KABUPATEN CIREBON — Tradisi dan kuliner khas Kabupaten Cirebon mendapatkan pengakuan lebih tinggi dengan ditetapkannya tradisi Nadran dan Empal Gentong sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada akhir Agustus 2024.

Penetapan ini menambah daftar WBTbI dari Kabupaten Cirebon, setelah tahun lalu Sega Jamblang, kerupuk Melarat dan seni Brai juga resmi diakui.

Menurut Sumarno, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, penetapan ini merupakan langkah penting untuk melestarikan budaya Cirebon.

“Kami berupaya melestarikan budaya dengan mengadakan festival di setiap kecamatan. Ini adalah salah satu cara agar masyarakat lebih mengenal dan mencintai budaya daerahnya,” ujarnya.

Perlu diketahui, Nadran merupakan tradisi syukuran masyarakat pesisir Cirebon sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil laut yang melimpah.

Prosesi Nadran melibatkan arak-arakan, doa bersama, serta pelarungan sesajen ke laut, yang mencerminkan penghormatan terhadap alam dan memperkuat ikatan sosial di antara warga.

Selain tradisi, Cirebon juga dikenal dengan kuliner khasnya, seperti Empal Gentong, yang terdiri dari daging dan jeroan sapi yang dimasak dalam kuah santan kuning dengan bumbu rempah khas.

Empal Gentong bukan sekadar makanan, tapi juga representasi dari warisan kuliner Cirebon yang kaya rasa dan sejarah. Diharapkan, dengan pengakuan sebagai WBTbI, Empal Gentong semakin dikenal dan dilestarikan oleh masyarakat luas.

Pemerintah Kabupaten Cirebon berkomitmen melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal.

“Harapan kami, penetapan ini menjadi titik awal kemajuan kebudayaan daerah dan menjadi tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat,” kata Sumarno.

Dengan berbagai festival budaya, diharapkan Nadran dan Empal Gentong semakin dikenal di tingkat lokal maupun internasional, disamping mempertegas posisi Cirebon sebagai daerah yang kaya akan budaya dan tradisi. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon terus mendorong pengembangan produksi garam industri, untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada dan meningkatkan kesejahteraan para petani garam di daerah tersebut.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengungkapkan, bahwa Kabupaten Cirebon memiliki potensi lahan produksi garam seluas 2.666 hektare, dengan 1.242 hektare di antaranya telah digarap.

Salah satu lahan garam paling potensial di Kabupaten Cirebon berada di Desa Muara, Kecamatan Suranenggala.

“Kami melihat potensi besar pada produksi garam untuk kebutuhan industri, yang selama ini masih banyak dipenuhi melalui impor. Harga garam industri juga lebih baik daripada garam konsumsi, meskipun proses produksinya membutuhkan waktu lebih lama,” ujar Wahyu, Rabu (11/09/2024).

Pemkab Cirebon berkomitmen untuk memfasilitasi petani dalam mengembangkan produksi garam industry, serta menyambungkan mereka dengan sektor industri.

“Kami prioritaskan pengembangan petani untuk mengolah garam industry, dan siap memberikan fasilitas yang diperlukan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Drs Erus Rusmana MSi menyatakan, pihaknya terus berupaya membantu para petani garam melalui berbagai program pengembangan industri garam.

“Kami bertekad untuk mengoptimalkan kawasan Kabupaten Cirebon sebagai sentra produksi garam industri yang berkualitas,” jelas Erus.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Petambak Garam Koordinator Wilayah Jawa Barat, Taufik Nurrahim, menyampaikan apresiasinya terhadap Pemkab Cirebon.

“Kami mengapresiasi langkah Pemkab Cirebon yang telah peduli dalam meningkatkan sektor garam, terutama untuk pengembangan garam industri di Desa Muara, Kecamatan Suranenggala,” ujar Taufik.

Dengan upaya bersama ini, diharapkan Kabupaten Cirebon dapat menjadi salah satu penyokong utama kebutuhan garam industri di tingkat nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani garam setempat melalui stabilitas harga dan peningkatan kualitas produksi.

