Posts

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon menggelar sosialisasi pemberantasan peredaran rokok ilegal dengan cara unik, yakni melalui pertunjukkan seni sandiwara rakyat.

Acara yang berlangsung pada Jumat (13/9/2024) malam, di Gedung Multiguna, Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, ini dihadiri ratusan warga setempat.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Bea dan Cukai Cirebon, yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya dalam sambutannya yang diwakili oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Imam Ustadi SSi MSi mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak negatif dari rokok ilegal.

“Masih banyak kita temui di pedesaan, peredaran rokok ilegal yang tidak memiliki pita cukai atau menggunakan pita cukai yang tidak sesuai. Ini merupakan tantangan yang harus kita atasi bersama,” ujar Imam.

Ia menjelaskan, rokok ilegal sering kali dijual dengan harga lebih murah dibandingkan rokok legal. “Salah satu ciri khas dari rokok ilegal adalah harga jual yang relatif lebih murah, karena tidak dikenai cukai secara benar,” sambungnya.

“Hal ini membuat rokok tersebut lebih mudah beredar di pasaran, terutama di kalangan masyarakat pedesaan,” jelasnya.

Imam juga mengimbau masyarakat, agar lebih waspada dan berperan aktif dalam memberantas peredaran rokok ilegal.

“Diharapkan, masyarakat lebih aware agar tidak memperjualbelikan rokok yang tidak berpita cukai, karena hal tersebut dapat mengurangi potensi penerimaan negara dan merugikan kita semua,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk segera melaporkan, jika menemukan peredaran rokok ilegal di lingkungan mereka.

“Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif melaporkan peredaran rokok ilegal ke kantor Bea dan Cukai terdekat, agar pemerintah dapat menekan peredarannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon, Bambang Sudaryanto SH MH menguraikan, kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari program DBHCHT.

Program ini bertujuan untuk memastikan penerimaan negara dari cukai tembakau dapat dimanfaatkan secara optimal bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kegiatan ini dilakukan guna memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama di pedesaan, agar mereka paham tentang pentingnya mendukung pemberantasan rokok ilegal,” ujar Bambang.

“Tujuannya agar penerimaan negara dari cukai lebih optimal dan masyarakat dapat hidup lebih sejahtera,” ungkapnya.

Pertunjukan seni sandiwara rakyat dipilih sebagai media sosialisasi, karena dinilai lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.

Menurut Bambang, seni pertunjukan adalah cara efektif untuk menyampaikan pesan dengan cara yang menghibur dan menyenangkan.

“Pendekatan ini sengaja kami pilih, agar pesan penting terkait bahaya rokok ilegal dapat tersampaikan dengan lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat,” ucapnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini. Menurutnya, dengan dukungan tersebut, sosialisasi ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon berharap, dapat menekan peredaran rokok ilegal yang selama ini masih menjadi masalah di daerah-daerah tertentu.

“Masyarakat diharapkan semakin peduli dan ikut serta dalam upaya pemberantasan rokok ilegal, demi terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan penerimaan negara yang lebih baik,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya memantau kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi di Rumah Sakit (RS) Sentra Medika, Kecamatan Gempol, Kamis (12/9/2024).

Pelayanan KB MOW tersebut merupakan bagian dari rangkaian Hari Kontrasepsi Sedunia, yang diperingati setiap 26 September.

Wahyu mengatakan, rangkaian kegiatan peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Kabupaten Cirebon dimulai sejak tanggal 11 hingga 25 September 2024.

Kabupaten Cirebon menargetkan 15.097 jiwa mengikuti program KB, dari mulai kondom, MOW, hingga intra uterine device (IUD).

“Untuk (target) MOW, kita targetkan 83 orang. Hari ini, di Rumah Sakit Sentra Medika sudah dilaksanakan dan sudah melebihi target,” ujar Wahyu.

“Di sini sudah ada 119 orang, dimana 118 perempuan dan satu laki-laki. Ini dalam satu hari sudah melebihi target,” ucapnya usai memantau pelayanan KB MOW di RS Sentra Medika.

Ia menyebut, jumlah pengakses layanan KB di RS Sentra Medika kemungkinan besar akan terus bertambah. Ia juga berharap, Pemkab Cirebon mampu mencapai target secara keseluruhan.

“Kalau untuk yang 15.097 itu, layanan di berbagai fasilitas kesehatan, puskesmas, dan lainnya,” imbuhnya.

