KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) memberikan penghargaan kepada 12 inovator yang menjuarai Lomba Inovasi Daerah 2023.

Dalam lomba tersebut, 12 inovator tersebut menyabet tiga kategori, yakni inovasi teknologi, inovasi non teknologi, dan inovasi favorit.

Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag mengapresiasi kepada seluruh warga maupun perangkat daerah di Kabupaten Cirebon, yang sudah menciptakan berbagai inovasi. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya memajukan Kabupaten Cirebon.

“Kabupaten Cirebon memiliki banyak potensi. Siapapun yang mau menggali dan melahirkan inovasi, maka daerah ini pasti maju,” kata Imron, saat memberikan penghargaan kepada juara lomba inovasi daerah 2023 di Hotel Apita Cirebon, Selasa (14/11/2023).

Kepala Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Dangi, S.Si, M.Sc., MT mengatakan, sampai saat ini jumlah inovasi daerah Kabupaten Cirebon yang masuk ke dalam Sistem Informasi Innovative Government Award (IGA) sebanyak 46.

Menurut Dangi, target pencapaian indeks inovasi daerah Kabupaten Cirebon pada 2023 ini sebesar 57,21. Sementara tahun lalu, indeks tersebut masih bertengger di angka 55,27.

“Kabupaten Cirebon berada di urutan ke-82 kabupaten se-Indonesia dan urutan ke-5 di Jawa Barat,” ujar Dangi.

Meskipun begitu, pencapaian tersebut dirasa belum optimal dan perlu pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cirebon.

Disebutkan Dangi, tujuan dari inovasi daerah adalah untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan berpedoman pada prinsip peningkatan efisiensi.

“Semestinya, pembangunan di daerah, pemberdayaan maupun dalam tata kelola pemerintahan atau pelayanan publik itu harus ada inovasi,” lanjut Dangi.

“Kita semua harus keluar dari zona nyaman, kita harus melakukan inovasi yang kreatif supaya ada perubahan,” sambungnya.

Melalui lomba tersebut, diharapkan menjadi satu momen pemicu semangat untuk terus berkarya dan berinovasi menyelesaikan segala macam hambatan yang dihadapi Kabupaten Cirebon. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon meresmikan Alun-alun Pataraksa yang ada di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jum’at (10/11/2023).

Penandatanganan prasasti dilakukan langsung oleh Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag, didampingi Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE, M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Dr. H. Hilmy Riva’i, M.Pd beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon.

Usai peresmian, Bupati Imron bersama rombongan meninjau Alun-alun Pataraksa yang merupakan ikon baru Kabupaten Cirebon. Terlihat beberapa fasilitas umum yang dapat dinikmati masyarakat, seperti gapura tradisional maupun gapura modern, tempat bermain anak, jogging track, dan lainnya.

Imron mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan adanya Alun-alun Pataraksa ini. Menurutnya, tempat ini menjadi ikon baru Kabupaten Cirebon.

“Taman di alun-alun Pataraksa itu sebagai tanda bahwa kita ada taman untuk rekreasi, bisa bersantai atau sekedar ngobrol-ngobrol bersama teman dan keluarga,” katanya.

Ia berharap, dengan adanya Alun-alun Pataraksa ini, masyarakat ikut membantu menjaga kebersihan dan kenyamanannya.

“Mari bersama-sama menjaga kebersihan, ini merupakan tempat bagi masyarakat untuk berkumpul dan bermain bersama keluarga,” ujarnya.

Imron mengungkapkan, kedepan tidak hanya Alun-alun Pataraksa saja, bahkan pihaknya menginginkan adanya hal serupa seperti Pataraksa ini.

“Kedepan, ingin ada Alun-alun lain yang dibangun sebagus ini di Kabupaten Cirebon, agar masyarakat mempunyai tempat bermain dan bisa menghabiskan waktu bersama keluarga,” harapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si mengatakan, Alun-alun Pataraksa ini bisa membuat Kabupaten Cirebon jadi lebih indah.

Sehingga, pihaknya meminta masyarakat untuk ikut menjaga ikon Kabupaten Cirebon yang terbaru ini.

“Dengan adanya alun-alun ini, masyarakat harus ikut memeliharanya dengan baik, agar bisa dirasakan manfaatnya lebih lama lagi. Jadi, taman di Alun-alun Pataraksa ini bisa jadi tempat bermain anak dengan gratis,” ujarnya.

Seperti kita ketahui, Alun-alun Pataraksa dilakukan pembangunan tahap pertama tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp11,6 miliar.

