Posts

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya memantau kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi di Rumah Sakit (RS) Sentra Medika, Kecamatan Gempol, Kamis (12/9/2024).

Pelayanan KB MOW tersebut merupakan bagian dari rangkaian Hari Kontrasepsi Sedunia, yang diperingati setiap 26 September.

Wahyu mengatakan, rangkaian kegiatan peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Kabupaten Cirebon dimulai sejak tanggal 11 hingga 25 September 2024.

Kabupaten Cirebon menargetkan 15.097 jiwa mengikuti program KB, dari mulai kondom, MOW, hingga intra uterine device (IUD).

“Untuk (target) MOW, kita targetkan 83 orang. Hari ini, di Rumah Sakit Sentra Medika sudah dilaksanakan dan sudah melebihi target,” ujar Wahyu.

“Di sini sudah ada 119 orang, dimana 118 perempuan dan satu laki-laki. Ini dalam satu hari sudah melebihi target,” ucapnya usai memantau pelayanan KB MOW di RS Sentra Medika.

Ia menyebut, jumlah pengakses layanan KB di RS Sentra Medika kemungkinan besar akan terus bertambah. Ia juga berharap, Pemkab Cirebon mampu mencapai target secara keseluruhan.

“Kalau untuk yang 15.097 itu, layanan di berbagai fasilitas kesehatan, puskesmas, dan lainnya,” imbuhnya.

“Kami mengimbau kepada pasangan yang sudah menikah, untuk mengikuti program Keluarga Berencana. Sehingga tingkat kelahiran kualitasnya terjaga, disamping kualitas pendidikan, kesehatan dan lainnya untuk putra-putri kita. Supaya lebih baik kualitas hidupnya,” tutup Wahyu.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jabar Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, KB MOW merupakan Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Ia tak menampik, di Jabar pengguna MKJP masih rendah, sehingga perlu adanya akselerasi. BKKBN Jabar mengapresiasi antusiasme masyarakat Kabupaten Cirebon, yang telah mengakses pelayanan KB MOW.

“Mudah-mudahan pelayanannya terus berjalan, baik saat ada momentum maupun yang statis,” ucap Fazar.

Fazar menyebut, Jabar memiliki target paling tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya terkait pelayanan KB, baik yang jangka panjang maupun pendek.

Jabar menargetkan 299.000 jiwa mengakses layanan KB pada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tahun ini.

Senada disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni, ia mengapresiasi masyarakat Kabupaten Cirebon yang telah mengakses layanan KB di momen rangkaian peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia.

Eni mengatakan, Pemkab Cirebon bekerja sama dengan rumah sakit terkait pendistribusian tenaga medis yang melayani program KB pada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia.

“Di sini semua dilayani, baik yang menggunakan kondom, IUD, MOW dan lainnya. MOW itu (target) 83, sudah melebih target. Hari ini sudah 119,” kata Eni. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon menggelar rapat bersama pimpinan perangkat daerah serta para camat di Ruang Paseban, Setda Kabupaten Cirebon, Senin (9/9/2024), guna membahas persiapan Pilkada 2024 hingga penanganan kekeringan.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, rapat ini bertujuan menyusun langkah-langkah untuk menyukseskan Pilkada, termasuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta bupati dan wakil bupati.

“Kami sudah menyusun beberapa hal yang mesti disiapkan, untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Wahyu juga menekankan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai non-ASN di lingkungan Pemkab Cirebon selama proses Pilkada. “Posisi kami dalam Pilkada ini netral,” tegasnya.

Selain itu, Wahyu meminta agar tempat pemungutan suara (TPS) tidak didirikan di lokasi yang rawan bencana, sebagai langkah pencegahan terhadap potensi gangguan pada hari pemilihan.

Terkait dengan kekeringan, meskipun musim pancaroba telah tiba, Pemkab Cirebon tetap waspada terhadap ancaman kekeringan dan kebakaran lahan.