Pemerintah Kabupaten Cirebon berkomitmen untuk memajukan sektor pertanian, termasuk produksi garam, demi mendukung perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri penutupan Musabaqah Tillawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) ke-50 tingkat Kabupaten Cirebon 2024 di Kecamatan Pasaleman, Selasa (10/9/2024) malam. Wahyu Mijaya memberikan motivasi kepada para pemenang dan peserta lainnya yang gagal menjadi juara.

Dalam sambutannya, Wahyu mengucapkan selamat kepada kontingen Kecamatan Pasaleman yang menjadi juara umum MTQH ke-50 tingkat Kabupaten Cirebon.

Ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam perencanaan hingga penutupan MTQH ke-50, termasuk kepada dewan juri, kepala Polsek, Komandan Danramil, dan lainnya.

“Selamat untuk Kecamatan Pasaleman yang menjadi juara umum MTQH ke-50,” ucap Wahyu dalam sambutannya di acara penutupan MTQH ke-50 tingkat Kabupaten Cirebon.

“Selanjutnya, bagi yang belum mendapatkan juara, jangan pernah putus asa. Jangan pernah merasa gagal, jangan pernah demikian. Karena, bisa jadi yang hari ini belum berhasil, justru di kemudian hari yang akan berhasil dan mendapatkan lebih baik,” tambahnya.

Selain memotivasi peserta yang gagal menjadi juara, Wahyu juga mengingatkan kepada para juara, agar tak terlena dengan apa yang telah dicapai. Ia mengingatkan, agar terus belajar dan mempertahankan apa yang telah dicapai.

“Ini adalah sebuah proses. Suatu perlombaan itu pasti ada yang menang, ada yang belum berhasil. Dalam kehidupan kita, ini yang harus kita menangkan. Bagaimana kita bisa memenangkan, mengendalikan diri sendiri, bagaimana bisa menjawab tantangan kehidupan,” tuturnya.

Menurutnya, perlombaan merupakan media untuk mengukur kemampuan yang telah dipelajari. Namun, lanjut Wahyu, ada yang lebih penting dari sekadar perlombaan, yakni mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan sehari-hari.

“Yang paling penting, kita bisa mengimplementasikannya (Al-Qur’an dan hadis) dalam kehidupan kita,” ucapnya.

Sekadar diketahui, para pemenang pada gelaran MTQH ke-50 bakal bertanding mewakili Kabupaten Cirebon di tingkat Provinsi Jawa Barat. Wahyu berharap, mereka bisa bersaing dan terus belajar demi bisa mengharumkan Kabupaten Cirebon di tingkat provinsi. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri rapat koordinasi pelaksanaan deteksi dini preventif dan respons penyakit di Hotel Aston Cirebon, Selasa (10/9/2024).

Wahyu menyebut, Pemkab Cirebon terus mengakselerasi penanganan penyakit, baik menular maupun tidak menular.

Rapat koordinasi yang diinisiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon itu dihadiri camat, kapolsek, komandan koramil, direktur rumah sakit, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), hingga profesi lainnya.

Wahyu mengatakan, Pemkab Cirebon berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk bisa menangani permasalahan kesehatan, seperti demam berdarah dengue (DBD), tuberkulosis (TB), kematian ibu dan anak, stunting, dan lainnya.

“Diharapkan, selain kita bisa sama-sama sinergi, juga agar dapat melihat pemetaan lebih jelas, seperti pemetaan per kecamatan. Apa masalahnya (di kecamatan), kita cari inovasi,” kata Wahyu usai menghadiri rapat koordinasi.

“Bisa lebih mudah selesaikan masalah. Penanganan itu bukan melulu urusan Dinkes, ini penanganan bersama,” ujarnya menambahkan.

Wahyu menyebut, Pemkab Cirebon memberikan perhatian khusus terhadap penanganan kasus DBD, TB, dan lainnya. Hingga Juli 2024, lanjutnya, DBD di Kabupaten Cirebon mencapai sekitar 1.400 kasus, enam di antaranya meninggal dunia.

“Ini menjadi perhatian lebih bagi kita. Bagaimana penanganannya. Kita buat acara ini untuk kolaborasi semuanya,” ucap Wahyu.

