KABUPATEN CIREBON — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Dr. H. Hilmy Riva’i, M.Pd membuka acara Workshop Autentifikasi Arsip Hasil Ahli Media atau Digitalisasi tahun anggaran 2024 di Hotel Sutan Raja Cirebon, Selasa (4/6/2024).

Sekda Hilmy mengatakan, workshop ini berkaitan dengan ahli fungsi arsip melalui autentifikasi. Jadi, tidak hanya sekedar arsip, tetapi memiliki nilai originalitas dan integritas yang harus dipertanggungjawabkan.

“Arsip harus dipertanggungjawabkan sebagai dokumen yang memiliki nilai sejarah dan manfaat yang lalu, hari ini dan kedepan,” ujarnya.

Ia menyebut, bahwa kegiatan ini sangat penting, karena bisa membangun kesadaran, bagaimana pentingnya arsip untuk pembangunan hari ini dan kedepan.

“Pemerintah daerah akan support kaitan dengan arsip, sehingga arsip nantinya menjadi nilai-nilai yang bermanfaat kedepannya,” imbuhnya.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cirebon, Drs. H. Abdullah Subandi, M.Si menyebut, selama ini arsip dipandang sebelah mata. Padahal, arsip memiliki suatu hal yang penting, baik untuk menggali masa lalu, kini dan masa depan.

“Banyak dokumen yang belum terasipkan secara baik, seperti sejarah Cirebon, batik trusmi, tari topeng, sintren dan dari pesantren juga, siapa kyai pertama hingga sekarang, itu harus diarsipkan,” katanya.

Ia mengungkapkan, kedepan, pihaknya akan mendaftarkan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), karena semua arsip harus didaftarkan sebagai aset bangsa.

“Harus didaftarkan sebagai arsip bangsa dan nantinya memiliki nilai jual yang cukup tinggi,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Cirebon hanya memiliki puluhan Arsiparis, namun jumlah tersebut sangat kurang, melihat banyaknya instansi.

“Kita ada 38 Arsiparis, tetapi masih kurang, dengan jumlah perangkat daerah, kecamatan dan desa yang cukup banyak. Jadi, kita manfaatkan gerakan yang ada dan kita akan bangkitkan,” imbuhnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan penutupan tempat pemungutan sampah (TPS) liar di bantaran Sungai Kwista, Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Drs. H. Wahyu Mijaya, S.H, M.Si mengatakan, pemerintah daerah sudah mengerahkan personel untuk membersihkan bantaran sungai tersebut dari tumpukan sampah.

Setelah bantaran sungai tersebut bersih, kata Wahyu, akan disimpan sejumlah kontainer untuk menampung sampah. Masyarakat di sekitar lokasi itu, diminta untuk memanfaatkan penampungan baru tersebut.

“Kami menyelesaikan permasalahan di Jagapura, supaya masyarakat tidak lagi membuang sampah disitu. Masyarakat bisa memasukan sampah langsung ke kontainer yang sudah disiapkan,” ujar Wahyu saat ditemui di Kantor DLH Kabupaten Cirebon, Senin (3/6/2024).

Ia mengakui, masih banyak warga di Kabupaten Cirebon yang memanfaatkan bantaran sungai sebagai tempat penampungan sampah. Pemerintah daerah pun menjamin, memberikan solusi untuk menekan permasalahan itu.

Menurut Wahyu, mengatasi permasalahan sampah bukan hanya menghadirkan solusi jangka pendek, melainkan harus berkepanjangan. Hal ini, untuk mewujudkan Kabupaten Cirebon bebas sampah.

“Mengatasi permasalahan sampah, bukan hanya untuk saat ini saja, melainkan untuk jangka panjang kedepannya juga,” imbuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Iwan Ridwan Hardiawan, S.Sos, M.Si mengatakan, keberadaan TPS liar di bantaran Sungai Kwista sudah ada sejak 1,5 tahun lalu.

Kemunculan penampungan liar itu pun, terjadi lantaran TPS yang ada di Desa Jagapura Wetan ditutup oleh pihak pemerintah desa, karena tidak menerapkan pola pengangkutan sampah secara reguler.