“Kami mengimbau kepada pasangan yang sudah menikah, untuk mengikuti program Keluarga Berencana. Sehingga tingkat kelahiran kualitasnya terjaga, disamping kualitas pendidikan, kesehatan dan lainnya untuk putra-putri kita. Supaya lebih baik kualitas hidupnya,” tutup Wahyu.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jabar Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, KB MOW merupakan Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Ia tak menampik, di Jabar pengguna MKJP masih rendah, sehingga perlu adanya akselerasi. BKKBN Jabar mengapresiasi antusiasme masyarakat Kabupaten Cirebon, yang telah mengakses pelayanan KB MOW.

“Mudah-mudahan pelayanannya terus berjalan, baik saat ada momentum maupun yang statis,” ucap Fazar.

Fazar menyebut, Jabar memiliki target paling tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya terkait pelayanan KB, baik yang jangka panjang maupun pendek.

Jabar menargetkan 299.000 jiwa mengakses layanan KB pada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tahun ini.

Senada disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni, ia mengapresiasi masyarakat Kabupaten Cirebon yang telah mengakses layanan KB di momen rangkaian peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia.

Eni mengatakan, Pemkab Cirebon bekerja sama dengan rumah sakit terkait pendistribusian tenaga medis yang melayani program KB pada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia.

“Di sini semua dilayani, baik yang menggunakan kondom, IUD, MOW dan lainnya. MOW itu (target) 83, sudah melebih target. Hari ini sudah 119,” kata Eni. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon menggelar rapat bersama pimpinan perangkat daerah serta para camat di Ruang Paseban, Setda Kabupaten Cirebon, Senin (9/9/2024), guna membahas persiapan Pilkada 2024 hingga penanganan kekeringan.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, rapat ini bertujuan menyusun langkah-langkah untuk menyukseskan Pilkada, termasuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta bupati dan wakil bupati.

“Kami sudah menyusun beberapa hal yang mesti disiapkan, untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Wahyu juga menekankan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai non-ASN di lingkungan Pemkab Cirebon selama proses Pilkada. “Posisi kami dalam Pilkada ini netral,” tegasnya.

Selain itu, Wahyu meminta agar tempat pemungutan suara (TPS) tidak didirikan di lokasi yang rawan bencana, sebagai langkah pencegahan terhadap potensi gangguan pada hari pemilihan.

Terkait dengan kekeringan, meskipun musim pancaroba telah tiba, Pemkab Cirebon tetap waspada terhadap ancaman kekeringan dan kebakaran lahan.

“Ada beberapa persawahan yang kesulitan air, dan kami terus melakukan antisipasi terhadap kekeringan,” kata Wahyu.

Rapat tersebut juga menjadi ajang evaluasi kinerja Pemkab Cirebon, dengan harapan, dapat meningkatkan kinerja serta efektivitas program-program pemerintah ke depannya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Tradisi dan kuliner khas Kabupaten Cirebon mendapatkan pengakuan lebih tinggi dengan ditetapkannya tradisi Nadran dan Empal Gentong sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada akhir Agustus 2024.

Penetapan ini menambah daftar WBTbI dari Kabupaten Cirebon, setelah tahun lalu Sega Jamblang, kerupuk Melarat dan seni Brai juga resmi diakui.

Menurut Sumarno, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, penetapan ini merupakan langkah penting untuk melestarikan budaya Cirebon.

“Kami berupaya melestarikan budaya dengan mengadakan festival di setiap kecamatan. Ini adalah salah satu cara agar masyarakat lebih mengenal dan mencintai budaya daerahnya,” ujarnya.

Perlu diketahui, Nadran merupakan tradisi syukuran masyarakat pesisir Cirebon sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil laut yang melimpah.

Prosesi Nadran melibatkan arak-arakan, doa bersama, serta pelarungan sesajen ke laut, yang mencerminkan penghormatan terhadap alam dan memperkuat ikatan sosial di antara warga.

Selain tradisi, Cirebon juga dikenal dengan kuliner khasnya, seperti Empal Gentong, yang terdiri dari daging dan jeroan sapi yang dimasak dalam kuah santan kuning dengan bumbu rempah khas.

Empal Gentong bukan sekadar makanan, tapi juga representasi dari warisan kuliner Cirebon yang kaya rasa dan sejarah. Diharapkan, dengan pengakuan sebagai WBTbI, Empal Gentong semakin dikenal dan dilestarikan oleh masyarakat luas.

Pemerintah Kabupaten Cirebon berkomitmen melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal.