Senada disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah MM, bahwa kasus DBD sepanjang 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kita terus mengupayakan untuk menekan, agar jangan sampai ada kematian,” ucap Neneng.

Ia menjelaskan, pasien DBD yang meninggal dikarenakan terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan. Ia juga mengimbau, agar masyarakat menjaga lingkungannya, terutama soal jentik nyamuk di sekitar rumah.

“Harusnya ada Jumantik (juru pemantau jentik) dalam satu keluarga, harus memeriksa jentik. Nanti ada inovasi di kecamatan yang daerahnya endemis. Kasus (DBD) banyak menyebabkan kematian, maka kita dorong adanya Jumantik, bisa kasusnya menurun dan tidak ada kematian,” jelasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon menggelar kegiatan Bazar & Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dalam rangka menyosialisasikan gerakan gemar makan ikan di Kabupaten Cirebon.

Acara yang berlangsung di halaman Kantor DKPP Kabupaten Cirebon pada Selasa (10/9/2024) ini, dihadiri perwakilan perangkat daerah dan dibuka untuk masyarakat umum.

Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Drs Erus Rusmana MSi menyatakan, Kabupaten Cirebon memiliki produksi ikan yang melimpah, baik dari laut maupun budi daya.

Namun, komoditas ini lebih banyak dijual, karena nilai ekonominya yang tinggi, sehingga masyarakat cenderung mengesampingkan konsumsi ikan secara mandiri.

“Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan intervensi pemerintah melalui berbagai program, termasuk bimtek ini, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, mulai dari tingkat PKK hingga desa,” kata Erus.

Ia menjelaskan, DKPP akan membentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) dari tingkat desa hingga kabupaten, guna mendorong konsumsi ikan sebagai kebutuhan penting bagi pengentasan stunting, peningkatan gizi, dan kesehatan masyarakat.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyampaikan, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Cirebon masih tergolong rendah, dengan rata-rata konsumsi per kapita sebesar 34,56 kilogram per tahun.

“Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat sudah mencapai 41 kilogram, dan secara nasional 56 kilogram per tahun,” ungkap Wahyu.

Melalui sosialisasi ini, Wahyu berharap, gerakan gemar makan ikan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat konsumsi ikan bagi kesehatan dan gizi keluarga.

“Kami berupaya mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan,” tutupnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pertandingan sepak bola persahabatan antara Forkopimda Kabupaten Cirebon dan Persib Legend digelar di Stadion Watubelah, Kecamatan Sumber, Senin (9/9/2024).

Gelaran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2024 dan menjadi momentum apresiasi perkembangan infrastruktur olahraga di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Dr H Hilmy Riva’i, MPd turut mengomentari potensi para pemain lokal. Menurutnya, keberadaan stadion representatif seperti Watubelah, bisa menjadi sarana yang baik untuk pengembangan atlet lokal.

“Lapangan Stadion Watubelah sudah cukup representatif untuk digunakan, bahkan dalam kompetisi seperti Liga 3 atau Liga 2. Ini tentu bisa mendukung pembinaan atlet-atlet lokal,” jelas Hilmy.

Meski demikian, Hilmy mengakui, bahwa aspek keamanan stadion, terutama di area pemagaran, masih diperlukan perhatian yang lebih.

“Kami sudah menganggarkan perbaikan pagar di tahun 2025, walaupun hanya sebagian. Dalam waktu dekat, saya juga akan mengajukan proposal ke Kemenpora,” tambahnya.

Dengan potensi besar dari para pemain lokal dan dukungan infrastruktur yang semakin baik, Hilmy berharap, Kabupaten Cirebon bisa menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.

Ia menuturkan, bahwa revitalisasi stadion diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp250 miliar. “Kita harus siap jadi tuan rumah Porprov, dan potensi atlet lokal kita juga semakin baik,” tutupnya.

Sementara itu, Zaenal Arif, salah satu pemain Persib Legend, memuji kualitas Stadion Watubelah yang dinilai sudah memenuhi standar internasional.

