DSC00759Tidak sedikit yang masih memiliki pemahaman atau paling tidak meragukan bahwa kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) hanyak sekedar alat bantu dalam proses komunikasi dan otomatisasi perkantoran, sehingga tidak banyak membawa dampak perubahan terhadap berbagai bidang atau sektor kehidupan. Padahal, kemajuan TIK menawarkan banyak hal yang luar biasa bagi siapapun, baik pribadi, organisasi, maupun masyarakat.

Salah satu peluang dari kemajuan TIK ini adalah bagaimana meningkatkan potensi perekonomian masyarakat. Implementasi TIK dapat berakibat pada transformasi perekonomian menjadi perekonomian digital. Tuntutan akan layanan, kemudahan, efisiensi, dan efektivitas proses bisnis dari masyarakat merubah startegi bisnis pelaku ekonomi. Pemasaran hasil produksi dan berbagai potensi diri daerah dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.

Pemerintah pusat telah menyadari hal ini, oleh karenanya TIK merupaan salah satu dari 8 (delapan)sektor utama fokus pembangunan dan memasukan kedalam program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) disamping pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata dan pembangunan daerah strategis (Kemenko Ekuin).

Selain itu juga, pemerintah memasukan TIK khususnya pengembangan sistem elektronik pemerintah (e-government) sebagai salah satu dari 6 (enam) percepatan Reformasi Birokrasi (RB) dimana, menurut Presiden SBY, birokrasi saat ini yang menghambat merupakan salah satu dari lima penyakit yang membuat ekonomi Indonesia gagal. Justru sikap Pemdalah yang dikhawatirkan, yakni memiliki kepentingan sendiri dan cenderung menghambat perekonomian (MP3EI). (Sumber: finance.detik.com.)

Perhatian yang diberikan pemerintah pusat tersebut bukan tanpa alasan. Sejumlah negara telah membuktikan dan meraih keberhasilan dari kemajuan TIK ini. Demikian pula temuan studi Bank Dunia (World Bank) bahwa penetrasi broadband 10%, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,38%.

Dengan TIK, maka akan terbukanya pangsa pasar global yang berdampak pada terbukanya peluang kerja dan peningkatan pendapatan, serta perekonomian masyarakat Indonesia umumnya dan Kabupaten Cirebon khususnya. Fungsi pertama dan utama disini adalah sebagai publikasi, baru kemudian jual beli (transaksi).

Dunia tidak akan tahu jika tidak ada publikasi. Kekayaan sumber daya alam, keberagaman budaya, keindahan alam, serta keunikan lain yang dimiliki tidak akan tergali, diketahui bahkan tidak akan terdengar sampai penjuru dunia jika tidak ada publikasi. Media publikasi yang efektif dan efisien tidak lain adalah menggunakan TIK. Substansinya adalah bagaimana menciptakan kreativitas dan inovasi untuk membuat peluang-peluang TIK terhadap perubahan tersebut.

 

Pasar Elektronis

Selain untuk meningkatkan pelayanan masyarakat guna mewujudkan efisiensi kinerja pemerintahan, TIK juga menjadi media yang efektif untk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pola perekonomian tradisional yang selama ini membudaya di masyarakat turut berevolusi menjadi perekonomian.

Transaksi jual beli yang identik dengan adanya tempat yang disebut pasar serta terjadinya tatap muka antara penjual dan pembeli digantikan perannya dengan sebuah portal web yang online atau daring (dalam jaringan). Pasar seperti itu disebut dengan e-market (electronic market). Dalam e-market, proses transaksi yang melibatkan proses penyampaian informasi, negosiasi, keputusan dan layanan setelah penjualan dilakukan secara otomatis dengan menggunakan sistem aplikasi web.

Konsep lainnya menyebut e_commerce yaitu merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

Dengan adanya tools TIK tersebut, maka dengan mudah segala produk di daerah terpencil sekalipun dapat dipasarkan ke seluruh penjuru dunia tanpa hambatan jarak dan waktu, tak terkecuali bagi Kabuapate Cirebon. Masalahnya adalah tinggal bagaimana menggali segenap potensi yang ada. Cukup banyak misalnya industri khas kerajinan Kabupaten Cirebon yang dapat dibanggakan, antara lain batik khas motif mega mendung, industri rotan, topeng Cirebon, lukisan kaca dan lain sebagainya.

Melalui internet dengan e-marketnya, maka dapat dipublikasikan dan dijual 24 jam sehari dan 365 hari setahun nonstop ke seluruh dunia tanpa batas geografis serta ruang dan waktu. Ini merupakan pasar potensial bagi tanpa biaya tambahan (oveheads).

 

Kendala

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu hambatan utama dan sulit berkembangnya TIK dalam masyarakat umum disebabkan masih kurangnya SDM yang menguasai TI untuk untuk mempublikasikan potensi diri dan wilayahnya. Faktor lainnya adalah keterbatasan dana yang selalu menjadi alasan klasik yang selalu hadir.

Secara detail beberapa hambatan atau kendala lainnya adalah pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati dalam bisnis melalui internet, infrastruktur telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal, sistem pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan termasuk dalam ketepatan waktu pengiriman barang, kultur dan kepercayaan orang Indonesia belum terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog dan masih harus secara fisik melihat/memegang barang yang dijual.

Kondisi demikian seharusnya dapat diatasi jika ada kepedulian dari semua pihak yang terkait (stakeholders), baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia akademis, serta para pelaku bisnis.

 

Agenda Kedepan

Promosi potensi Kabupaten Cirebon yang memiliki keberagaman dan keunikan tersendiri melalui publikasi dengan TIK menjanjikan bagi masyarakat Kabupaten Cirebon. Kerja sama pemerintah dan pelaku bisnis dengan dukungan TIK yang optimal merupakan hal mutlak yang menjamin terwujudnya masyarakat informasi dengan perekonomian digital yang sejahtera.

Upaya menuju kearah sana harus direalisasikan melalui pembangunan sebuah portal                  e-marketplace bersama yang berperan sebagai intermediasi antara sejumlah produsen dengan konsumen serta jaminan dari pemerintah dan lembaga keuangan atau perkreditan rakyat, merupakan salah satu solusi yang cukup menjanjikan.

Konsep e-marketplace dapat dideskripsikan sebagai sebuah pasar maya dimana didalamnya menyediakan informasi produk/bahan baku bagi penjual (sellers), menyediakan fasilitas tawar menawar antara penjual (sellers) dan pembeli (buyers), menyediakan iklan/banner bagi penjual untuk mempromosikan produk/bahan baku, menydeiakan proses jual beli secara online, serta sistemnya bersifat “user friendly” dalam pengertian mudah dan enak untuk digunakan.

Wallahualam (Thursday, 16-10-14/Ries).

Oleh: Eri Susanto