“Harapan kami, penetapan ini menjadi titik awal kemajuan kebudayaan daerah dan menjadi tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat,” kata Sumarno.

Dengan berbagai festival budaya, diharapkan Nadran dan Empal Gentong semakin dikenal di tingkat lokal maupun internasional, disamping mempertegas posisi Cirebon sebagai daerah yang kaya akan budaya dan tradisi. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri penutupan Musabaqah Tillawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) ke-50 tingkat Kabupaten Cirebon 2024 di Kecamatan Pasaleman, Selasa (10/9/2024) malam. Wahyu Mijaya memberikan motivasi kepada para pemenang dan peserta lainnya yang gagal menjadi juara.

Dalam sambutannya, Wahyu mengucapkan selamat kepada kontingen Kecamatan Pasaleman yang menjadi juara umum MTQH ke-50 tingkat Kabupaten Cirebon.

Ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam perencanaan hingga penutupan MTQH ke-50, termasuk kepada dewan juri, kepala Polsek, Komandan Danramil, dan lainnya.

“Selamat untuk Kecamatan Pasaleman yang menjadi juara umum MTQH ke-50,” ucap Wahyu dalam sambutannya di acara penutupan MTQH ke-50 tingkat Kabupaten Cirebon.

“Selanjutnya, bagi yang belum mendapatkan juara, jangan pernah putus asa. Jangan pernah merasa gagal, jangan pernah demikian. Karena, bisa jadi yang hari ini belum berhasil, justru di kemudian hari yang akan berhasil dan mendapatkan lebih baik,” tambahnya.

Selain memotivasi peserta yang gagal menjadi juara, Wahyu juga mengingatkan kepada para juara, agar tak terlena dengan apa yang telah dicapai. Ia mengingatkan, agar terus belajar dan mempertahankan apa yang telah dicapai.

“Ini adalah sebuah proses. Suatu perlombaan itu pasti ada yang menang, ada yang belum berhasil. Dalam kehidupan kita, ini yang harus kita menangkan. Bagaimana kita bisa memenangkan, mengendalikan diri sendiri, bagaimana bisa menjawab tantangan kehidupan,” tuturnya.

Menurutnya, perlombaan merupakan media untuk mengukur kemampuan yang telah dipelajari. Namun, lanjut Wahyu, ada yang lebih penting dari sekadar perlombaan, yakni mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan sehari-hari.

“Yang paling penting, kita bisa mengimplementasikannya (Al-Qur’an dan hadis) dalam kehidupan kita,” ucapnya.

Sekadar diketahui, para pemenang pada gelaran MTQH ke-50 bakal bertanding mewakili Kabupaten Cirebon di tingkat Provinsi Jawa Barat. Wahyu berharap, mereka bisa bersaing dan terus belajar demi bisa mengharumkan Kabupaten Cirebon di tingkat provinsi. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon menggelar kegiatan Bazar & Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dalam rangka menyosialisasikan gerakan gemar makan ikan di Kabupaten Cirebon.

Acara yang berlangsung di halaman Kantor DKPP Kabupaten Cirebon pada Selasa (10/9/2024) ini, dihadiri perwakilan perangkat daerah dan dibuka untuk masyarakat umum.

Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Drs Erus Rusmana MSi menyatakan, Kabupaten Cirebon memiliki produksi ikan yang melimpah, baik dari laut maupun budi daya.

Namun, komoditas ini lebih banyak dijual, karena nilai ekonominya yang tinggi, sehingga masyarakat cenderung mengesampingkan konsumsi ikan secara mandiri.

“Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan intervensi pemerintah melalui berbagai program, termasuk bimtek ini, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, mulai dari tingkat PKK hingga desa,” kata Erus.

Ia menjelaskan, DKPP akan membentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) dari tingkat desa hingga kabupaten, guna mendorong konsumsi ikan sebagai kebutuhan penting bagi pengentasan stunting, peningkatan gizi, dan kesehatan masyarakat.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyampaikan, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Cirebon masih tergolong rendah, dengan rata-rata konsumsi per kapita sebesar 34,56 kilogram per tahun.

“Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat sudah mencapai 41 kilogram, dan secara nasional 56 kilogram per tahun,” ungkap Wahyu.

Melalui sosialisasi ini, Wahyu berharap, gerakan gemar makan ikan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat konsumsi ikan bagi kesehatan dan gizi keluarga.

