KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menaruh harapan besar kepada Dewan Kesenian Kabupaten Cirebon (DKKC) untuk bisa mengenalkan kesenian Kabupaten Cirebon hingga ke kancah internasional.
Sejak lama, kata Imron, Kabupaten Cirebon dikenal sebagai daerah yang memiliki ragam kesenian, diantaranya tari topeng, sintren, lukisan kaca, tarling hingga burok.
“Cirebon harus tetap dikenal sebagai daerah seni budayanya. Peran dari DKKC ini sangat penting, untuk menjaga eksistensi tersebut,” kata Imron saat mengukuhkan Pengurus Kecamatan (PK) DKKC di Pendopo Bupati Cirebon, Senin malam (25/12/2023).
Imron mengatakan, saat ini terjadi pergeseran minat generasi muda terhadap kesenian. Kehadiran teknologi terbaru, membuat aktivitas kesenian mulai ditinggalkan oleh pelakunya.
Menurutnya, pelaku seni harus selalu menghadirkan inovasi, supaya nantinya warisan-warisan budaya tersebut bisa dilanjutkan.
“Saya ingin, Kabupaten Cirebon bisa maju juga dari seni dan budayanya. Jangan menjadikan teknologi sebagai cara untuk merubah pola pikir terhadap seni, tetapi harus menjadi cara untuk berinovasi supaya tetap lestari,” tambahnya.
Ketua DKKC, H. Sulama Hadi menuturkan, berdasarkan data yang ia miliki, sudah cukup banyak kesenian asli Cirebon yang hampir punah. Tercatat, ada 58 jenis kesenian.
Beberapa kesenian di Kabupaten Cirebon yang saat ini sudah hampir punah, seperti umbul, berokan, wayang papak dan genjring akrobat.
“Untuk melestarikan kesenian yang hampir punah ini, pihaknya melakukan sejumlah upaya. Salah satunya, mencari narasumbernya, kemudian kita minta beliau melatih,” ujar Sulama.
DKKC juga mencatat, ada 560 sanggar yang tercatat di Kabupaten Cirebon. Namun, terkait eksistensi dari sanggar tersebut perlu dilakukan verifikasi ulang.
“Berbagai upaya kami lakukan supaya kesenian dari Kabupaten Cirebon tetap eksis,” imbuhnya. (DISKOMINFO)