“Ada beberapa persawahan yang kesulitan air, dan kami terus melakukan antisipasi terhadap kekeringan,” kata Wahyu.

Rapat tersebut juga menjadi ajang evaluasi kinerja Pemkab Cirebon, dengan harapan, dapat meningkatkan kinerja serta efektivitas program-program pemerintah ke depannya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri penutupan Musabaqah Tillawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) ke-50 tingkat Kabupaten Cirebon 2024 di Kecamatan Pasaleman, Selasa (10/9/2024) malam. Wahyu Mijaya memberikan motivasi kepada para pemenang dan peserta lainnya yang gagal menjadi juara.

Dalam sambutannya, Wahyu mengucapkan selamat kepada kontingen Kecamatan Pasaleman yang menjadi juara umum MTQH ke-50 tingkat Kabupaten Cirebon.

Ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam perencanaan hingga penutupan MTQH ke-50, termasuk kepada dewan juri, kepala Polsek, Komandan Danramil, dan lainnya.

“Selamat untuk Kecamatan Pasaleman yang menjadi juara umum MTQH ke-50,” ucap Wahyu dalam sambutannya di acara penutupan MTQH ke-50 tingkat Kabupaten Cirebon.

“Selanjutnya, bagi yang belum mendapatkan juara, jangan pernah putus asa. Jangan pernah merasa gagal, jangan pernah demikian. Karena, bisa jadi yang hari ini belum berhasil, justru di kemudian hari yang akan berhasil dan mendapatkan lebih baik,” tambahnya.

Selain memotivasi peserta yang gagal menjadi juara, Wahyu juga mengingatkan kepada para juara, agar tak terlena dengan apa yang telah dicapai. Ia mengingatkan, agar terus belajar dan mempertahankan apa yang telah dicapai.

“Ini adalah sebuah proses. Suatu perlombaan itu pasti ada yang menang, ada yang belum berhasil. Dalam kehidupan kita, ini yang harus kita menangkan. Bagaimana kita bisa memenangkan, mengendalikan diri sendiri, bagaimana bisa menjawab tantangan kehidupan,” tuturnya.

Menurutnya, perlombaan merupakan media untuk mengukur kemampuan yang telah dipelajari. Namun, lanjut Wahyu, ada yang lebih penting dari sekadar perlombaan, yakni mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan sehari-hari.

“Yang paling penting, kita bisa mengimplementasikannya (Al-Qur’an dan hadis) dalam kehidupan kita,” ucapnya.

Sekadar diketahui, para pemenang pada gelaran MTQH ke-50 bakal bertanding mewakili Kabupaten Cirebon di tingkat Provinsi Jawa Barat. Wahyu berharap, mereka bisa bersaing dan terus belajar demi bisa mengharumkan Kabupaten Cirebon di tingkat provinsi. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon menggelar kegiatan Bazar & Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dalam rangka menyosialisasikan gerakan gemar makan ikan di Kabupaten Cirebon.

Acara yang berlangsung di halaman Kantor DKPP Kabupaten Cirebon pada Selasa (10/9/2024) ini, dihadiri perwakilan perangkat daerah dan dibuka untuk masyarakat umum.

Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Drs Erus Rusmana MSi menyatakan, Kabupaten Cirebon memiliki produksi ikan yang melimpah, baik dari laut maupun budi daya.

Namun, komoditas ini lebih banyak dijual, karena nilai ekonominya yang tinggi, sehingga masyarakat cenderung mengesampingkan konsumsi ikan secara mandiri.

“Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan intervensi pemerintah melalui berbagai program, termasuk bimtek ini, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, mulai dari tingkat PKK hingga desa,” kata Erus.

Ia menjelaskan, DKPP akan membentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) dari tingkat desa hingga kabupaten, guna mendorong konsumsi ikan sebagai kebutuhan penting bagi pengentasan stunting, peningkatan gizi, dan kesehatan masyarakat.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyampaikan, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Cirebon masih tergolong rendah, dengan rata-rata konsumsi per kapita sebesar 34,56 kilogram per tahun.

“Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat sudah mencapai 41 kilogram, dan secara nasional 56 kilogram per tahun,” ungkap Wahyu.

Melalui sosialisasi ini, Wahyu berharap, gerakan gemar makan ikan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat konsumsi ikan bagi kesehatan dan gizi keluarga.

“Kami berupaya mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan,” tutupnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pertandingan sepak bola persahabatan antara Forkopimda Kabupaten Cirebon dan Persib Legend digelar di Stadion Watubelah, Kecamatan Sumber, Senin (9/9/2024).

Gelaran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2024 dan menjadi momentum apresiasi perkembangan infrastruktur olahraga di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Dr H Hilmy Riva’i, MPd turut mengomentari potensi para pemain lokal. Menurutnya, keberadaan stadion representatif seperti Watubelah, bisa menjadi sarana yang baik untuk pengembangan atlet lokal.

“Lapangan Stadion Watubelah sudah cukup representatif untuk digunakan, bahkan dalam kompetisi seperti Liga 3 atau Liga 2. Ini tentu bisa mendukung pembinaan atlet-atlet lokal,” jelas Hilmy.

Meski demikian, Hilmy mengakui, bahwa aspek keamanan stadion, terutama di area pemagaran, masih diperlukan perhatian yang lebih.

“Kami sudah menganggarkan perbaikan pagar di tahun 2025, walaupun hanya sebagian. Dalam waktu dekat, saya juga akan mengajukan proposal ke Kemenpora,” tambahnya.

Dengan potensi besar dari para pemain lokal dan dukungan infrastruktur yang semakin baik, Hilmy berharap, Kabupaten Cirebon bisa menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.

Ia menuturkan, bahwa revitalisasi stadion diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp250 miliar. “Kita harus siap jadi tuan rumah Porprov, dan potensi atlet lokal kita juga semakin baik,” tutupnya.

Sementara itu, Zaenal Arif, salah satu pemain Persib Legend, memuji kualitas Stadion Watubelah yang dinilai sudah memenuhi standar internasional.

“Kalau melihat Stadion Watubelah Kabupaten Cirebon, saya menilai sudah sangat bagus, karena standarnya internasional. Rumput dan lapangannya telah memenuhi syarat,” ujar Zaenal usai laga.

Namun, ia juga mencatat beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal penataan dan pengamanan. “Ada beberapa hal yang harus dibenahi, seperti penataan dan pengamanan,” tambahnya.

Selain menyoroti fasilitas stadion, Zaenal juga mengapresiasi potensi para pemain muda dari Kabupaten Cirebon, yang dinilainya memiliki talenta menjanjikan.

“Saya lihat ada beberapa pemain lokal yang punya skill dan semangat bagus. Mereka hanya butuh pembinaan dan kesempatan lebih untuk mengasah kemampuan mereka,” imbuhnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengapresiasi langkah tegas Polresta Cirebon, yang telah memusnahkan 1.350 knalpot bising atau brong yang tidak memenuhi spesifikasi teknis.

Menurut Wahyu, tindakan tersebut menunjukkan komitmen kepolisian dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

“Kami sangat mendukung upaya ini, karena langkah tegas seperti ini sangat diperlukan untuk menjaga ketenangan di lingkungan,” kata Wahyu saat menghadiri pemusnahan knalpot di halaman Mapolresta Cirebon, Jumat (6/9/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Wahyu juga menyampaikan, bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon untuk mengimbau, agar siswa yang belum memiliki izin mengemudi tidak membawa kendaraan ke sekolah.

“Kami ingin memastikan, bahwa ketertiban tidak hanya dijaga di jalan raya, tetapi juga di lingkungan sekolah,” tambahnya.

Polresta Cirebon memusnahkan knalpot-knalpot tersebut dengan cara dipotong menggunakan gergaji mesin, agar tidak dapat digunakan kembali. Knalpot tersebut disita selama operasi yang dilakukan dari Mei hingga Agustus 2024.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menjelaskan, bahwa kegiatan pemusnahan ini merupakan bagian dari program Polresta untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon.