Dan kembali dilanjutkan pembangunan tahap kedua di tahun 2023 dengan anggaran kurang lebih Rp4,5 miliar dengan menggunakan bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pahlawan di halaman Kantor Bupati Cirebon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (10/11/2023).

Menurut amanat Menteri Sosial, Tri Rismaharini, yang dibacakan oleh Bupati Cirebon, Hari Pahlawan merupakan sebuah peringatan yang sangat bermakna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tahun ini, Hari Pahlawan di seluruh wilayah Republik Indonesia mengusung tema “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”.

“Tema itu diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata,” ujar Imron.

Imron menyebutkan, sesuatu hal yang mengancam saat ini harus dihadapi berdasarkan semangat yang dicontohkan para pejuang 10 November 1945.

Menurutnya, para pahlawan telah mengajarkan nilai-nilai perjuangan, dan nilai-nilai tersebut dipastikan membawa jejak kemenangan.

“Pahlawan adalah orang yang menonjol, karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri,” lanjut Imron.

Selain itu, masih kata Imron, para pejuang terdahulu sudah mengajarkan Indonesia untuk tidak menjadi bangsa yang pecundang dan tidak pernah rela untuk bersimpuh maupun menyerah kalah.

Saat ini, untuk melanjutkan perjuangan bangsa, generasi penerus bisa melakukan upaya untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan masa depan yang lebih baik.

“Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju, makin sejahtera,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menghadiri rapat penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Gubernur Jawa Barat, KPU Jawa Barat dan Bawaslu Jawa Barat serta Bupati/Walikota, KPU dan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Kamis (9/11/2023).

Bupati Imron mengungkapkan, saat ini NPHD sudah ditandatangani bersama. Ia berharap, setelah ini KPU dan Bawaslu Kabupaten Cirebon dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

“Mudah-mudahan dengan NPHD yang sudah ditandatangani bersama, KPU dan Bawaslu bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Sehingga kedepan, dapat menciptakan Pemilu ataupun Pilkada berjalan dengan baik,” kata Imron.

Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Dr. Sopidi mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Menurutnya, ini merupakan momentum yang luar biasa, karena dengan sudah ditandatanganinya NPHD, maka 14 hari kemudian akan dilakukan proses administratif.

“Setelah ini, tentunya kami KPU Kabupaten Cirebon, akan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya administratif perencanaan dan tahapan-tahapan, sembari menunggu regulasi yang akan dikeluarkan oleh KPU RI,” kata Sopidi.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Bawaslu Kabupaten Cirebon, Saddarudin Parapat, S.Pd. Dirinya juga merasa sangat bersyukur, bahwa dengan ditandatanganinya NPHD ini, artinya sudah siap melaksanakan tahapan-tahapan Pilkada, namun pihaknya menunggu regulasi dari pusat.

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, S.E., M.T mengatakan, dengan telah ditandatanganinya NPHD, dapat menjadi kepastian pendanaan pesta demokrasi yang akan digelar tahun depan.

“Dengan adanya penandatanganan NPHD yang kita sepakati hari ini, akan memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap dana hibah yang disepakati,” jelasnya.

Ia berharap, pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 di Jawa Barat dapat berjalan dengan kondusif dan demokratis.

“Mohon dukungan dan kerjasama dari semua pihak, serta partisipasi aktif dari penyelenggara, pengamanan dan pemerintah daerah kabupaten/kota dalam menciptakan suasana yang kondusif dan demokratis,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menghadiri Seminar Nasional Pengusulan Pahlawan Nasional KH. Abbas Abdul Jamil di Hall A Hotel Apita Cirebon, Rabu (15/11/2023).

Imron mengucapkan selamat kepada keluarga besar KH. Abdul Chalim dari Leuwimunding, Majalengka, yang telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang penyerahannya pada tanggal 10 November yang lalu.

Menurut Imron, KH. Abdul Chalim bersama dengan KH. Abbas dan beberapa kyai lainnya, tak kenal lelah membangun masyarakat Cirebon, diantaranya melalui penguatan lembaga Nahdlatul Ulama (NU), yang merupakan salah satu ormas terbesar di Indonesia.

Selain itu, kata Imron, Kyai Abbas Abdul Jamil juga merupakan sosok paling penting. Perannya tidak saja dalam membangun pesantren dan masyarakat Cirebon, melainkan juga peran yang berskala nasional bahkan internasional.