“Dikomplain oleh masyarakat dan ditutup oleh desa. Akhirnya, masyarakat membuang sampah ke bantaran sungai,” jelas Iwan. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pj. Bupati Cirebon, Drs. H. Wahyu Mijaya, S.H., M.Si menghadiri Festival Band Milenial Antar Pelajar se-Wilayah Cirebon di Lapangan Ranggajati Sumber, Kabupaten Cirebon, Sabtu (1/6/2024).

Diketahui festival band pelajar tersebut digelar dalam rangka Harkamtibmas yang kondusif dan membangun generasi kreatif yang unggul.

Pj. Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, festival band pelajar ini merupakan ajang yang sangat luar biasa dan positif bagi putra-putri Kabupaten Cirebon dalam menunjukkan karya-karya kreatifnya

“Mudah-mudahan, dengan berbagai ajang yang ada di Kabupaten Cirebon ini, dapat membentuk kreasi dan karakter mereka, serta akan menjadikan mereka lebih baik dibandingkan dengan kita,” ujar Wahyu.

Oleh karena itu, ia berpesan kepada anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa, khususnya Kabupaten Cirebon.

Pertama, tata hidupmu. Kedua, kata dia, jika ingin sesuatu, lakukan sejak saat ini, baik kreasi maupun kreativitasmu. “Jadilah generasi yang kuat untuk negeri ini, jangan jadi generasi yang lemah,” tukasnya.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H. mengatakan, kegiatan festival band yang diinisiasi olehnya bersama Pemkab Cirebon dan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, serta seluruh pihak ini bertujuan untuk mewadahi kreativitas, talenta-talenta, serta inovasi anak-anak muda Kabupaten Cirebon.

“Kami selalu mendukung, tidak hanya bidang kesenian, IT, dan olahraga, semua kegiatan yang positif, kami pasti mendukung,” ujar Sumarni.

“Saya berharap, anak-anak muda ini tumbuh menjadi pemimpin-pemimpin masa depan, menjadi orang-orang hebat, tentunya bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Cirebon,” imbuhnya.

Sementara, Dandin 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Aditya Wira Respati, S.E mengapresiasi kegiatan yang sangat luar biasa seperti ini. Kata dia, ini adalah suatu kegiatan yang positif.

Diharapkan, kegiatan seperti ini terus berlanjut dan nantinya dapat menghasilkan hal-hal yang positif, seperti menumbuhkan band-band baru di Kabupaten Cirebon, kemudian usaha mandiri yang berkembang di Kabupaten Cirebon.

“Kami sebagai penjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tidak ragu lagi dengan keutuhan bangsa ini. Karena dengan acara yang positif ini, tentunya nanti kedepan, akan membantu kami dalam menjaga kedaulatan bagsa ini,” kata Aditya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon memperingati Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 dengan menggelar upacara di halaman depan Kantor Bupati Cirebon, Sabtu (1/6/2024).

Pada peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Drs. H. Wahyu Mijaya, SH., M.Si menjadi pembina upacara yang dihadiri oleh unsur Forkopimda, para kepala perangkat daerah, serta para pejabat TNI-Polri.

Pj Bupati Cirebon saat membacakan sambutan dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia mengatakan, pada tahun 2024 ini, Hari Lahir Pancasila mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.

Menurutnya, tema ini mengandung maksud bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri dan berdaulat.

“Patut kita syukuri sebagai sebuah bangsa yang majemuk, Pancasila dan nilai-nilai yang dikandungnya menjadi bintang yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara. Keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, didalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan gotong royong.

“Keberagaman yang ada merupakan berkat yang dirajut dalam identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

“Dalam momentum yang sangat bersejarah ini, saya mengajak komponen bangsa dimanapun berada, untuk bahu membahu membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara,” lanjutnya.

“Sebagai meja statis, Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah. Sehingga sampai dengan saat ini, Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar,” imbuhnya.