“Hari ini kami memusnahkan sebanyak 1.350 knalpot bising yang melanggar spesifikasi teknis. Kegiatan ini menjadi komitmen kami dalam menciptakan ketertiban,” ujar Sumarni.

Sumarni menambahkan, bahwa penggunaan knalpot bising tidak hanya melanggar Pasal 285 Undang-Undang Lalu Lintas, tetapi juga menimbulkan ketidaknyamanan di lingkungan masyarakat.

“Kami sering mendapat laporan dari warga yang merasa terganggu oleh suara knalpot brong,” katanya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Festival Cai Diraga Nyiru 2024 yang diselenggarakan di Desa Jatiseeng Kidul, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, pada 30 Agustus hingga 1 September 2024, sukses menarik perhatian masyarakat.

Festival tahunan ini menghadirkan berbagai kegiatan yang tidak hanya mengangkat budaya lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian desa melalui pameran UMKM dan bazar kuliner.

Festival ini dibuka dengan kirab budaya yang meriah, menampilkan berbagai kesenian tradisional dari desa-desa sekitar. Kirab ini menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia dan masyarakat yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan festival.

“Kami ucapkan terima kasih kepada panitia, yang sudah bekerja keras untuk melaksanakan kegiatan ini. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat meningkatkan UMKM dan perekonomian kita, serta memberikan kebahagiaan melalui berbagai acara yang disajikan,” ujar Wahyu.

Dalam sambutannya, Wahyu juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan acara seperti ini, sebagai salah satu cara untuk mendorong kreativitas generasi muda.

Ia berharap, festival ini dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas mereka, sekaligus melestarikan budaya lokal yang menjadi identitas Kabupaten Cirebon.

“Kegiatan ini harus terus berlangsung pada tahun-tahun mendatang, agar kita bisa meningkatkan kreativitas anak-anak muda. Selain itu, mari kita bersama-sama menjaga sumber air dan lingkungan, yang menjadi bagian penting dari kehidupan kita,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad menyampaikan apresiasinya terhadap suksesnya pelaksanaan Festival Cai Diraga Nyiru 2024.

Ia menyebutkan, bahwa acara ini merupakan salah satu bentuk nyata dari sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal.

“Kita bisa merasakan kearifan lokal melalui acara Festival Cai Diraga 2024 ini, yang tentunya berkat dukungan dari semua pihak. Saya berharap, tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dapat terus mendukung kegiatan seperti ini di masa depan,” kata Abraham.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya peran festival ini dalam rangka mempromosikan produk-produk UMKM lokal. Menurutnya, pameran UMKM yang digelar selama festival, memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha untuk memperkenalkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas.

“Pameran UMKM ini menjadi platform yang sangat baik bagi pengusaha lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan mereka. Kami berharap, kegiatan seperti ini dapat terus ditingkatkan di masa mendatang,” ujarnya.

Kuwu Desa Jatiseeng Kidul, Dadang Darmawan, juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada para tamu yang hadir. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya Festival Cai Diraga Nyiru sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, terutama atas berkah air yang menjadi sumber kehidupan.

“Kami atas nama masyarakat Desa Jatiseeng Kidul, mengucapkan selamat datang ke desa kami. Festival ini menjadi salah satu cara kita untuk mensyukuri nikmat yang diberikan, terutama air yang menjadi sumber kehidupan kita,” kata Dadang.

Menurutnya, Festival Cai Diraga Nyiru bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi juga merupakan momen penting bagi masyarakat desa untuk bersatu dan bekerja sama dalam membangun desa yang lebih baik.

“Kami berharap, desa ini bisa lebih maju dan sejahtera. Melalui festival ini, kita bisa menunjukkan potensi yang dimiliki oleh desa kita kepada dunia luar,” sambungnya.

Festival Cai Diraga Nyiru 2024 tidak hanya menawarkan hiburan dan kegiatan budaya, tetapi juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat.