“Peran skala nasional dari Kyai Abbas Abdul Jamil, dalam peristiwa Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Kyai Abbas dengan rombongan para kyai dan santri dari pesantren-pesantren yang ada di Cirebon, rela berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, Kyai Abbas merupakan panglima hizbullah Jawa Barat yang juga mendidik para laskar-laskar untuk berjuang membela negara dan bangsa Indonesia.

“Buntet Pesantren adalah central dari perjuangan kemerdekaan di Cirebon, selain sebagai tempat berkumpulnya para laskar hizbullah untuk menerima arahan dari Kyai Abbas,” katanya.

Bukan sesuatu yang mudah bagi masyarakat, karena pengusulan pahlawan nasional ini membutuhkan penelitian, mencari dokumen-dokumen yang menyebut Kyai Abbas. Walaupun secara pengakuan non-formal dari masyarakat, Kyai Abbas sudah menjadi pahlawan.

“Proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional adalah proses akademik yang panjang dan tidak mudah. Tim peneliti sudah melakukan penelitian yang sungguh-sungguh terhadap Kyai Abbas dan peran-perannya,” jelas Imron.

Tentunya, ia mengapresiasi peneliti dan pengkaji gelar daerah, baik dari provinsi maupun dari Kabupaten Cirebon.

Ia pun mengapresiasi upaya dari Dinas Sosial yang tanggap terhadap keinginan yang berkembang di masyarakat, untuk menjadikan Kyai Abbas sebagai Pahlawan Nasional.

“Upaya ini adalah yang pertama bagi Pemerintah Kabupaten Cirebon. Tentu, masih banyak kekurangan dalam proses usulan calon Pahlawan Nasional KH. Abbas Abdul Jamil ini,” tambahnya.

“Semoga kedepan, ada banyak lagi tokoh-tokoh Cirebon yang menjadi Pahlawan Nasional. Perlu adanya sinergi yang terus diperkuat antara masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat, sehingga semuanya menjadi lebih mudah,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Kesehatan menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan kasus pertama “Monkeypox” atau cacar monyet yang menimpa warganya.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah menyampaikan himbauan peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit menular Monkeypox atau cacar monyet kepada seluruh masyarakat sejak penemuan kasus pertama pada tanggal 13 Oktober 2023 di Jakarta.

“Perkembangan kasus Monkeypox atau cacar monyet di Indonesia saat ini total sebanyak 44 kasus yang tersebar di Jakarta, Banten, Kepulauan Riau dan Jawa Barat,” kata Kadinkes Kabupaten Cirebon, dr. Hj. Neneng Hasanah.

Neneng menjelaskan, Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Pada asalnya, penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia.

“Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi, atau droplet (dan potensi penularan aerosol dalam jarak dekat pada kontak erat dalam waktu yang lama), dan termasuk kontak seksual,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, orang yang terkena cacar monyet memiliki gejala demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit.

“Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini, berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok,” ungkapnya.

Selain itu, kata Neneng, ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Bahkan ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata.

Sedangkan penemuan kasus Monkeypox pertama di Kabupaten Cirebon, terdeteksi berkat kegiatan surveilans aktif rumah sakit dan komunitas (Puskesmas).

“Untuk itu, kami mengapresiasi respon cepat dari tim kesehatan kami, sehingga dapat menemukan kasus ini secara dini dan cepat merespon upaya penanggulangannya,” kata Neneng.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, saat ini pasien Monkeypox sedang dalam pemantauan medis intensif dan telah diisolasi (isolasi mandiri) untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

“Kami sedang telusuri asal penularan dan pemantuan terhadap kontak eratnya pasien dengan orang terdekat,” ujarnya.

Ia menghimbau kepada masyarakat, untuk tetap tenang dan mengikuti informasi serta anjuran tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.

Pihaknya juga menyarankan, agar masyarakat bisa meningkatkan perilaku bersih dan sehat; menjaga kebersihan tangan dan etika batuk; menghindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi dan bisa menjadi vektor penyakit, seperti tikus dan primata; menghindari kontak dekat dengan individu yang menunjukkan gejala mirip cacar.

“Bagi yang mengalami tanda dan gejala Monkeypox atau cacar monyet, segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut, serta lakukan isolasi untuk mencegah penularan,” himbaunya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Kejuaraan liga antar kampung (Tarkam) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Kabupaten Cirebon secara resmi dibuka Menpora RI, Dito Ario Bimo Nandito Ariotedjo, S.H., di halaman Kantor Bupati Cirebon, Rabu (8/11/2023).

