KABUPATEN CIREBON — Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penanganan Stunting dan Kemiskinan di Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.

Wabup Cirebon yang akrab disapa Ayu, mengatakan, monitoring ini salah satunya bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penanganan stunting di tingkat desa.

Selain itu, ia juga bersama tim ingin mengetahui sejauh mana proses verifikasi dan validasi (verval) data kemiskinan yang ada di desa ini.

Menurutnya, masih ada beberapa warga miskin yang belum dilakukan verval di Desa Weru Lor. Berdasarkan data yang ia miliki, ada sebanyak 96 warga yang termasuk dalam kategori miskin, namun baru 71 orang yang sudah diverval.

“Berarti, masih ada warga yang belum dilakukan verval data kemiskinan,” ujar Ayu, Kamis (18/1/2024).

Ia juga menyebut, kunjungan secara langsung ini, membuat dirinya bisa mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi di masyarakat. Ia juga menemukan beberapa warga yang seharusnya mendapatkan bantuan, namun ternyata belum terdata.

Monev yang diikuti juga oleh sejumlah perwakilan perangkat daerah ini, membuat pihaknya bisa mencarikan solusinya secara langsung dan segera ditangani oleh pihak-pihak terkait.

“Sejumlah perangkat daerah saya bawa dalam monitoring ini, begitu juga perangkat desa. Sehingga ketika ada masalah, bisa langsung dicarikan solusinya,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ayu juga meminta kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan permasalahan stunting. Ia menyebut, bahwa banyak masyarakat yang belum paham, bahkan tidak mengetahui apa itu stunting.

Sehingga dalam kegiatan ini, Ayu juga sekaligus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait stunting. Menurutnya, stunting yang terjadi pada anak-anak, lebih banyak dikarenakan kesalahan pola asuh.

“Oleh karena itu, tadi juga saya berikan sosialisasi terkait stunting kepada ibu-ibu yang memiliki anak balita,” tutur Ayu. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag membuka forum konsultasi publik penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2025 di Hotel Aston, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Rabu (17/1/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Imron menyebutkan, bahwa forum ini harus dimanfaatkan untuk mencapai pembangunan Kabupaten Cirebon yang efektif, efisien, dan partisipatif.

“Saya minta RKPD yang disusun bisa berkualitas, tertutur, dan akuntabel,” kata Imron.

Sampai 2023, kata Imron, pembangunan di Kabupaten Cirebon telah menuju ke arah yang lebih baik. Peringkat Kabupaten Cirebon pun naik, dari urutan ke-18 menjadi urutan 17 di Jawa Barat.

Selain itu, keberhasilan dalam pembangunan tersebut yakni, menurunnya angka kemiskinan dari 12,01 persen menjadi 11,20 persen.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder di Kabupaten Cirebon, yang sudah berperan aktif dalam pembangunan,” ujarnya.

Meskipun begitu, lanjut Imron, ada beberapa isu strategis yang belum dituntaskan, diantaranya rendahnya sumber daya manusia (SDM) hingga pertumbuhan ekonomi yang belum optimal.

Oleh karena itu, pembangunan pada 2025 harus dirumuskan secara baik berdasarkan kebutuhan masyarakat, yang didukung oleh data maupun informasi valid.

“Tahun 2025, fokus terhadap peningkatan ekonomi daerah dan peningkatan SDM berdaya saing. Ini harus menjadi perhatian semua pihak,” tukas Imron.

Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Dr. Hilmy Riva’i, M.Pd mengatakan, forum tersebut sengaja digelar untuk menghimpun aspirasi masyarakat sebagai rancangan membangun daerah.

“Kami ingin mendapatkan masukan untuk Kabupaten Cirebon, sehingga nantinya bisa sesuai dengan skala priotas pembangunan,” kata Hilmy. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Berdasarkan hasil evaluasi dan pemantauan yang dilakukan oleh KemenpanRB, nilai indeks pelayanan publik di Kabupaten Cirebon pada tahun 2023 mengalami peningkatan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag saat memimpin apel Peringatan Hari Kesadaran Nasional (HKN) di halaman Kantor Bupati Cirebon, Rabu (17/1/2024).

Pada tahun 2022, indeks pelayanan publik di Kabupaten Cirebon mendapatkan nilai 3,675. Dan saat ini, Indeks Pelayanan Publik di Kabupaten Cirebon mendapatkan nilai 3,82.

