KABUPATEN CIREBON — Bayi kembar siam asal Desa Ciawigajah, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, saat ini berada dalam kondisi stabil setelah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Teti Rostianty, pada Selasa (25/6/2024).
Meski kondisi bayi memungkinkan untuk dilakukan operasi, prosedur tersebut belum dapat dilaksanakan saat ini.
“Penjadwalan operasi memiliki syarat dan ketentuan, baik secara usia maupun berat badan. Usia paling muda untuk operasi mulai dari 5 hingga 8 bulan, dan berat badan masing-masing bayi harus mencapai kurang lebih 5 kilogram,” jelas Teti.
Tantangan terbesar dalam operasi ini adalah kondisi salah satu bayi yang mengalami jantung bocor, sementara kedua bayi hanya memiliki satu hati yang harus mendukung kehidupan keduanya. Ini menambah risiko signifikan dalam pelaksanaan operasi nanti.
Sambil menunggu waktu yang tepat untuk operasi, perawatan intensif terus dilakukan. Bidan desa rutin memeriksa kondisi bayi seminggu dua kali, dan jika kondisi bayi tidak stabil, bidan desa akan melaporkannya ke tim puskesmas.
Selain itu, dokter puskesmas juga melakukan pengecekan kondisi bayi setiap dua minggu sekali, dan sebulan sekali bayi harus dirujuk ke spesialis anak di RSUD Waled.
“Setiap tiga bulan sekali, kondisi bayi juga akan diperiksa di RSHS. Berat badan bayi harus mencapai minimal 2,5 kilogram, sebagai salah satu prasyarat penting sebelum menjalani operasi,” tambahnya.
Dengan upaya medis yang berkelanjutan, pihaknya memiliki harapan akan keselamatan kedua bayi semakin besar.
“Dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari tenaga medis hingga keluarga, menjadi kunci dalam menjaga kondisi kesehatan bayi kembar siam ini,” ungkapnya.
Meski penuh tantangan, optimisme tetap terjaga bahwa kedua bayi dapat melalui semua proses ini dengan baik.
“Perkembangan lebih lanjut mengenai kondisi dan persiapan operasi bayi kembar siam asal Cirebon ini akan terus dipantau, dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana, untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi kedua bayi,” pungkasnya. (DISKOMINFO)