Menpora yang akrab disapa Mas Menteri ini, sangat mengapresiasi, pasalnya, di ajang kejuaraan tarkam di Kabupaten Cirebon diikuti ratusan atlet.

“Ada 3 cabang olahraga (cabor) yang dilombakan, yaitu cabor voli diikuti 440 atlet, badminton 300an atlet dan atletik 200an atlet,” kata Dito.

Menurutnya, semakin banyak menjaring kepesertaan, maka akan semakin meningkatkan potensi opportunity dari bibit-bibit atlet muda yang nantinya bisa dibina.

“Saya yakin, dari 900an atlet, 20 persennya pasti memiliki potensi yang sangat cemerlang,” ujarnya.

Dikatakan Dito, cabor bola voli dan badminton merupakan cabor andalan Indonesia. Saat ini, pihaknya juga tengah fokus pada cabang olahraga atletik, karena kedepan, ia mentargetkan dalam ajang Sea Games nanti, diharapkan bisa mendapatkan banyak medali dari atletik.

“Selain dapat menjaring bibit baru, liga tarkam juga multiplier effect, salah satunya berdampak positif bagi roda ekonomi masyarakat. Kami mengapresiasi Pemkab Cirebon yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag yang didampingi Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si juga mengapresiasi, karena Kemenpora RI telah memilih Kabupaten Cirebon sebagai salah satu dari 50 kabupaten/kota penyelenggara kejuaraan antar kampung (tarkam) Kemenpora Tahun 2023.

Ia meyakini, melalui kejuaraan antar kampung (tarkam) Kemenpora tingkat Kabupaten Cirebon, menjadi ajang bagi atlet-atlet untuk mengasah kemampuan dan pengalaman bertanding, serta menambah jam terbang.

“Kami berharap, kedepan kegiatan semacam ini secara kontinyu dapat terus dilaksanakan. Sehingga, kejuaraan antar kampung (tarkam) Kemenpora menjadi agenda rutin di Kabupaten Cirebon,” harapnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag mengapresiasi kegiatan lomba nyanyi solo lagu perjuangan antar SMA/SMK se-Kabupaten Cirebon, yang digagas oleh Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan dan Kejuangan 45 di Ruang Nyi Mas Gandasari, Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Selasa (7/11/2023).

Menurut Imron, generasi muda sekarang harus mengerti dan paham tentang sejarah kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, kemerdekaan tidak lepas dari para pejuang dahulu.

“Sekarang, anak muda harus mengerti sejarah perjuangan, lagu-lagu perjuangan untuk memupuk rasa cinta kepada bangsa dan tanah air, serta harus tertanam di hati,” kata Imron.

Imron berharap, dengan adanya lomba nyanyi solo lagu perjuangan ini bisa menanamkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan Indonesia kepada generasi muda.

“Nanti, masa depan negara dan bangsa, khususnya Kabupaten Cirebon, berada ditangan adik-adik sekalian. Kalian merupakan penerus kemerdekaan,” lanjutnya.

Ia mengungkapkan, lagu perjuangan memang mulai tergerus dengan lagu-lagu modern saat ini. Namun, kata Imron, dirinya mengajak kepada para generasi muda untuk tetap menempatkan lagu perjuangan di hati dan pikiran.

“Zaman semua sudah digital, tetapi jangan lupakan lagu-lagu perjuangan, karena ini bisa menjadi perekat bangsa dan negara,” tuturnya.

Selain itu juga, ia membandingkan bangsa Indonesia dengan bangsa lain, karena Indonesia memiliki keragaman suku, budaya, lagu daerah, bahasa dan lainnya yang membuat bangsa lain iri.

“Kita patut bangga, bangsa Indonesia memiliki semuanya yang tidak dimiliki bangsa lain,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Pengurus Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Pembudayaan dan Kejuangan 45 Kabupaten Cirebon, H. Deni Agustin mengatakan, kegiatan lomba nyanyi solo lagu perjuangan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan tahun 2023 dengan tema “Melalui Jiwa Semangat Nilai-nilai 45, Kita Lestarikan dan Amalkan Pancasila dan UUD 1945”.

“Alhamdullilah, lomba nyanyi solo lagu perjuangan ini diminati oleh generasi muda. Terbukti, yang ikut mencapai 50 peserta siswa-siswi SMA/SMK se-Kabupaten Cirebon,” kata Deni.

“Ini merupakan kebanggaan sendiri, biasanya, pada lomba nyanyi diikuti paling banyak 20 hingga 30 peserta, sekarang pesertanya banyak sekali,” ungkapnya.