Labih lanjut, kata Wahyu, Pancasila merupakan bintang penuntun yang membawa Indonesia pada gerbang kemajuan dan kemakmuran di era globalisasi teknologi dan informasi sekarang ini.

“Pancasila harus senantiasa kita jiwai dan pedomani agar menjadi ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia. Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa Pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, perkembangan situasi global yang ditandai kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Pancasila diharapkan menjadi filter, agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan.

Menurutnya, pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini, yang ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi dan ponsel pintar (smartphone) dalam mengakses informasi melalui beragam media, harus dapat dimanfaatkan secara bijaksana untuk menyiarkan konten-konten dan narasi positif yang mencerminkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila ditengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Saya mengajak kepada seluruh komponen bangsa, untuk mengutamanakan Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian dalam menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa,” sambungnya.

“Dengan semangat Pancasila yang kuat, saya yakin, seluruh tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia akan dapat diatasi,” imbuhnya.

Terlebih, kata Wahyu, ditengah krisis global yang terjadi, Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. Keberhasilan tersebut, tentu merupakan sumbangsih gotong royong seluruh anak bangsa dengan ideologi Pancasila sebagai fondasi dasarnya.

“Kita juga patut bersyukur dan bangga, bahwa bangsa Indonesia telah terbukti menjadi bangsa yang dewasa. Dewasa dalam berdemokrasi, berbangsa, dan bernegara. Kita harus bersyukur dan berbangga telah melewati Pemilihan Umum yang demokratis secara aman dan damai demi tegaknya kedaulatan rakyat, konstitusi, serta persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON – Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Drs. H. Wahyu Mijaya, S.H., M.Si menerima kunjungan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat di ruang rapat Bupati Cirebon, Sekretariat Kabupaten Cirebon, Jum’at (31/5/2024).

Tujuan kunjungan kerja dan koordinasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat ke Pemerintah Kabupaten Cirebon selain silaturahmi, utamanya membahas terkait permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam penerapan Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten Cirebon.

Turut hadir, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon, Bambang Sudaryanto, S.H., M.H didampingi Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) beserta jajaran, serta Ketua Komisi Informasi Daerah (KID) Kabupaten Cirebon beserta anggota.

Dalam kunjungannya, Ketua Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, Dr. Ijang Faisal menyebutkan, permasalahan utama di beberapa Komisi Informasi Daerah, yakni terbatasnya anggaran.

“Salah satu faktor yang menjadi masalah dari KID di beberapa daerah, yaitu minimnya anggaran. Oleh karena itu, kami berharap Pemerintah Kabupaten Cirebon dapat mendukung dan memfasilitasi KID Kabupaten Cirebon, terutama dalam hal anggaran, agar KID Kabupaten Cirebon bisa lebih baik lagi kedepannya,” ujar Ijang.

Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Cirebon, Drs. Wahyu Mijaya, S.H., M.Si akan mengusahakan yang terbaik untuk KID Kabupaten Cirebon.

“Kita tetap akan mengupayakan yang terbaik untuk KID Kabupaten Cirebon, apa yang bisa kita support, akan kita coba usahakan,” jelas Wahyu.

Di tempat yang sama, Bambang memberikan apresiasi kepada KID Kabupaten Cirebon, meskipun dengan keterbatasan anggaran, KID Kabupaten Cirebon tetap bisa berkerja dengan maksimal.

“Kami mengapresiasi KID Kabupaten Cirebon, walaupun dengan keterbatasan anggaran, rekan-rekan Komisioner tetap menunjukkan kinerja yang maksimal dalam mengimplementasikan Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten Cirebon,” jelas Bambang. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Drs. H. Wahyu Mijaya, SH., M.Si menghadiri kegiatan penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Cirebon tahun 2024. Kegiatan penilaian tersebut berlangsung di Ruang Suparman, Kantor Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Jumat (31/5/2024).

Dalam sambutannya, Pj Bupati Cirebon menyatakan, penurunan stunting menjadi salah satu “major project” dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024 guna mencapai misi “SDM Unggul, Indonesia Maju.”

