KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menggelar rapat pimpinan (rapim) bersama sejumlah kepala perangkat daerah di Ruang Paseban Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon, Senin (7/10/2024).
Rapim yang dipimpin langsung Pj Bupati Wahyu Mijaya itu, membahas berbagai hal di Kabupaten Cirebon, dari mulai realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hingga penanganan stunting.
Wahyu awalnya menyampaikan tentang hasil rapim di tingkat Provinsi Jawa Barat, kemudian dilanjutkan pemaparan kepala perangkat daerah. Pemaparan dimulai dari pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat, realisasi APBD, antisipasi bencana, penanganan kemiskinan, hingga penurunan angka stunting.
Wahyu mengatakan, penyerapan APBD sejatinya sudah cukup baik. Namun, perlu adanya percepatan, baik realisasi pendapatan maupun belanja.
“Memang ada beberapa kondisi. Karena banyak alokasi anggaran ini, proses pembangunannya belum direalisasikan,” ujar Wahyu usai rapat.
“Tadi saya sudah minta dibuatkan laporan prognosis, supaya terlihat berapa yang akan terealisasi di bulan Oktober, November, dan Desember. Sehingga alokasi yang sudah tersedia bisa dioptimalkan, terserap anggarannya,” ucapnya menambahkan.
Ia mengapresiasi dinas-dinas yang sudah berupaya maksimal merealisasikan APBD. Menurutnya, dinas yang belum optimal merealisasikan APBD, bukan berarti layak untuk mendapatkan rapor merah. Sebab, penyerapan yang kurang optimal itu dikarenakan dominasi anggarannya lebih pada pembangunan.
“Tidak bisa kita sebutkan, bahwa dinas ini karena kinerja rendah, tapi karena memang ketika telusuri alokasi besarnya itu karena pembangunan,” jelasnya.
Selain menyinggung soal APBD, rapim juga membahas soal angka kemiskinan dan penurunan stunting. Pemkab Cirebon telah berupaya maksimal menurunkan angka kemiskinan dan stunting. Kinerja Pemkab Cirebon pun mendapatkan hasil yang positif. Hal itu diakui Sekda Kabupaten Cirebon, Dr H Hilmy Riva’i MPd.
“Tingkat pengangguran, kemiskinan tidak ada yang mencapai merah. Tidak ada yang merah, tetapi juga belum mencapai hijau,” kata Hilmy.
Hilmy menjelaskan, ada beberapa program yang masuk kategori oranye dan abu-abu. Ia menekankan, agar seluruh elemen bekerja lebih ekstra lagi untuk menggenjot capaian program penanganan kemiskinan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan lainnya. (DISKOMINFO)