Posts

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri rapat paripurna di ruang Abhimata Paripurna DPRD Kabupaten Cirebon, Rabu (6/11/2024).

Rapat paripurna itu membahas usulan rancangan peraturan daerah (raperda) dari eksekutif dan legislatif, salah satunya raperda tentang Perubahan Perangkat Daerah.

Agenda yang dibahas dalam rapat paripurna tersebut mengenai penetapan perubahan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda).

Dua raperda usulan eksekutif, yakni raperda tentang Perubahan Perangkat Daerah dari Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida).

Kemudian, raperda tentang Perubahan Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat. Selain itu, membahas dua raperda usulan dari DPRD, yakni tentang pengarusutamaan gender dan tanggung jawab sosial perusahaan.

“(Bapperida) ini merupakan amanat dari pusat, bahwa mengefisiensikan dan menambahkan fungsi terkait dengan invensi dan inovasi. Itu terkait di satu lembaga, sehingga Bappelitbangda menjadi Bapperida,” kata Wahyu usai rapat paripurna.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan perubahan nama BPR, dari Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat merupakan amanat dari undang-undang yang harus diimplementasikan Pemkab Cirebon.

Ia berharap, usulan raperda dari Pemkab Cirebon bisa ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

“Usulan yang dua (raperda) dari kami itu, karena ada ketentuan, contoh yang Bank Perekonomian Rakyat itu, akhir tahun ini harus selesai. Sehingga kami mengusulkan,” tutur Wahyu.

Wahyu menjelaskan, tak semua raperda harus bisa dirampungkan akhir tahun. Hal tersebut disesuaikan dengan apa yang telah ditargetkan.

Sehingga, lanjut dia, akan ada raperda yang dalam pembahasan, akan ditangguhkan terlebih dahulu.

Lebih lanjut, ia menjelaskan soal perubahan nama Bappelitbangda menjadi Bapperida. Pemkab Cirebon telah berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait penggabungan bidang riset dan inovasi dengan perencanaan pembangunan.

“Sebetulnya di daerah itu, BRIN bisa menjadi BRIDA. Tetapi karena fungsinya digabungkan dengan perencanaan dan pembangunan, maka kita gabungkan. Kita juga sudah izin dan koordinasi dengan BRIN, bahwa itu dibolehkan,” jelasnya.

“Ke depan, kita akan membahas dua (raperda) yang kami usulkan, dan dua yang diusulkan DPRD,” imbuhnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar acara penghargaan bagi purna Paskibraka Kabupaten Cirebon tahun 2024, Rabu (23/10/2024).

Acara yang berlangsung di Ruang Paseban Setda Kabupaten Cirebon, ini juga diisi dengan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih Tahun 2024.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menyampaikan rasa bangganya kepada para purna Paskibraka yang telah menuntaskan tugas mereka pada peringatan HUT ke-79 RI.

Ia menekankan, nilai-nilai disiplin dan dedikasi yang telah mereka kembangkan selama menjadi Paskibraka harus terus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas proses yang mereka lalui. Kami juga berharap, setelah tugas pengibaran bendera, mereka tetap melanjutkan pembinaan diri dan mengaplikasikan pelajaran yang didapat selama pelatihan,” ujar Wahyu.

Ia juga mengingatkan kepada para purna Paskibraka, bahwa pengalaman mereka tidak berakhir dengan tugas pengibaran bendera.

“Pengibaran bendera hanyalah bagian kecil dari perjalanan, yang lebih penting adalah bagaimana mereka terus melatih diri untuk menjadi individu yang lebih baik ke depannya,” tambahnya.

Dalam acara tersebut, para purna Paskibraka tidak hanya mendapatkan apresiasi dari Pemkab Cirebon, tetapi juga dari berbagai pihak lainnya.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Cirebon, Dra Hj Ita Rohpitasari MSi menyebut, bahwa purna Paskibraka menerima uang pembinaan sebesar Rp2 juta dari pemerintah daerah, ditambah Rp250 ribu per anak dari Bank BJB Cabang Sumber, serta Rp300 ribu per anak dari Baznas.