Menurutnya, permasalahan stunting yang multidimensi ini, membutuhkan sinergi semua pihak.

“Stunting bukan hanya masalah kesehatan saja, tetapi berdampak jangka panjang pada perkembangan kognitif, motorik dan sosial anak. Anak yang mengalami stunting, beresiko lebih tinggi mengalami keterlambatan belajar, mudah sakit, dan memiliki produktifitas yang rendah di masa depan. Sehingga, menjadikan stunting sebagai ancaman terhadap generasi penerus bangsa,” jelas Wahyu.

Dikatakan Wahyu, Kabupaten Cirebon sebagai kabupaten dengan populasi yang besar di Jawa Barat, memiliki tantangan yang besar dalam menangani isu stunting.

Jika merujuk pada hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon meningkat 4,3%, dari sebelumnya 18,6% di tahun 2022, menjadi 22,9% di tahun 2023.

“Meski angka capaian Kabupaten Cirebon meningkat, tetapi kita harus tetap berupaya untuk menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional, yaitu 14% di tahun 2024,” lanjutnya.

Menurutnya, penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi, merupakan proses penilaian kemajuan kinerja Kabupaten Cirebon dalam melakukan upaya untuk memperbaiki dan melaksanakan intervensi percepatan penurunan stunting terintegrasi.

“Mulai dari perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan, dan evaluasi program atau kegiatan,” tambahnya.

Masih dikatakan Wahyu, penilaian sebagaimana dimaksud, dilakukan secara bertahap, mencakup peningkatan cakupan intervensi gizi spesifik dan sensitif pada lokasi fokus penanganan stunting, peningkatan cakupan rumah tangga sasaran yang dapat mengakses intervensi gizi secara terintegrasi.

“Tujuan penilaian 8 aksi konvergensi penurunan stunting di Kabaupaten Cirebon adalah dalam rangka meninjau kemajuan pelaksanaan aksi konvergensi dalam upaya penurunan stunting melalui pendekatan intervensi spesifik dan sensitif, serta sebagai wujud pemberian umpan balik kepada pemerintah Kabupaten Cirebon tentang pelaksanaan aksi konvergensi,” imbuhnya.

Ia meminta kepada para kepala perangkat daerah, untuk melakukan kegiatan percepatan penurunan angka stunting, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, melaksanakan tahapan kegiatan dan melakukan entri data pada aplikasi, serta mengikuti target dan arahan yang ditentukan oleh Kementerian Dalam Negeri.

“Pemkab Cirebon sangat serius melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting sebesar 14% di tahun 2024. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya SK Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa/kelurahan,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan terus berupaya mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan dengan membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA), terutama di sekolah-sekolah.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Cirebon, Risfa Eka Putri Wahyu Mijaya menyebutkan, konsumsi B2SA merupakan salah satu upaya untuk menurunkan maupun pencegahan stunting, selain dalam rangka mewujudkan generasi muda yang sehat, cerdas dan berprestasi.

Selain itu, gerakan tersebut sejalan dengan program prioritas pemerintah yang harus sinergis, dari mulai pemerintah pusat hingga pemerintah desa.

“Saya sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan “Makan Benar (Mabar) B2SA”. Melalui gerakan ini, diharapkan Kabupaten Cirebon berhasil menekan prevalensi stunting,” kata Risfa saat menghadiri sosialisasi B2SA di SMK Manbaul Ulum, Kecamatan Dukupuntang, Jumat (31/5/2024).

Menurutnya, manfaat lain dari gerakan tersebut, diantaranya meningkatkan pengetahuan tentang jenis-jenis makanan B2SA; mendorong siswa untuk mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman; membentuk kebiasaan makan yang sehat dan bergizi sejak usia dini; serta meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh siswa.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon 2023 mengalami kenaikan dari 18,65% menjadi 22.9%.