Peningkatan juga terjadi pada nilai kepatuhan penyelenggaraan publik di Kabupaten Cirebon, berdasarkan penilaian dari Ombudsman Republik Indonesia.

Jika pada tahun 2022 lalu, nilai kepatuhan pelayanan publik di Kabupaten Cirebon mendapatkan nilai 71,43, sedangkan pada tahun 2023 meningkat menjadi 82,24.

“Kabupaten Cirebon masuk dalam kategori tingkat kepatuhan tinggi dan masuk zona hijau,” kata Imron.

Imron menuturkan, bahwa KemenpanRB dan Ombudsman RI melaksanakan penilaian kinerja pelayanan publik kepada unit lokus yang telah ditentukan, serta aspek dan indikator yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2023, terdapat tiga unit lokus evaluasi yang dilaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik oleh Kemenpan RB.

Tiga lokus tersebut, yaitu Kecamatan Sumber terkait pelayanan administrasi, RSUD Waled terkait pelayanan jasa, serta Dinas Sosial terkait pelayanan barang.

“Pada kategori tersebut, RSUD Waled mendapatkan kategori sangat baik dengan nilai 4,38,” lanjutnya.

Sedangkan Ombudsman melakukan penilaian kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik kepada tujuh unit layanan, yakni DPMPTSP, Disdukcapil, Disdik, Dinsos, Dinkes, Puskesmas Plered, dan Puskesmas Talun.

“Untuk penilaian dengan kualitas tertinggi, diraih Puskesmas Talun dan Puskesmas Plered. Sedangkan kualitas tinggi diraih oleh DPMPTSP, Dinkes, Dinsos, Disdik dan Disdukcapil,” jelas Imron.

Imron berharap, prestasi yang sudah berhasil diraih tersebut, bisa menjadi motivasi bagi perangkat daerah lainnya untuk bisa meningkatkan dan melakukan perbaikan penyelenggaraan pelayanan publik.

“Karena kedepannya, pemerintah daerah akan melakukan penilaian kinerja pelayanan publik secara internal atas rekomendasi dari KemenpanRB dan Ombudsman RI,” tutupnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag menghadiri Dialog Kebangsaan Nasional dalam rangka Haul ke-93 KH. Muhammad Said, sesepuh dan warga Pondok Pesantren Gedongan, Desa Ender, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Selasa (16/1/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Imron mengingatkan kepada seluruh masyarakat, bahwa peran dari para ulama dan santri dalam mendirikan bangsa ini cukup besar.

“Negara kita berdaulat saat ini merupakan salah satu peran dari para santri dan ulama. Para kiai menjadi perekat bangsa yang mendorong cinta tanah air dan bangsa,” ujar Imron.

Apalagi, lanjut Imron, di era globalisasi saat ini, ia berharap pesantren, kiai dan para santri-santrinya agar dapat meng-counter paham-paham yang masuk ke Indonesia, terutama dalam hal kepentingan politik identitas.

“Banyak agama yang dijadikan sebagai alat kepentingan politik identitas. Maka, para santri dan anak-anak muda harus paham dan dapat meng-counter, sehingga tidak ada yang menjadi korban dari politik identitas tersebut,” jelas Imron.

Imron mengingatkan, bahwa tantangan dan musuh saat ini, berbeda dengan masa penjajahan dulu. Jika sebelumnya musuh bangsa Indonesia adalah penjajah, maka saat ini musuhnya adalah kebodohan dan kemiskinan.

“Tantangan kita saat ini, yaitu menghilangkan kebodohan, kemiskinan dan menjaga persatuan,” lanjutnya.

Ia juga menuturkan, bahwa Indonesia bukan negara agama, namun negara yang beragama. Bahkan terbentuknya Pancasila juga merupakan hasil diskusi pendiri bangsa saat itu dengan para ulama.

Sementara itu, KH. Wawan Arwani Amin, yang mewakili Pondok Pesantren Gedongan menuturkan, bahwa pendiri Ponpes ini, yaitu Kiai Said, sangat menentang penjajah Belanda pada saat itu.

Bahkan Wawan menyebut, Kiai Said tidak mau berkompromi dalam segala hal dengan Belanda. Hal ini menunjukkan bagaimana peran dari para kiai saat masa penjajahan. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE., M.Si kembali melakukan monitoring percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Cirebon.

Kali ini, berkunjung ke Posyandu Anggrek Desa Sidawangi, Kecamatan Sumber, Selasa (16/1/2024).

