KABUPATEN CIREBON — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon terus mendorong seluruh warga Kabupaten Cirebon untuk menjaga keseimbangan alam. Ancaman perubahan iklim mulai dirasakan di wilayah tersebut.
Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, S.Sos, M.Si menyebutkan, dalam upaya menjaga keseimbangan alam tersebut, pihaknya belum lama ini memberikan alat biopori.
Alat tersebut berfungsi untuk membuat lubang biopori yang nantinya bisa mencegah banjir, menyuburkan tanah, mempengaruhi jumlah air tanah, hingga mengurangi sampah organik.
“Ini merupakan salah satu bentuk upaya dari pemerintah untuk ikut andil menjaga kelestarian alam,” kata Iwan saat menghadiri acara Pencanangan Penanaman Bibit Pohon dan Penyerahan Alat Biopori di Desa Budur, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Rabu (15/11/2023).
Iwan menjelaskan, alat yang diberikan untuk warga di Kecamatan Ciwaringin ini merupakan salah satu bentuk dari aspirasi masyarakat. Dimana, beberapa wilayah di kecamatan itu sering dilanda banjir.
Selain itu, pihak DLH mengimbau kepada seluruh warga yang mendirikan bangunan rumah maupun perkantoran untuk memperhatikan keberadaan lahan resapan.
“Masyarakat harus paham, saat ini kita semua merasakan perubahan iklim yang cukup ekstrem. Ketika tidak peduli, maka perubahan ini akan membahayakan keberlangsungan hidup,” ujar Iwan.
“Sekarang harus sadar, harus bisa menanam pohon, mengelola sampah atau mengelola sumber daya air,” lanjutnya.
Sekmat Ciwaringin, Eno Sujana, S.E menyebutkan, beberapa desa, diantaranya Galagamba, Babakan, hingga Ciwaringin kerap dilanda banjir. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya perubahan iklim.
Saat musim kemarau, sebagian warga di wilayah Kecamatan Ciwaringin sering mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
“Sekarang kita merasakan betapa panasnya Kabupaten Cirebon. Hal ini terjadi karena, masyarakat tidak mempedulikan lingkungan. Bahkan, kantor kecamatan dan Polsek sampai minta bantuan air bersih ke BPBD,” kata Eno. (DISKOMINFO)