“Kami ingin pengetahuan dan kesadaran siswa tentang pentingnya konsumsi pangan B2SA dalam kehidupan sehari-hari bisa terwujud. Sekolah juga, saya minta, untuk menciptakan suasana sekolah yang kondusif untuk mendorong siswa agar lebih antusias dalam mengkonsumsi makanan B2SA,” tambahnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Drs. Erus Rusmana, M.Si mengatakan, gerakan tersebut merupakan program strategis untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat, terutama generasi penerus bangsa.

“Konsumsi makanan yang baik merupakan bekal untuk masa depan, selain sebagai salah satu bentuk atau upaya dalam penanganan stunting. Pemenuhan gizi yang seimbang menjadi hal yang esensial, khususnya bagi anak-anak usia sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan,” tukas Erus.

“Saya berharap, sosialisasi yang dilakukan ini bermanfaat untuk kita semua,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Drs. H. Wahyu Mijaya, SH., M.Si didampingi Kepala DPUTR, Bapelitbangda dan BPBD melakukan pertemuan dengan pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung terkait banjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon.

Pertemuan tersebut dilakukan di Kantor BBWS Cimanuk Cisanggarung, Jalan Pemuda Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Kamis (30/5/2024).

Wahyu mengatakan, hasil pertemuan dengan pihak BBWS CC ini, menyepakati bersama terkait normalisasi sungai Cisanggarung. Pasalnya, selama ini sungai Cisanggarung menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon.

Menurutnya, ada beberapa program, mulai dari program jangka pendek, menengah dan panjang dalam penanganan normalisasi sungai Cisanggarung.

“Untuk jangka pendeknya, diantaranya tadi BBWS CC sudah sampaikan, akan adanya normalisasi sungai Cisanggarung dari sekarang sampai akhir Desember sebelum datangnya musim hujan,” ujarnya.

“Untuk jangka menengah dan panjangnya, nanti kita coba komunikasikan lebih lanjut. Karena yang terpenting, jangka pendek terlebih dahulu,” imbuhnya.

Wahyu mengungkapkan, bahwa selain melakukan normalisasi sungai Cisanggarung, pihaknya akan membuat kolam retensi.

“Ada beberapa kemungkinan pembuatan kolam retensi, tetapi kami data dulu, karena sangat penting selain normalisasi sungai, kolam retensi juga bisa menampung air hujan,” jelasnya.

“Sehingga, ini juga akan kita kerjasamakan dengan BBWS untuk potensi-potensi yang memungkinkan untuk dilakukan pembuatan kolam retensi,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa banyak cara yang dilakukan Pemkab Cirebon untuk mencegah bencana banjir di wilayahnya, mulai dari pembuatan lubang-lubang biopori.

“Kita juga akan buat lubang biopori, sehingga penyerapan air itu tidak terkait dengan sungainya saja, tapi juga di area pinggiran jalan, perumahan dan lainnya, itu juga bisa dijadikan tangkapan-tangkapan air. Ini menjadi salah satu upaya pencegahan bencana banjir,” ujarnya.

Masih kata Wahyu, Pemkab Cirebon dan BBWS CC sepakat untuk membuat tim dalam penanganan banjir di wilayah Kabupaten Cirebon.

“Nantinya, tim akan bekerja sampai bulan Juli, untuk mendapatkan konsep menyeluruh dari penanganan banjir yang ada di Kabupaten Cirebon. Mudah-mudahan, kerjasama ini bisa berjalan. Seandainya tidak bisa menyelesaikan 100 persen pun, setidaknya upaya ini sudah betul-betul meminimalisir dampak banjir yang terjadi di Kabupaten Cirebon,” imbuhnya.

Ia juga menyebut, pihak BBWS meminta jaminan keamanan ketika melakukan pengerjaan normalisasi sungai Cisanggarung.

“BBWS CC meminta jaminan keamanan alat. Jadi, kami juga mohon kepada masyarakat, untuk bisa sama-sama menjaga, agar jangan sampai alat untuk melakukan normalisasi tersebut hilang atau rusak,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, ST., MM., MT l., mengatakan, pihaknya akan segera melakukan normalisasi sungai Cisanggarung.