Pemerintah Kabupaten Cirebon terus fokus dalam hal penurunan kasus stunting, bahkan tahun 2024 ini, diharapkan bisa zero stunting di Kabupaten Cirebon.

Ayu–sapaan akrab Wabup Cirebon mengatakan, Pemkab Cirebon tidak bosan-bosan untuk melakukan sosialisasi dan memberikan bantuan berupa tambahan makanan bagi masyarakat.

“Tugas saya (Wabup Cirebon) untuk monitoring, sampai sejauh mana program-program penurunan stunting, apakah sudah berjalan dengan baik atau belum,” ujar Ayu.

Ayu mengungkapkan, laporan dari kepala Puskesmas di Desa Sidawangi Kecamatan Sumber sendiri, mencatat bahwa anak yang terkena stunting mencapai 15 anak.

Ia mengajak kepada semua pemangku kepentingan untuk terus melakukan intervensi, agar kasus stunting, khususnya di Desa Sidawangi bisa tertangani dengan baik.

“Mari bersama-sama untuk melakukan intervensi. Saya yakin, tiga bulan kedepan, kalau kerjasama antara Puskesmas, kader PKK, serta Posyandu berjalan dengan baik, maka 15 anak yang terkena stunting ini sudah tidak ada lagi, atau bahkan Desa Sidawangi bisa zero stunting,” ujarnya.

Ayu menjelaskan, jika stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, dimulai dari seribu hari pertama kehidupan seorang anak.

“Kita yakin, tahun 2045 sesuai dengan program pemerintah, Indonesia akan bebas stunting dan menjadi generasi emas,” harapnya.

Seperti diketahui, tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Cirebon mengalami penurunan, yaitu sebesar 1-2 persen.

“Jika sesuai target, idealnya harus 3 persen penurunannya. Tapi kita optimis 2024, Kabupaten Cirebon bisa zero stunting,” lanjutnya.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak paham terkait dengan stunting, maka diperlukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan setelah kunjungan ini, karena ini dihadiri kepala puskesmas, camat, bidan dan lainnya, maka diharapkan agar dapat mengedukasi kepada masyarakat supaya angka stuntingnya bisa lebih ditekan lagi,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon bakal memperbanyak ruang berekspresi. Upaya tersebut dilakukan, untuk mencegah aksi kekerasan dan gangguan ketertiban masyarakat yang dilakukan oleh geng motor.

Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E, M.Si menyebutkan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) untuk memberikan ruang bagi yang ingin menyalurkan minat dan bakat.

Menurut Ayu–sapaan akrab Wabup Cirebon, jenis kenakalan remaja di Kabupaten Cirebon, diantaranya mengkonsumsi minuman beralkohol, vandalisme, hingga tawuran.

“Sesungguhnya, mereka itu kreatif, tetapi wadahnya saja yang kurang. Pemerintah Kabupaten Cirebon akan mengarahkan bakat apa yang bisa mereka kembangkan,” kata Ayu saat menghadiri Seminar Area Stage Art di Pasar Batik Trusmi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Selasa (16/1/2024).

Ayu menyebutkan, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk menciptakan generasi emas. Hal ini dilakukan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, yang diharapkan oleh semua regenerasi.

“Anggota legislatif, bupati maupun wabup, pada generasi mendatang akan dijabat oleh anak-anak yang saat ini masih remaja,” tukasnya.

Selain itu, lanjut Ayu, pemerintah daerah mengharapkan generasi muda di Kabupaten Cirebon bisa lebih pandai bergaul, agar tidak terjerumus ke dalam dunia kenakalan.

Menurutnya, kenakalan remaja menjadi salah satu penyebab terjadinya pengganguran.

“Tingkat pengangguran masih tinggi, walau saat ini sudah turun. Namun, hal ini menjadi salah satu penyebab dari kenakalan remaja. Kalau saja kita bisa membuka lapangan pekerjaan, saya rasa akan berkurang (pengangguran),” tutup Ayu. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si kembali melakukan monitoring dan evaluasi (monev) percepatan penurunan stunting di Posyandu Desa Mandala, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Senin (15/1/2024).

Wakil Bupati yang akrab disapa Ayu ini mengatakan, berdasakan analisa dan juga informasi dari sejumlah kepala puskesmas di Kabupaten Cirebon, bahwa stunting banyak disebabkan dikarenakan kesalahan pola asuh.

