KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri Forum Satu Data Indonesia dan Pencanangan Desa Cantik (Cinta Statistik) di ruang rapat Suparman Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cirebon, Kamis (19/9/2024).
Rencananya, dua desa di Kabupaten Cirebon menjadi percontohan data terintegrasi. Dua desa yang dicanangkan dalam program Desa Cantik itu adalah Desa Karangwangun, Kecamatan Babakan, dan Desa Warujaya, Kecamatan Depok.
Pemkab Cirebon melalui Bappelitbangda, Diskominfo yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cirebon bakal memoles dua desa itu sebagai desa yang terintegrasi secara data.
Selain itu, perangkat daerah lainnya dan kecamatan juga dilibatkan untuk menyukseskan program tersebut.
“Dua desa ini kita canangkan. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari percontohan bagi desa lainnya di Kabupaten Cirebon,” ujar Wahyu.
“Bahwa data-data yang benar, ter-update (pembaruan), data yang terintegrasi menjadi bagian yang penting untuk penyusunan kebijakan di Kabupaten Cirebon,” jelasnya.
Wahyu mengatakan, data yang terintegrasi membantu pemerintah mengambilkan kebijakan yang baik. Ia berharap, ke depannya program Desa Cantik bisa diterapkan di seluruh desa di Kabupaten Cirebon.
Senada disampaikan Kepala BPS Kabupaten Cirebon, Judiharto Trisnadi. Dalam sambutannya, Judiharto menyebut, program satu data merupakan amanat dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29/2009 tentang Satu Data Indonesia.
Dari Perpres tersebut, lanjut dia, kemudian diturunkan ke tingkat provinsi hingga ke desa. Program Desa Cantik sejatinya menjadi bagian dari amanat Perpres tersebut.
“Data menjadi sangat strategis untuk kami semua. Jadi, tanpa adanya data, perencanaan (kebijakan) pun tentunya kurang berkualitas,” ucap Judiharto.
Ia mengapresiasi Bappelitbangda dan Diskominfo Kabupaten Cirebon yang mengawal perkembangan kualitas data statistik.
Kegiatan forum satu data itu juga dihadiri 33 kepala perangkat daerah di Kabupaten Cirebon, 40 camat, dan dua kepala desa. (DISKOMINFO)