Selain lomba nyanyi solo lagu perjuangan, kata Deni, pihaknya juga akan mengadakan kegiatan lain yang masih berhubungan dengan Hari Pahlawan.

“Kita nanti akan memberikan santunan kepada para veteran yang ada di Kabupaten Cirebon dengan jumlah bantuan 150 paket sembako,” imbuhnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menggelar rapat koordinasi pembinaan aparatur kecamatan dan desa dalam rangka meningkatkan penguatan kinerja penyelenggaraan pemerintah berbasis kinerja, Selasa (7/11/2023).

Dalam rakor tersebut membahas beberapa kegiatan dalam bidang, diantaranya penanganan kemiskinan, peningkatan derajat kesehatan, peningkatan derajat pendidikan, peningkatan produktivitas ekonomi wilayah, serta penanganan dan pengolahan sampah.

Menurut Imron, pada pertemuan yang dihadiri oleh camat, para kuwu, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berlangsung di Kecamatan Suranenggala ini, untuk mengetahui permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Suranenggala.

“Kami ingin mengetahui permasalahan apa yang sedang dihadapi,” kata Imron.

Selain menggali aspirasi masyarakat dan mengetahui permasalahan yang ada, pertemuan ini juga untuk menggali potensi-potensi yang ada di Kecamatan Suranenggala.

Pertemuan seperti ini, memang perlu dilakukan, lanjut Imron, terutama untuk menentukan arah kebijakan kedepannya.

Dengan mengetahui masalah dan potensi yang ada, pihaknya akan lebih mudah dalam menentukan program yang tepat sasaran.

“Pertemuan seperti ini, membantu kami dalam membuat program yang tepat,” sambungnya.

Ia juga menegaskan, pihaknya siap untuk merespon dan menindaklanjuti seluruh masukan yang disampaikan oleh para kuwu dan masyarakat, selagi hal tersebut merupakan kewenangan dari Pemkab Cirebon. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag mengapresiasi Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Cirebon yang menggelar lomba penanganan stunting antar kecamatan.

Menurut Imron, stunting menjadi persoalan yang harus ditangani bersama. Oleh karena itu, kesadaran dan pengetahuan yang mencangkup penyebab serta penanganannya harus terus digencarkan oleh pemerintah.

“Camat harus tahu angka stunting di wilayahnya dan menyadarkan banyak pihak untuk melakukan upaya bersama mencegahnya,” ujar Imron.

“Salah satunya melalui lomba penanganan stunting tingkat kecamatan ini, semoga Kabupaten Cirebon bebas stunting,” lanjut Imron saat membuka kegiatan penilaian lomba penanganan stunting antar kecamatan di Ruang Paseban, Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Selasa (7/11/2023).

Ketua Korpri Kabupaten Cirebon, H. Hendra Nirmala, S.Sos, M.Si menyebutkan, lomba antar kecamatan tersebut digelar dalam rangka HUT ke-52 Korpri, yang jatuh pada tanggal 29 November 2023 nanti.

Pihaknya sengaja memilih lomba tersebut, karena dalam rangka mendukung percepatan pembangunan dan mempercepat penanganan stunting.

“Biasanya, dalam setiap peringatan HUT Korpri, kami menggelar olahraga atau gerak jalan, tetapi kali ini berbeda,” kata Hendra yang juga merupakan Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon.

Menurut Hendra, pemerintah pusat sudah menggelontorkan banyak anggaran untuk penanganan stunting di Kabupaten Cirebon. Salah satunya, dana sebesar Rp20 miliar untuk pengadaan antropometri.

Berdasarkan data, lanjut Hendra, angka stunting di Kabupaten Cirebon sekitar 14.000 atau 8,59 persen dari total balita.

“Harus ada kerja keras untuk menekan angka tersebut,” ujarnya.

Dari 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon, lanjut Hendra, hanya 21 kecamatan yang mengikuti lomba tersebut. Padahal, ajang tersebut merupakan bagian dari evaluasi kinerja kecamatan dalam penanganan stunting tersebut.

“Pengumuman akan dilakukan saat puncak peringatan HUT Korpri pada tanggal 29 November 2023. Disiapkan hadiah, yakni juara pertama Rp10 juta, juara dua Rp7,5 juta, dan juara tiga Rp5 juta,” jelas Hendra.

“Mudah-mudahan menjadi motivasi dan semangat dalam melakukan penanganan stunting,” tutupnya. (DISKOMINFO)