Selama festival, diadakan berbagai lokakarya dan seminar yang membahas pentingnya konservasi sumber daya air dan pelestarian lingkungan.

Para peserta diajak untuk memahami pentingnya menjaga kelestarian sumber air sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melanjutkan warisan kebaikan yang telah diberikan oleh para pensiunan, dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Cirebon.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat silaturahmi dan refleksi terhadap pondasi kuat yang telah dibangun oleh para pendahulu di wilayah tersebut.

“Kita bisa bersama-sama memperingati HUT ke-62 PWRI dan memanfaatkan kesempatan ini untuk bersilaturahmi. Kebaikan yang kita nikmati di Kabupaten Cirebon saat ini adalah hasil dari kebaikan para sesepuh kita,” ujar Wahyu di Pendopo Bupati Cirebon, Rabu (28/8/2024).

“Pondasi yang mereka tanamkan, telah menjadi dasar yang kokoh bagi kemajuan daerah ini,” sambungnya.

Ia menekankan pentingnya melanjutkan berbagai kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan yang telah dirintis oleh para pendahulu. Menurutnya, masyarakat Cirebon saat ini memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan meneruskan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan.

“Oleh karena itu, kita yang hari ini diberi amanat untuk melaksanakan berbagai kegiatan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Cirebon harus terus melanjutkannya,” kata Wahyu.

“Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita untuk memastikan, bahwa kebaikan yang telah ditanamkan oleh para sesepuh agar dapat terus tumbuh dan berkembang,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga mengapresiasi peran aktif PWRI dalam pembangunan daerah. Organisasi ini tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para pensiunan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu berkontribusi nyata bagi kemajuan Kabupaten Cirebon.

Di sisi lain, Ketua PWRI Kabupaten Cirebon, Ali Effendi menyampaikan, meskipun para anggotanya telah memasuki masa pensiun, namun semangat pengabdian mereka tidak pernah padam.

PWRI, yang saat ini memiliki sekitar 14 ribu anggota di Cirebon, terus mendorong para anggotanya untuk tetap berperan aktif dalam pembangunan daerah.

“Sepanjang kita hidup, pengabdian sebagai pensiunan tidak akan pernah berhenti. Potensi besar yang dimiliki oleh anggota PWRI, khususnya di Cirebon, menjadikan mereka sebagai agen pembangunan yang aktif di berbagai sektor,” ucap Ali.

“Kami memiliki banyak anggota yang berkontribusi di sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Dan ini menjadi kekuatan besar bagi pembangunan Kabupaten Cirebon,” lanjutnya.

Ali juga menekankan, bahwa PWRI sebagai sebuah organisasi memiliki peran penting dalam mendukung pemerintah daerah. Melalui berbagai program dan kegiatan, PWRI berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam upaya membangun Cirebon menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera.

“Wadah ini memberikan kami kesempatan untuk berkontribusi lebih besar lagi dalam membantu pemerintah daerah. Kami memiliki komitmen yang kuat untuk terus mengabdi dan berperan serta dalam berbagai aspek pembangunan, karena kami yakin bahwa pembangunan tidak mengenal batas usia,” jelas Ali.

Peringatan HUT ke-62 PWRI ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara para pensiunan dan pemerintah daerah, serta mendorong kelanjutan kontribusi positif yang telah diberikan oleh PWRI selama ini.

Sinergi antara PWRI dan pemerintah daerah diharapkan dapat menjadi kekuatan, yang mampu membawa Cirebon menuju masa depan yang lebih cerah. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya meninjau aset berupa tanah di Jalan Tuparev Desa Sutawinangun, Kecamatan Kedawung, Rabu (28/8/2024). Pemkab Cirebon bakal mengoptimalkan aset tersebut agar tak terbengkalai.

“Kita akan coba lihat, tidak hanya aset ini (tanah di Desa Sutawianangun) saja, tapi beberapa tempat lain. Saya sudah mendapatkan laporan, bahwa ada beberapa titik (aset) yang belum difungsikan,” ucap Wahyu usai meninjau aset milik Pemkab Cirebon di Desa Sutawinangun.

