KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut memperkenalkan seni dan budaya masing-masing.

Salah satunya dengan menyebarkan informasi seni dan budaya yang ada di wilayahnya, baik melalui media sosial maupun lainnya.

Hal tersebut diungkapkan langsung Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si saat menghadiri acara pagelaran Saptawara Wayang Kulit bertema “Ketahanan Budaya Demi Martabat Bangsa” bertempat di Alun-alun Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jumat malam (16/6/2023).

Menurut Ayu-sapaan akrab Wabup, seni dan budaya yang ada di Kabupaten Cirebon harus terus dipertahankan. Dirinya mengajak kepada generasi penerus, agar paham tentang budaya yang ada di wilayahnya.

“Gegesik, khususnya Desa Gegesik Kulon bisa dibilang Ubudnya Cirebon. Apalagi, wilayah ini mendapatkan juara ke-2 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) kategori Konten Kreatif,” kata Ayu.

Ia mengungkapkan, Gegesik mempunyai daya tarik tersendiri. Pasalnya, wilayah yang ada di utara Kabupaten Cirebon ini, menyimpan seni dan budaya yang cukup banyak, mulai dari Seni Tari Topeng, Lukis Kaca, Dalang Wayang dan lainnya.

“Di Gegesik memiliki gedung kesenian, dan setiap harinya ada kegiatan seni disana. Ini menjadi peluang tersendiri untuk dijadikan tontonan wisatawan yang ingin mengenal budaya Cirebon, sehingga ekonomi warga ikut berdampak dengan adanya kunjungan wisatawan,” jelas Ayu.

Ia juga menjelaskan, Kabupaten Cirebon diuntungkan dengan adanya lima gerbang tol. Namun, kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, peluang tersebut tidak akan bermanfaat banyak bagi ekonomi masyarakat.

“Kalau kita bisa memanfatkan potensi yang ada, khususnya di desa, tentunya ini akan menjadi pemasukan ekonomi masyarakat, serta akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena kita memiliki lima gerbang gerbang tol,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, Abraham Muhamad mengatakan kegiatan Wayang Kulit merupakan upaya pemerintah daerah untuk melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Cirebon.

Menurut Abraham, kearifan lokal harus terus dilestarikan dan ditumbuhkembangkan, agar generasi penerus bisa mengetahui seni budaya yang ada di wilayahnya.

“Kearifan lokal tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat, sehingga kami (Disbudpar) mengajak masyarakat untuk ikut mempertahakan dan menumbuhkembangkan budaya, karena setiap daerah memiliki seni budaya tersendiri,” ujar Abraham.

Dalam pagelaran tersebut juga dihadiri oleh Anggota DPR RI, H. Herman Khaeron, Sultan Kacirebonan, Pangeran Sultan Abdul Gani Natadiningrat, Forkopimcam dan para Dalang Wayang Kulit dari Majalengka, Indramayu dan Kabupaten Cirebon. (DISKOMINFO)