Salah satunya, yaitu kurangnya makanan bergizi yang diberikan kepada anak-anak. “Makanan bergizi itu tidak perlu mahal, seperti telur puyuh dan sayur mayur,” kata Ayu.

Ayu juga mendorong orangtua agar kreatif untuk membuat makanan anak, seperti mengemas ikan atau ayam dalam bentuk nugget. Karena, terkadang anak-anak butuh tampilan yang menarik.

“Banyak tutorialnya, manfaatkan kecanggihan di era internet saat ini, seperti di YouTube, TikTok dan lain-lain,” sambungnya.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat, untuk melakukan imunisasi secara lengkap kepada putra atau putrinya. Karena hal tersebut juga sangat berdampak terhadap kesehatan anak.

Kuwu Desa Mandala, H. Rodiah mengatakan, dengan adanya monev yang dilakukan Wabup Ayu beserta jajaran ke Desa Mandala, pihaknya merasa bangga.

Dirinya melaporkan, bahwa kegiatan di Posyandu di desanya, masyarakatnya sangat antusias dan meningkat. Karena keberhasilan itu, kuncinya terletak pada generasi penerus yang cerdas.

“Alhamdulillah, di Desa Mandala tidak ada gizi buruk. Kita mempunyai enam Posyandu, dan PR (pekerjaan rumah) kami tinggal dua Posyandu lagi yang belum dibangun,” kata Rodiah.

Rodiah mengharapkan, dengan terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung (misal, Posyandu) kesehatan di Desa Mandala, sedikitnya dapat diperhatikan.

Maka ia meminta, agar pekerjaan rumah pembangunan Posyandu agar bisa segera direalisasikan. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag mengapresiasi kegiatan Karya Bakti pembersihan sampah dan penanaman pohon oleh jajaran Korem 063/SGJ dan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon di Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Senin (15/1/2024).

Kegiatan Karya Bakti tersebut melibatkan ratusan personel gabungan dari unsur TNI, Polri, pemerintah daerah, LSM lingkungan hidup, BBWS, kecamatan dan desa.

Imron menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak, yang sudah terlibat dalam aksi bersih-bersih sampah dan tanam pohon.

“Cirebon sering banjir, dimana salah satu faktornya, yaitu banyaknya aliran sungai yang terhambat sampah. Sehingga, sekarang dilakukan pembersihan oleh gabungan TNI/ Polri dan semua lapisan masyarakat,” katanya.

Ia menyebut di wilayah Kabupaten Cirebon, ada beberapa titik yang sering dilanda banjir, mulai daerah timur, barat dan utara. Hal tersebut imbas dari pendangkalan sungai akibat tumpukan sampah.

“Memang kita pilih di wilayah Desa Pegagan Kidul, Kapetakan. Masalahnya, ada beberapa titik di Cirebon yang rawan banjir, imbas dari aliran sungai terhambat, salah satunya di Pegagan Kidul ini,” jelasnya.

Menurutnya, ini bukan hanya tugas dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, tetapi menjadi tugas kita bersama untuk menjaga alam.

“Kegiatan seperti ini harus terus diadakan, untuk pencegahan banjir di Kabupaten Cirebon,” pintanya.

Di tempat yang sama, Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Letkol Inf Afriandy Bayu Laksono, S.Sos, M.I.Pol mengatakan, pihaknya ingin melakukan normalisasi sungai.

Khususnya sungai yang terdapat banyak sampah dan tumbuhan liar, seperti di sepanjang aliran sungai Sigranala di Desa Pegagan Kidul. Menurutnya, hal tersebut dilakukan dalam rangka Karya Bakti TNI.

“Kita lihat banyak eceng gondok dan sampah plastik, sehingga kita angkut dan kita buang di tempatnya, agar aliran sungai tidak tersendat, yang nanti akan mengakibatkan banjir,” ujarnya.

Pada Karya Bakti ini, lanjut Bayu, pihaknya melibatkan ratusan personel gabungan untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.

“Ini adalah kegiatan refleksi TNI, sehingga kita libatkan Polri, masyarakat, LSM, Pramuka, serta pemerintah untuk bersama-sama bergotong royong menanam pohon dan membersihkan sungai,” lanjutnya.

“Semoga dengan upaya ini, bisa memberikan dampak bagi lingkungan. Karena kita harus mencintai lingkungan dengan baik, agar tidak berimbas pada hal-hal yang tidak kita inginkan,” imbuhnya.