Ia juga berpesan kepada para purna Paskibraka, diharapkan tetap menjunjung tinggi semangat kebangsaan yang telah tertanam selama mereka menjalani tugas.

“Kami berharap dengan adanya dana pembinaan ini, para purna Paskibraka dapat terus berkembang dan memberi manfaat di lingkungan sekitarnya,” ujar Ita. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan sejumlah kepala perangkat daerah meninjau kondisi sejumlah sungai di wilayah barat, Selasa (22/10/2024).

Tujuannya untuk mengidentifikasi kebutuhan penanganan dan antisipasi banjir saat musim hujan tiba.

Peninjauan sungai di Desa Bayalangu Kidul dan Jagapura Lor, Kecamatan Gegesik, itu didampingi juga pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.

Wahyu mengatakan, Pemkab Cirebon bersama BBWS akan melakukan normalisasi sungai. “Insyaallah dengan BBWS akan dilakukan normalisasi, tentunya dengan jadwal yang disesuaikan dengan BBWS,” ujarnya.

“Tetapi, kami berharap, tidak hanya dilakukan pemerintah daerah atau pusat saja, tetapi bersama-sama dengan masyarakat juga,” kata Wahyu usai meninjau sejumlah sungai di wilayah barat Kabupaten Cirebon.

“Jadi, antisipasi banjir bukan hanya kewenangan kami, tapi kebersamaan. Tadi juga, kuwu (kepala desa) sama-sama sudah menunjukkan sungai-sungai yang perlu dilakukan normalisasi,” ucap Wahyu menambahkan.

Ia menyebut, Kecamatan Gegesik memiliki pertanian yang luas. Sehingga, lanjut dia, ketika banjir dampaknya menyasar di kawasan permukiman dan persawahan.

“Ini dampaknya ke hasil panen. Jadi perlu kita antisipasi,” tukasnya.

Senada disampaikan Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, BBWS bakal berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon untuk melakukan normalisasi sungai di wilayah barat.

“Kami nanti koordinasi dengan PUTR untuk alat berat. Mungkin nanti dilakukan di tiga titik sesuai dengan kondisi,” katanya.

Sementara itu, DPRD Kabupaten Cirebon berharap upaya yang dilakukan Pemkab Cirebon bisa mengurai persoalan banjir yang terjadi setiap tahun.

Ketua sementara DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana pun mengapresiasi upaya Pj Bupati Wahyu Mijaya, yang terjun langsung untuk mengantisipasi banjir melalui normalisasi sungai.

“Apa yang dilakukan Pak Pj (Wahyu Mijaya) ini, tentunya akan jadi perhatian tentang masalah-masalah yang ada di masyarakat, terutama terkait penanggulangan banjir,” ucap Rudiana.

“Apalagi di bulan depan, kan intensitas hujan tinggi. Kita berharap ke depan tidak ada kejadian banjir, setidaknya mengurangi,” singkatnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon mengajak para santri untuk terus melanjutkan perjuangan dengan berperan aktif dalam menghadapi tantangan zaman modern.

Ajakan ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, dalam sambutannya saat memimpin upacara peringatan Hari Santri 2024 di Kabupaten Cirebon, Selasa (22/10/2024).

Dalam sambutannya, Pj Bupati Cirebon menyampaikan pesan dari Menteri Agama RI, yang menekankan pentingnya para santri memahami peran mereka dalam pembangunan bangsa.

“Santri masa kini harus berjuang melawan kebodohan dan kemunduran, bukan lagi dengan senjata, melainkan dengan pena dan teknologi,” ujar Wahyu.

Ia menjelaskan, peran santri dalam sejarah perjuangan bangsa tidak hanya terbatas pada masa kemerdekaan, tetapi juga harus berlanjut di era modern.

Santri, menurutnya, tidak boleh lengah dan harus terus menimba ilmu pengetahuan untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Wahyu menegaskan, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kunci bagi santri untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Indonesia.

“Santri harus mampu menguasai teknologi yang terus berkembang dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan umat serta kemajuan bangsa,” tuturnya.