“Kalau melihat Stadion Watubelah Kabupaten Cirebon, saya menilai sudah sangat bagus, karena standarnya internasional. Rumput dan lapangannya telah memenuhi syarat,” ujar Zaenal usai laga.

Namun, ia juga mencatat beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal penataan dan pengamanan. “Ada beberapa hal yang harus dibenahi, seperti penataan dan pengamanan,” tambahnya.

Selain menyoroti fasilitas stadion, Zaenal juga mengapresiasi potensi para pemain muda dari Kabupaten Cirebon, yang dinilainya memiliki talenta menjanjikan.

“Saya lihat ada beberapa pemain lokal yang punya skill dan semangat bagus. Mereka hanya butuh pembinaan dan kesempatan lebih untuk mengasah kemampuan mereka,” imbuhnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri pembukaan Festival Olahraga Pendidikan (FOP) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Tingkat Kabupaten Cirebon 2024 di Stadion Ranggajati, Kecamatan Sumber, Senin (9/8/2024).

Kegiatan FOP merupakan upaya menyiapkan generasi mendatang yang kompetitif, kompak, dan memiliki daya juang tinggi sebagai pemimpin.

FOP Kemenpora tahun ini bertema ‘Play Today, Lead Tomorrow’. Tema yang mengharapkan lahirnya kepimpinan di generasi mendatang. Kegiatan ini digelar selama dua hari.

FOP Kemenpora Kabupaten Cirebon 2024 diikuti 50 sekolah, dari tingkat SD, SMP, SMA maupun SMK. Kegiatan ini mempertandingkan berbagai olahraga masyarakat, seperti lompat tali, bola menggelinding, bola keranjang, estafet lokomotor dan lainnya.

Wahyu Mijaya mengapresiasi Kemenpora yang telah memercayakan Kabupaten Cirebon untuk menggelar FOP tahun ini. Sebab, dari 500 lebih daerah, hanya 30 daerah yang bisa menggelar FOP, salah satunya Kabupaten Cirebon.

“Kegiatan ini melibatkan 50 sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon, baik dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Mudah-mudahan berbagai kegiatan yang kita laksanakan ini, bisa terus mengolah fisik siswa-siswi kita, selain kebersamaan dan semangat juangnya,” ujar Wahyu.

“Mudah-mudahan putra-putri kita tetap dalam kegiatan positif,” kata Wahyu saat menghadiri pembukaan FOP Kemenpora Kabupaten Cirebon 2024.

Wahyu berharap, FOP dapat melatih kekompakan pelajar dan semangat juangnya. Disamping itu, FOP juga merupakan bagian dari pendidikan inklusi.

“Mereka jiwanya terlatih dengan kekompakan. Mudah-mudahan bukan hanya saat ini saja, semoga bisa dilaksanakan juga tahun depan,” sambungnya.

Senada, disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin SSos MSi mengapresiasi Kemenpora yang telah memercayakan Kabupaten Cirebon untuk menggelar FOP.

“Ini program baru dari Kemenpora, alhamdulillah kita dapat kepercayaan. Dua hari acaranya. Tingkat SD sampai SMA,” kata Ikin

Sementara itu, Asisten Deputi Wawasan Pemuda pada Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Edi Nurindah Susila mengatakan, gelaran FOP merupakan langkah yang baik dalam membangun keolahragaan di masa depan, khususnya di Kabupaten Cirebon.

Gelaran FOP bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional, yang juga bakal dimeriahkan dengan pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

“Pelajar dan generasi muda memiliki peran penting untuk menentukan masa depan bangsa, tingginya kualitas pelajar serta makin terjaminnya masa yang akan datang, dapat dicapai melalui olahraga pendidikan,” ujar Edi.

Edi juga menyinggung capaian prestasi atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Indonesia berhasil meraih dua emas dan satu perunggu dalam perhelatan akbar yang digelar di Kota Mode itu.

Ia berharap, dengan adanya FOP bisa melahirkan generasi atlet yang mampu berprestasi di SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.

“Ajang ini (FOP) mengenalkan, menerapkan prinsip-prinsip fair play, inklusi, kerja sama tim, rasa hormat, dan kepemimpinan anak muda di masa datang,” lanjutnya.