Ia juga mengajak kepada semua lapisan masyarakat, agar peduli dengan kebersihan. Dan kegiatan Karya Bakti TNI ini tidak selesai pada hari ini saja, melainkan berkelanjutan.

“Kami ajak masyarakat, agar kegiatan ini tidak selesai hanya sampai disini saat Karya Bakti TNI. Tetapi harus dilanjutkan dengan membangkitkan kesadaran tentang kepedulian terhadap lingkungan, yakni tidak membuang sampah sembarangan, khususnya sampah plastik,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si melakukan monitoring percepatan penurunan stunting di Posyandu Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jum’at (12/1/2024).

Wabup Cirebon yang akrab disapa Ayu ini menyebut, bahwa tahun 2024 ini merupakan tahun terberat baginya. Maka, pihaknya gencar melakukan monitoring untuk menekan angka stunting di Kabupaten Cirebon.

Tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Cirebon mengalami penurunan, yaitu sebesar satu sampai dengan dua persen.

“Memang, target sih harus tiga persen penurunannya, namun kita harus tetap optimis, tahun 2024 Kabupaten Cirebon zero stunting,” ujar Ayu.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai masalah stunting. Maka diperlukan edukasi kepada masyarakat, salah satunya terkait dengan faktor pola asuh.

“Kita sudah memberikan edukasi kepada ibu-ibu, juga kepada kader posyandu. Materinya, memberikan pemahaman terkait stunting,” lanjutnya.

“Mudah-mudahan setelah kunjungan ini, karena ini dihadiri kepala puskesmas, camat, bidan dan lainnya, diharapkan agar dapat mengedukasi kepada masyarakat, supaya stuntingnya bisa lebih ditekan lagi,” tukasnya.

Lebih lanjut, kata Ayu, di Kelurahan Kaliwadas sudah ada temuan. Ada yang beresiko stunting sebanyak 58 anak, dan tujuh anak yang terkena stunting.

“Sebenarnya, Kecamatan Sumber pada tahun 2023 tidak ada lokus stunting, tapi di tahun 2024 ini masuk lokus stunting,” ungkap Ayu.

“Maka langkahnya, kita memberikan bantuan makanan selama sembilan puluh hari, dan setiap sepuluh hari dievaluasi. Mudah-mudahan, progresnya bisa lebih turun dan zero stunting,” pungkasnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E, M.Si menyerahkan bantuan kacamata gratis untuk anak-anak di Aula Rumah Sakit Sumber Waras, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jum’at (12/1/2024).

Pembagian kacamata tersebut merupakan bagian dari bakti sosial program vision, dalam rangka Hari Ulang Tahun Melvin Jones yang diprakarsai oleh Lions Club Cirebon Cakrabuana, Rumah Sakit Sumber Waras Cirebon, dan Puskesmas Waruroyom Depok.

Perempuan yang akrab disapa Ayu ini mengatakan, kacamata tersebut dibagikan kepada delapan puluh anak yang mengalami gangguan penglihatan.

Menurut Ayu, saat ini muncul fenomena banyak anak usia dini yang mengalami gangguan penglihatan. Hal tersebut, salah satunya diakibatkan karena sering menggunakan gadget (gawai).

“Saya tanya tadi, ternyata beberapa dari anak-anak ini ada yang main gadget sampai lima, enam jam. Ini jelas membawa dampak bagi kesehatan mata,” ujar Ayu.

Selain pemberian bantuan kacamata, Pemkab Cirebon bersama Lions Club Cirebon Cakrabuana dan Rumah Sakit Sumber Waras juga memberikan edukasi kepada orangtua terkait pengawasan penggunaan ponsel pada anak.

Presiden Direktur (Presdir) Lions Club Cirebon Cakrabuana, Lily Marie menyebutkan, pemberian kacamata gratis tersebut merupakan salah satu program bakti sosial Lions Club Cirebon, dan kedepan, program ini akan terus berlanjut setiap tahunnya.

“Ini juga adalah bagian dari program Mataku Jendelaku. Saya pikir, mata menjadi hal yang sangat utama, karena bisa membentuk kecerdasan anak,” ujar Lily.

Selain pemberian kacamata gratis, kata Lily, pihaknya bersama Pemkab Cirebon juga akan menggelar operasi katarak gratis serta donor darah. (DISKOMINFO)