“Kami berupaya mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan,” tutupnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pertandingan sepak bola persahabatan antara Forkopimda Kabupaten Cirebon dan Persib Legend digelar di Stadion Watubelah, Kecamatan Sumber, Senin (9/9/2024).

Gelaran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2024 dan menjadi momentum apresiasi perkembangan infrastruktur olahraga di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Dr H Hilmy Riva’i, MPd turut mengomentari potensi para pemain lokal. Menurutnya, keberadaan stadion representatif seperti Watubelah, bisa menjadi sarana yang baik untuk pengembangan atlet lokal.

“Lapangan Stadion Watubelah sudah cukup representatif untuk digunakan, bahkan dalam kompetisi seperti Liga 3 atau Liga 2. Ini tentu bisa mendukung pembinaan atlet-atlet lokal,” jelas Hilmy.

Meski demikian, Hilmy mengakui, bahwa aspek keamanan stadion, terutama di area pemagaran, masih diperlukan perhatian yang lebih.

“Kami sudah menganggarkan perbaikan pagar di tahun 2025, walaupun hanya sebagian. Dalam waktu dekat, saya juga akan mengajukan proposal ke Kemenpora,” tambahnya.

Dengan potensi besar dari para pemain lokal dan dukungan infrastruktur yang semakin baik, Hilmy berharap, Kabupaten Cirebon bisa menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.

Ia menuturkan, bahwa revitalisasi stadion diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp250 miliar. “Kita harus siap jadi tuan rumah Porprov, dan potensi atlet lokal kita juga semakin baik,” tutupnya.

Sementara itu, Zaenal Arif, salah satu pemain Persib Legend, memuji kualitas Stadion Watubelah yang dinilai sudah memenuhi standar internasional.

“Kalau melihat Stadion Watubelah Kabupaten Cirebon, saya menilai sudah sangat bagus, karena standarnya internasional. Rumput dan lapangannya telah memenuhi syarat,” ujar Zaenal usai laga.

Namun, ia juga mencatat beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal penataan dan pengamanan. “Ada beberapa hal yang harus dibenahi, seperti penataan dan pengamanan,” tambahnya.

Selain menyoroti fasilitas stadion, Zaenal juga mengapresiasi potensi para pemain muda dari Kabupaten Cirebon, yang dinilainya memiliki talenta menjanjikan.

“Saya lihat ada beberapa pemain lokal yang punya skill dan semangat bagus. Mereka hanya butuh pembinaan dan kesempatan lebih untuk mengasah kemampuan mereka,” imbuhnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengapresiasi langkah tegas Polresta Cirebon, yang telah memusnahkan 1.350 knalpot bising atau brong yang tidak memenuhi spesifikasi teknis.

Menurut Wahyu, tindakan tersebut menunjukkan komitmen kepolisian dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

“Kami sangat mendukung upaya ini, karena langkah tegas seperti ini sangat diperlukan untuk menjaga ketenangan di lingkungan,” kata Wahyu saat menghadiri pemusnahan knalpot di halaman Mapolresta Cirebon, Jumat (6/9/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Wahyu juga menyampaikan, bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon untuk mengimbau, agar siswa yang belum memiliki izin mengemudi tidak membawa kendaraan ke sekolah.

“Kami ingin memastikan, bahwa ketertiban tidak hanya dijaga di jalan raya, tetapi juga di lingkungan sekolah,” tambahnya.

Polresta Cirebon memusnahkan knalpot-knalpot tersebut dengan cara dipotong menggunakan gergaji mesin, agar tidak dapat digunakan kembali. Knalpot tersebut disita selama operasi yang dilakukan dari Mei hingga Agustus 2024.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menjelaskan, bahwa kegiatan pemusnahan ini merupakan bagian dari program Polresta untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon.

“Hari ini kami memusnahkan sebanyak 1.350 knalpot bising yang melanggar spesifikasi teknis. Kegiatan ini menjadi komitmen kami dalam menciptakan ketertiban,” ujar Sumarni.

Sumarni menambahkan, bahwa penggunaan knalpot bising tidak hanya melanggar Pasal 285 Undang-Undang Lalu Lintas, tetapi juga menimbulkan ketidaknyamanan di lingkungan masyarakat.

“Kami sering mendapat laporan dari warga yang merasa terganggu oleh suara knalpot brong,” katanya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Cirebon menggelar kegiatan Bazar Sembako Murah di halaman kantor Kejari Kabupaten Cirebon, Kamis (5/9/2024).

Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Lahir Kejaksaan Republik Indonesia ke-79, serta guna mendekatkan akses bahan pokok murah bagi masyarakat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Dr H Hilmy Riva’i MPd menyatakan, kegiatan ini sangat membantu pemerintah daerah dalam mengendalikan laju inflasi di Kabupaten Cirebon.

Menurutnya, akses terhadap kebutuhan pokok yang terjangkau merupakan salah satu cara efektif untuk menjaga stabilitas harga di tengah masyarakat.

“Kegiatan seperti ini membantu pemerintah daerah dalam mengendalikan laju inflasi, karena mendekatkan akses pangan terjangkau untuk dibeli masyarakat dengan harga yang lebih murah,” ujar Hilmy.

Ia juga menyebutkan, kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di tengah kenaikan harga bahan pokok yang sering terjadi.

Lebih lanjut, ia menegaskan, bahwa kegiatan bazar sembako murah ini merupakan salah satu langkah konkret yang dapat diambil untuk meringankan beban masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Cirebon, lanjutnya, sangat mengapresiasi upaya Kejaksaan Negeri dalam membantu masyarakat melalui kegiatan ini.

“Kami mengapresiasi kegiatan ini, karena memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu,” tambahnya.

Kepala Kejari Kabupaten Cirebon, Dr Yudhi Kurniawan SH MH mengungkapkan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin berkontribusi secara langsung kepada masyarakat, terutama bagi yang membutuhkan.

“Kami dari Kejaksaan, hari ini melaksanakan kegiatan bazar dan sembako murah di Kabupaten Cirebon, dalam rangka Hari Lahir Kejaksaan RI ke-79 tahun 2024,” ujar Yudhi.

Sebanyak 1.000 kupon sembako murah dibagikan kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut. Paket sembako yang disediakan terdiri dari beras, gula, dan minyak, dengan harga di bawah harga pasar.

Produk yang dijual merupakan hasil dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu dengan menyediakan sembako di bawah harga pasar,” jelasnya.

Selain itu, produk-produk yang dijual di bazar ini sebagian besar merupakan produk dari UMKM lokal yang perlu didukung.

Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin, sehingga masyarakat yang kurang mampu dapat terus terbantu dan akses terhadap bahan pokok yang murah semakin mudah.

Bazar sembako murah ini disambut antusias oleh masyarakat Kabupaten Cirebon. Banyak warga yang datang sejak pagi hari, untuk mendapatkan sembako murah dengan menggunakan kupon yang telah dibagikan sebelumnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Cirebon, serta menjadi contoh bagi instansi lain, untuk turut berpartisipasi dalam upaya pengendalian inflasi dan membantu masyarakat yang membutuhkan. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon mendukung penuh kegiatan yang diadakan oleh Polresta Cirebon, dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi ke-76 Polwan, bertempat di halaman Mapolresta Cirebon, Kecamatan Sumber.

Kegiatan tersebut berupa festival tari kreasi nusantara yang diikuti oleh 172 peserta, dari berbagai tingkatan sekolah di Kabupaten Cirebon, serta beberapa peserta dari Brebes.

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Kabupaten Cirebon, Suhartono SSos MM menyampaikan, bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Kabupaten Cirebon dalam melestarikan budaya nusantara, sekaligus memberikan ruang bagi generasi muda untuk menyalurkan kreativitas dan bakat mereka.

“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun karakter dan kebanggaan terhadap budaya bangsa, khususnya di kalangan pelajar,” ujarnya, Senin (2/9/2024).

Sementara itu Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni menyampaikan, festival ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi kepada para pelajar yang selama ini telah memberikan tarian penyambutan saat Polresta Cirebon mengadakan kunjungan edukasi dan motivasi ke sekolah-sekolah.

“Kami ingin memberikan wadah bagi para pelajar se-Kabupaten Cirebon untuk unjuk kemampuan dan kreativitas mereka, sehingga mereka termotivasi untuk terus mengasah bakat yang dimiliki,” kata Sumarni.

Ia juga berharap, agar kegiatan serupa dapat lebih sering diadakan guna memberikan kesempatan lebih luas bagi para pelajar untuk menyalurkan talenta dan bakat mereka.

“Selain mengembangkan kreativitas, kegiatan ini juga dapat mempererat hubungan antar pelajar dari berbagai daerah,” tambahnya.

Festival tari kreasi nusantara ini menjadi salah satu bentuk komitmen Polresta Cirebon dalam mendukung pengembangan seni budaya di kalangan pelajar, serta sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi ke-76 Polwan. (DISKOMINFO)