“Hal ini mendasari Surat Keputusan Menpora untuk menyelenggarakan Festival Olahraga Pendidikan 2024 bertema ‘Play Today, Lead Tomorrow’ dengan mendorong peserta didik bermain dan berliterasi fisik,” jelas Edi.

“Festival ini diharapkan, mempersiapkan anak muda untuk menjadi pemimpin yang percaya diri, cakap dan tangguh di masa yang akan datang,” imbuhnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) ke-50 Tingkat Kabupaten Cirebon 2024 di Kecamatan Pasaleman, Jumat (6/9/2024).

Wahyu menyebut, MTQH merupakan upaya untuk memperkuat pendidikan agama Islam di Kabupaten Cirebon.

Dalam sambutannya, Wahyu mengapresiasi 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon, yang telah mengirimkan peserta terbaiknya untuk bertanding di MTQH.

Ia menjelaskan, MTQH tak hanya sekadar perlombaan, tetapi wadah yang sangat penting untuk memupuk kecintaan terhadap Al-Qur’an dan hadis.

“Acara ini juga menjadi momentum untuk memperkuat tali silaturahmi di antara kita semua, serta meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan terhadap ajaran Islam,” ucap Wahyu.

Gelaran MTQH yang terus berkelanjutan setiap tahunnya di Kabupaten Cirebon, dikatakan Wahyu, menunjukkan komitmen untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang diwariskan leluhur.

Ia berharap, MTQH mencetak generasi yang tak hanya pandai membaca Qur’an, tetapi mampu memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Semoga para peserta dapat menampilkan yang terbaik dalam setiap cabang yang dilombakan dan menjadi teladan bagi masyarakat,” ujarnya.

Sebelum menutup sambutannya, ia mengingatkan tentang arus informasi yang begitu masif di tengah perkembangan teknologi saat ini.

Di sisi lain, Kabupaten Cirebon bakal menghadapi tahun politik. Sehingga, masyarakat harus berpedoman pada Qur’an dan hadis untuk menjaga moral generasi mendatang.

“Mari kita perkuat pendidikan agama di semua lini, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat, agar kita dapat membangun Kabupaten Cirebon, yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga kokoh dalam nilai-nilai spiritual,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Cirebon, Drs H Mochamad Syafrudin mengatakan, MTQH ke-50 Kabupaten Cirebon 2024 diikuti 40 kecamatan.

Totalnya, ada 636 peserta yang bertanding. Sementara itu, sebanyak 10 cabang bakal dipertandingkan pada MTQH ke-50, yang digelar dari tanggal 5-10 September 2024 di Kecamatan Pasaleman.

“Melalui kegiatan ini, selain sebagai syiar agama Islam dengan mengagungkan kalam Illahi, juga memperkuat keimanan dan memperluas fungsi edukatif Al-Qu’an,” kata Syafrudin yang juga menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Cirebon.

“MTQH tahun ini bertajuk “Mari Kita Sukseskan Mencetak Generasi Muda yang Berprestasi dan Bertaqwa”. Maka dari itu, mari kita bersama-sama untuk terus mendekat pada Al-Qur’an dan mengamalkannya sebagai nilai-nilai dalam kehidupan,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon, Saepudin Jazuli mengapresiasi gelaran MTQH ke-50 ini, dirinya mengaku terkesima dengan antusiasme para peserta.

“Tahun kemarin kita berada di urutan 10, maka dengan modal hari ini, kekompakan dan segala macam lainnya. Maka berdoa, prestasi kita bisa lebih hebat lagi,” ujarnya menambahkan. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengapresiasi langkah tegas Polresta Cirebon, yang telah memusnahkan 1.350 knalpot bising atau brong yang tidak memenuhi spesifikasi teknis.

Menurut Wahyu, tindakan tersebut menunjukkan komitmen kepolisian dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

“Kami sangat mendukung upaya ini, karena langkah tegas seperti ini sangat diperlukan untuk menjaga ketenangan di lingkungan,” kata Wahyu saat menghadiri pemusnahan knalpot di halaman Mapolresta Cirebon, Jumat (6/9/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Wahyu juga menyampaikan, bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon untuk mengimbau, agar siswa yang belum memiliki izin mengemudi tidak membawa kendaraan ke sekolah.