Wahyu menyebut akan berdiskusi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) dan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cirebon untuk menindaklanjuti hasil peninjauan tersebut.

“Intinya, kita akan lihat alternatifnya. Kemudian bagaimana mengoptimalkan aset yang dimiliki,” katanya.

Ia menyampaikan, bahwa aset tanah yang ditinjau itu luasnya 8.174 meter persegi. Di atasnya sudah berdiri bangunan, seperti sekolah, tempat ibadah dan lainnya. Dari total luas tersebut, sekitar empat ribuan meter persegi masih belum dimanfaatkan alias kosong.

Sekadar diketahui, aset milik Pemkab Cirebon ini sempat digugat sebanyak tiga kali. Mahkamah Agung (MA) memutuskan bahwa aset tanah seluas delapan ribuan meter persegi itu milik Pemkab Cirebon.

“Prinsipnya adalah sesuai dengan ketentuan putusan MA. Itu sudah inkrah. kita pegang hasil putusan itu, pasti ada pihak penggugat dan lainnya,” tukas Wahyu.

“Tapi yang paling penting, adalah fungsikan aset yang kita miliki. Kita bisa lihat tadi, area belakang dan sebelah sini terbengkalai. Ini kan daerah strategis. Rencananya akan kita bahas dulu, mana yang paling memungkinkan, mana yang paling lebih baik,” imbuhnya.

Saat peninjauan aset yang berada di Desa Sutawinangun tersebut, Pj Bupati Cirebon didampingi Kepala BKAD, Bappelitbangda, Dinas Pendidikan (Disdik), Camat Kedawung. Ia berharap, seluruh aset milik pemda bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri rapat koordinasi soal inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan sejumlah lembaga lainnya melalui virtual, Senin (26/8/2024).

Pemerintah Kabupaten Cirebon tengah berupaya mengantisipasi, agar sejumlah komoditas tak mengalami kenaikan harga.

“Barusan rapat soal inflasi dipimpin Plt Sekjen Kemendagri dengan berbagai stakeholder yang hadir. Ada beberapa hal yang memang menjadi perhatian bersama. Beberapa komoditas ada yang naik, dan ada juga yang turun,” ucap Wahyu usai rapat.

Wahyu mengatakan, di perbatasan antara Indramayu dan Kabupaten Cirebon, kemudian Kuningan dan Kabupaten Cirebon, sejumlah komoditas seperti cabai rawit, minyak goreng, dan beras mengalami kenaikan harga.

Kondisi demikian menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk mengantisipasi, agar tak terjadi kenaikan harga.

“Kemudian untuk menjadi perhatian yang lainnya juga, terkait dengan bawang merah, kondisinya sekarang harganya menurun. Ini menjadi perhatian kita bersama. Tetapi, melihat data perkembangan harga di Kabupaten Cirebon, relatif stabil,” ujarnya.

“Saat ini, kita lebih mengantisipasi, karena daerah perbatasan kita sudah relatif tinggi. Mudah-mudahan kita bisa menjaga harga komoditas di Kabupaten Cirebon,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala BPS RI, Amalia Adininggar mengatakan, kenaikan harga cabai rawit berada di angka 70,3 persen wilayah di Indonesia. “Untuk beras, pada minggu keempat Agustus 2024, mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen, jika dibandingkan dengan Juli 2024,” jelas Amalia.

“Kalau kita lihat di sini, jumlah daerah pada minggu keempat, hampir sama dengan minggu sebelumnya, yakni 33 persen yang mengalami kenaikan harga beras di wilayah Indonesia,” lanjutnya.

Sementara itu, Amalia juga mengatakan, bahwa minyak goreng mengalami kenaikan harga sebesar 0,33 persen dibandingkan periode Juli 2024. Sebesar 44 persen wilayah di Indonesia mengalami kenaikan harga minyak goreng. (DISKOMINFO)