Menurutnya, ini merupakan momentum untuk melakukan normalisasi dan perkuatan tebing di sungai Cisanggarung, karena sudah memasuki musim kemarau.

“Kebetulan sudah ada kegiatan, sudah ada satu paket terkontrak dan sudah akan dimulai untuk perkuatan tebing dan normalisasi di beberapa titik sungai,” tukasnya.

Ia menyebut, sungai Ciberes sudah mulai awal Mei ini sampai Desember, akan melakukan normalisasi.

“Jadi sebelum turun hujan, sudah bisa dilakukan normalisasi. Normalisasi sungai itu memang sebaiknya di musim kemarau, karena kalau di musim hujan beresiko,” katanya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon melalui bidang Statistik, Persandian, dan e-Government (Spegov) mengadakan pelatihan petugas pengelola data perangkat daerah 2024 di Hotel Sutan Raja Cirebon, Kamis (30/5/2024).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pengelola data perangkat daerah tentang aplikasi Open Data dan Satu Data Kabupaten Cirebon, agar dapat menghasilkan data yang berkualitas sesuai dengan Satu Data Indonesia (SDI), akurat, dan reliable.

“Kegiatan pelatihan ini diharapkan, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan, khususnya para pengelola data perangkat daerah tentang aplikasi Open Data dan Satu Data Kabupaten Cirebon,” jelas Bambang Sudaryanto, S.H., M.H, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon dalam sambutannya.

“Selain itu, pelatihan ini harus dilakukan secara periodik, agar pemutakhiran data dan informasi pada aplikasi Satu Data, sehingga keterisian data dapat terpenuhi,” tambahnya.

Selaras dengan Kadiskominfo, Kepala Bidang Spegov, Hj. Endang Sri Pujiastuti, S.Si., M.Si menjelaskan, bahwa petugas pengelola data di masing-masing perangkat daerah harus memahami prinsip Satu Data Indonesia.

“Petugas pengelola data di masing-masing perangkat daerah harus memahami prinsip Satu Data Indonesia dan pemanfaatan portal Satu Data dan Open Data Kabupaten Cirebon, sebagai bentuk implementasi perangkat daerah dalam mewujudkan Satu Data di Kabupaten Cirebon,” jelas Endang.

Pelatihan tersebut diisi oleh narasumber dari Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cirebon, dan Jabar Digital Service Diskominfo Provinsi Jawa Barat. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melakukan Sosialisasi Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan (Siormas) bagi organisasi masyarakat.

Sosialisasi tersebut berlangsung di Hotel Koening, Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Rabu (29/5/2024).

Kepala Kesbangpol Kabupaten Cirebon, Hj. Ita Rohpitasari, M.Si mengatakan, aplikasi ini dibuat untuk memperbaiki data jumlah organisasi masyarakat (Ormas) yang ada di Kabupaten Cirebon.

“Supaya rapih, tertata, dan terkoordinasi,” ujar Ita.

Melalu aplikasi itu, nantinya Ormas tidak perlu lagi datang ke kantor Kesbangpol untuk proses identifikasi. Pihaknya berharap, kepada organisasi tersebut dapat memahami aplikasi tersebut, lantaran diciptakan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Hemat tenaga, biaya, dan waktu. Sudah tidak usah jauh-jauh ke kantor kami, cukup klik saja,” jelasnya.

Penyelenggara sosialisasi, Raden Budi Setyawan mengatakan, acara tersebut digelar untuk pembinaan terhadap Ormas yang ada di Kabupaten Cirebon.

Dalam sosialisasi tersebut, dihadiri oleh 44 orang pengurus dari sejumlah Ormas di Kabupaten Cirebon.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi Informasi Kabupaten Cirebon, Muhammad Idrus, M.Ag mengatakan, kegiatan tersebut memberikan peluang akan implementasi Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi publik.

“Jadi, selain Sosialisasi Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan (Siormas) bagi organisasi masyarakat, juga tersampaikannya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik kepada Ormas dan LSM yang hadir,” singkatnya. (DISKOMINFO)