KABUPATEN CIREBON — Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon melanjutkan kerjasama dengan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) IKMI Cirebon dalam rangka mensukseskan program MBKM.

Sebanyak 20 mahasiswa magang STMIK IKMI Cirebon mengikuti program Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah berlangsung selama 3 bulan (26 Juni-25 September 2023).

Program yang telah berlangsung sejak tahun 2022 tersebut terus dilanjutkan hingga tahun ini, dan pelaksanakan penutupan program MBKM dilakukan di Aula Diskominfo Kabupaten Cirebon, Selasa (26/9/2023).

Acara pelepasan tersebut dihadiri oleh Kepala dan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika, Bambang Sudaryanto SH., MH., dan Fajar Sutrisno SSi, Kepala Bidang Statistik, Persandian dan E-Government, Kepala Bidang Teknologi dan Informatika beserta perwakilan bidang-bidang lain, serta Kepala Badan Penjamin Mutu STMIK IKMI Cirebon, Ade Irma Purnama Sari, M.Kom.

Dalam paparannya, Bambang Sudaryanto, SH., MH menyampaikan rasa terima kasihnya kepada STMIK IKMI Cirebon atas kerjasama yang erat dalam program MBKM ini.

Ia juga berharap, agar kerjasama yang baik ini tetap terjaga kedepannya dan STMIK IKMI Cirebon terus mengirimkan mahasiswa berprestasi untuk mengikuti program tersebut.

“Harapannya, semoga kedepannya program kerja sama ini dapat terus berjalan dengan baik,” harap Bambang.

Sementara itu, Kepala Badan Penjamin Mutu STMIK IKMI Cirebon, Ade Irma Purnamasari, M.Kom mengatakan, program MBKM terus berjalan untuk program yang lainnya, yaitu studi independen, penelitian yang tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga melibatkan dosen sebagai pendukung program Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sebanyak 20 mahasiswa magang program MBKM ini terdiri dari berbagai program studi, yakni 10 orang prodi S1 Teknik Informatika, 4 orang prodi D3 Komputerisasi Akuntansi, 6 orang dari prodi D3 Manajemen Informatika.

“Para mahasiswa yang terlibat dalam program magang ini telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas mereka, disiplin dalam bekerja, dan sikap yang baik terhadap rekan kerja” jelas Ade.

Terdapat 45 jenis pengembangan yang dihasilkan oleh mahasiswa selain data science dan aplikasi perancangan sistem, antara lain sistem layanan terpadu dan kesehatan jiwa (simadu lan jiwa), yaitu sistem untuk membantu pelayanan pada rumah sakit jiwa yang akan segera dipublish dan diimplementasikan, serta dinikmati oleh masyarakat.

Aplikasi Kesbangpol untuk pelayanan pendaftaran program kerja lapangan dan prakerin di Pemerintah Kabupaten Cirebon dan website Dinas Kabupaten Cirebon.

Ade menambahkan, program MBKM ini adalah langkah yang penting dalam mengembangkan potensi mahasiswa dan mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi dan Informatika.

Ia juga berharap, program serupa akan terus berlanjut untuk memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam memperoleh pengalaman kerja yang relevan dengan bidang studi mereka.

“Dalam program magang mahasiswa juga dapat belajar langsung dari para profesional di lapangan dan mempraktikkan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah, serta dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat dan dunia pendidikan,” pungkasnya. (DISKOMINFO)