Anak di Kabupaten Cirebon yang diselenggarakan oleh Kemenko PMK RI di Hotel Aston Cirebon, Selasa (5/9/2023).
Menurut Ayu, sapaan akrab Wabup, pihaknya mengaparesiasi terpilihnya Kabupaten Cirebon untuk diadakannya penanganan dan intervensi perkawinan anak.
Ayu menjelaskan, perkawinan anak di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi. Oleh karenanya, ada beberapa upaya yang lakukan agar prosentase perkawinan anak ini bisa ditekan dengan baik.
“Perkawinan anak akan menimbulkan dampak yang begitu besar, yakni kesehatan, kemiskinan dan stunting,” katanya.
Ia mengungkapkan, perkawinan anak masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kabupaten Cirebon.
“Pencegahan perkawinan anak bukan hanya tugas DPPKBP3A saja, melainkan semua pihak. Mari bergotong royong, agar perkawinan anak bisa ditekan, kemiskinan dan stunting juga bisa turun,” lanjut Ayu.
Lebih lanjut, kata Ayu, ada dua kecamatan di Kabupaten Cirebon yang angka kasus perkawinan anaknya masih cukup tinggi, yakni Kecamatan Greged dan Mundu.
“Penyebab kasus perkawinan anak masih tinggi, diantaranya SDM, pergaulan bebas dan ketidaktahuan orang tua mengenai bahaya menikah di usia dini,” tambahnya.
Ayu menyebut, dirinya meyakini pernikahan anak di Kabupaten Cirebon angkanya cukup tinggi, karena banyak pernikahan anak yang tidak tercatat.
“Masih banyak pernikahan anak yang tidak tercatat, ada 483 pernikahan dispensasi, tetapi saya menyakini masih banyak pernikahan anak yang tidak tercatat,” sebut Ayu.
Di tempat yang sama, Deputi Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK RI, Woro Sri Hastuti Sulistyaningrum, S.T., MIDS mengatakan, dipilihnya Kabupaten Cirebon ini, karena angka kemiskinan dan stunting serta pernikahan anak masih cukup tinggi, meski setiap tahun angka tersebut mengalami penurunan.
Menurut Sri, ini menjadi kolaborasi Kemenko PMK dan Pemkab Cirebon untuk mengatasi dan menekan angka pernikahan anak.
“Kalau kita lihat prosentase memang tidak terlalu tinggi, bahkan kalau kita lihat untuk pernikahan anak di Jawa Barat sedikit dari rata-rata nasional. Tetapi, kalau kita masuk ke Cirebon jumlahnya cukup besar, sehingga kenapa, hal ini mendasari kami untuk masuk ke Cirebon,” jelasnya.
Ia pun mengungkapkan, pencegahan pernikahan anak bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tugas semua pihak. Bahkan pihaknya akan menggandeng akademisi dan swasta untuk ikut andil dalam penangganan pernikahan anak.
“Kita juga melibatkan akademisi dari perguruan tinggi, serta kami mengundang pihak Swasta,” tutur Sri.
“Kami berharap, CSR yang dimiliki swasta juga diarahkan kepada pencegahan pernikahan anak, seperti memberikan edukasi. Karena semakin masif kita bergerak dan memperlihatkan, harapannya masyarakat terbuka agar tidak memaksa anaknya untuk menikah muda,” pungkasnya. (DISKOMINFO)
Bupati Cirebon Acungkan Jempol untuk Layanan Green Service Polresta Cirebon
BERITAKABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag mengapresiasi layanan Green Service yang digulirkan oleh Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Kelakuan Baik Catatan Kepolisian (SKCK).
Imron menuturkan, program yang sudah digulirkan oleh Polresta Cirebon sejak 2022 ini, terbukti membantu Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam mengatasi permasalahan sampah.
“Program Polresta Cirebon ini sangat hebat sekali. Sampah ini adalah permasalahan, salah satunya bisa menjadi wabah penyakit,” kata Imron saat menghadiri acara Upgrading Green Service Polresta Cirebon di Mapolresta Cirebon, Kecamatan Sumber, Selasa (5/9/2023).
Kabupaten Cirebon, lanjut Imron, dalam upaya menangani permasalahan sampah, memanfaatkan dua tempat pembuangan akhir sampah (TPAS), yakni di Gunung Santri, Kecamatan Palimanan dan di Kubangdeleg, Kecamatan Karangwareng.
Imron menambahkan, untuk TPAS Kubangdeleg masih dalam tahap proses perampungan. Diharapkan, bisa beroperasi dalam waktu dekat.
“Berharap, masyarakat harus sama-sama menjaga lingkungan. Harus menjaga alam beserta isinya, karena Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang merusak alam ini,” ujar Imron.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, S.I.K, M.H menuturkan, Layanan Green Service awalnya hanya memiliki 10 bank sampah. Saat ini, sudah mempunyai 27 bank sampah.
Penanganan sampah, kata Arif, Kabupaten Cirebon semakin berjalan secara maksimal.
“Dalam layanan Green Service, masyarakat bisa membayar biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam pembuatan SIM dan SKCK menggunakan sampah plastik,” kata Arif.
Nasabah bank sampah memiliki layanan prioritas di Satpas Polresta Cirebon. Nantinya, tidak perlu mengantre, mendapatkan tempat duduk prioritas, hingga proses penerbitan SIM dan SKCK lebih cepat.
Arif mengajak, masyarakat lebih peduli lagi dalam menjaga keindahan, kelestarian, dan ekosistem alam, khususnya dari pencemaran sampah plastik. (DISKOMINFO)