KABUPATEN CIREBON — Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si kembali melakukan monitoring percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Cirebon.
Kali ini, berkunjung ke Posyandu Anggrek Desa Sidawangi, Kecamatan Sumber, Selasa (16/1/2024).
Pemerintah Kabupaten Cirebon terus fokus dalam hal penurunan kasus stunting, bahkan tahun 2024 ini, diharapkan bisa zero stunting di Kabupaten Cirebon.
Ayu–sapaan akrab Wabup Cirebon mengatakan, Pemkab Cirebon tidak bosan-bosan untuk melakukan sosialisasi dan memberikan bantuan berupa tambahan makanan bagi masyarakat.
“Tugas saya (Wabup Cirebon) untuk monitoring, sampai sejauh mana program-program penurunan stunting, apakah sudah berjalan dengan baik atau belum,” ujar Ayu.
Ayu mengungkapkan, laporan dari kepala Puskesmas di Desa Sidawangi Kecamatan Sumber sendiri, mencatat bahwa anak yang terkena stunting mencapai 15 anak.
Ia mengajak kepada semua pemangku kepentingan untuk terus melakukan intervensi, agar kasus stunting, khususnya di Desa Sidawangi bisa tertangani dengan baik.
“Mari bersama-sama untuk melakukan intervensi. Saya yakin, tiga bulan kedepan, kalau kerjasama antara Puskesmas, kader PKK, serta Posyandu berjalan dengan baik, maka 15 anak yang terkena stunting ini sudah tidak ada lagi, atau bahkan Desa Sidawangi bisa zero stunting,” ujarnya.
Ayu menjelaskan, jika stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, dimulai dari seribu hari pertama kehidupan seorang anak.
“Kita yakin, tahun 2045 sesuai dengan program pemerintah, Indonesia akan bebas stunting dan menjadi generasi emas,” harapnya.
Seperti diketahui, tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Cirebon mengalami penurunan, yaitu sebesar 1-2 persen.
“Jika sesuai target, idealnya harus 3 persen penurunannya. Tapi kita optimis 2024, Kabupaten Cirebon bisa zero stunting,” lanjutnya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak paham terkait dengan stunting, maka diperlukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan setelah kunjungan ini, karena ini dihadiri kepala puskesmas, camat, bidan dan lainnya, maka diharapkan agar dapat mengedukasi kepada masyarakat supaya angka stuntingnya bisa lebih ditekan lagi,” pungkasnya. (DISKOMINFO)