“Kami ingin memastikan, bahwa ketertiban tidak hanya dijaga di jalan raya, tetapi juga di lingkungan sekolah,” tambahnya.

Polresta Cirebon memusnahkan knalpot-knalpot tersebut dengan cara dipotong menggunakan gergaji mesin, agar tidak dapat digunakan kembali. Knalpot tersebut disita selama operasi yang dilakukan dari Mei hingga Agustus 2024.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menjelaskan, bahwa kegiatan pemusnahan ini merupakan bagian dari program Polresta untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon.

“Hari ini kami memusnahkan sebanyak 1.350 knalpot bising yang melanggar spesifikasi teknis. Kegiatan ini menjadi komitmen kami dalam menciptakan ketertiban,” ujar Sumarni.

Sumarni menambahkan, bahwa penggunaan knalpot bising tidak hanya melanggar Pasal 285 Undang-Undang Lalu Lintas, tetapi juga menimbulkan ketidaknyamanan di lingkungan masyarakat.

“Kami sering mendapat laporan dari warga yang merasa terganggu oleh suara knalpot brong,” katanya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Cirebon menggelar kegiatan Bazar Sembako Murah di halaman kantor Kejari Kabupaten Cirebon, Kamis (5/9/2024).

Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Lahir Kejaksaan Republik Indonesia ke-79, serta guna mendekatkan akses bahan pokok murah bagi masyarakat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Dr H Hilmy Riva’i MPd menyatakan, kegiatan ini sangat membantu pemerintah daerah dalam mengendalikan laju inflasi di Kabupaten Cirebon.

Menurutnya, akses terhadap kebutuhan pokok yang terjangkau merupakan salah satu cara efektif untuk menjaga stabilitas harga di tengah masyarakat.

“Kegiatan seperti ini membantu pemerintah daerah dalam mengendalikan laju inflasi, karena mendekatkan akses pangan terjangkau untuk dibeli masyarakat dengan harga yang lebih murah,” ujar Hilmy.

Ia juga menyebutkan, kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di tengah kenaikan harga bahan pokok yang sering terjadi.

Lebih lanjut, ia menegaskan, bahwa kegiatan bazar sembako murah ini merupakan salah satu langkah konkret yang dapat diambil untuk meringankan beban masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Cirebon, lanjutnya, sangat mengapresiasi upaya Kejaksaan Negeri dalam membantu masyarakat melalui kegiatan ini.

“Kami mengapresiasi kegiatan ini, karena memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu,” tambahnya.

Kepala Kejari Kabupaten Cirebon, Dr Yudhi Kurniawan SH MH mengungkapkan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin berkontribusi secara langsung kepada masyarakat, terutama bagi yang membutuhkan.

“Kami dari Kejaksaan, hari ini melaksanakan kegiatan bazar dan sembako murah di Kabupaten Cirebon, dalam rangka Hari Lahir Kejaksaan RI ke-79 tahun 2024,” ujar Yudhi.

Sebanyak 1.000 kupon sembako murah dibagikan kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut. Paket sembako yang disediakan terdiri dari beras, gula, dan minyak, dengan harga di bawah harga pasar.

Produk yang dijual merupakan hasil dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu dengan menyediakan sembako di bawah harga pasar,” jelasnya.

Selain itu, produk-produk yang dijual di bazar ini sebagian besar merupakan produk dari UMKM lokal yang perlu didukung.

Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin, sehingga masyarakat yang kurang mampu dapat terus terbantu dan akses terhadap bahan pokok yang murah semakin mudah.

Bazar sembako murah ini disambut antusias oleh masyarakat Kabupaten Cirebon. Banyak warga yang datang sejak pagi hari, untuk mendapatkan sembako murah dengan menggunakan kupon yang telah dibagikan sebelumnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Cirebon, serta menjadi contoh bagi instansi lain, untuk turut berpartisipasi dalam upaya pengendalian inflasi dan membantu masyarakat yang membutuhkan. (DISKOMINFO)