Wahyu juga menekankan, perjuangan santri tidak boleh berhenti hanya pada menjaga nilai-nilai tradisi, tetapi juga harus mengantisipasi perubahan di masa depan.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan semangat masa lalu. Perjuangan harus disesuaikan dengan tantangan zaman yang terus berubah,” katanya.

Lebih lanjut, Wahyu mengingatkan, bahwa santri memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan warisan para pendahulu, terutama dalam menjaga keutuhan bangsa dan persatuan nasional.

Santri, lanjut dia, harus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan.

Selain itu, Wahyu menyampaikan bahwa tema Hari Santri 2024, “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan,” sangat relevan dengan kondisi saat ini.

Tema ini, katanya, mengandung pesan penting bahwa santri harus berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

“Santri memiliki peran penting dalam menciptakan masa depan bangsa. Oleh karena itu, saya berharap, agar semangat perjuangan yang diwariskan para ulama terus dipegang teguh oleh santri di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Ia menyebutkan, perjuangan para santri pada masa lalu, seperti peristiwa Resolusi Jihad 1945, harus dijadikan inspirasi oleh generasi santri saat ini.

Ia menilai, semangat tersebut perlu diterjemahkan dalam konteks masa kini, yakni dengan membangun kecerdasan dan keahlian.

Di akhir sambutannya, Wahyu mengajak seluruh santri untuk meningkatkan rasa percaya diri dan berani mengambil peran lebih besar dalam berbagai bidang kehidupan.

“Nilai-nilai perjuangan santri adalah milik kita semua, mari kita rayakan bersama dan ambil bagian dalam menjaga warisan luhur ini,” tutupnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri acara Recheking Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Desa Karangwani, Kecamatan Depok, Rabu (2/10/2024).

Wahyu mengatakan, P2WKSS merupakan program pembangunan pemberdayaan perempuan yang terpadu.

Dalam sambutannya, Wahyu menyebut, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Cirebon Nomor: 400.2.1/KEP.1143–DPPKBP3A/2023 menunjuk Desa Karangwangi untuk pelaksanaan P2WKSS.

“Ini merupakan program pembangunan pemberdayaan perempuan yang dilaksanakan secara terpadu antara dinas, lembaga swadaya, masyarakat, dan CSR (Corporate Social Responsibility), serta partisipasi masyarakat,” kata Wahyu.

Ia mengatakan, program P2WKSS yang menggunakan pola lintas bidang dan terkoordinasi, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Ia mengimbau, agar seluruh anggota tim koordinasi P2WKSS segera mendistribusikan bantuan kegiatan yang telah dialokasikan.

“Karena peran aktif serta intervensi dari semua pihak yang terkait, baik langsung maupun tidak, itu sangat dibutuhkan dalam menyukseskan program terpadu P2WKSS ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, evaluasi P2WKSS bertujuan agar program terpadu bisa berjalan maksimal. Sehingga, lanjut dia, hasilnya bisa optimal untuk pembangunan Kabupaten Cirebon.

“Optimal bagi Desa Karangwangi sebagai lokasi P2WKSS, dengan harapan mendapatkan juara tingkat provinsi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan, tim koordinasi program P2WKSS di Kabupaten Cirebon terdiri dari berbagai instansi, seluruh perangkat daerah masuk di dalamnya.

Selain itu, ada dari pihak swasta dan perguruan tinggi. Eni menyebut, kegiatan ini sudah berlangsung sejak awal tahun, dan pada Mei 2024, telah dilakukan verifikasi.

“Sudah melaksanakan 47 persen dari target 100. Ada beberapa memang yang belum melaksanakan. Kami mohon Pak Pj Bupati untuk dukungannya, agar desa ini bisa mewakili Kabupaten Cirebon,” tukas Eni.

“Tahun kemarin (2023) juara 2. Tahun ini, kami berharap bisa juara satu atau mempertahankan di tingkat provinsi,” katanya.

“Kalau mau juara dua, terus ke satu, tentunya semuanya harus bergerak, termasuk masyarakatnya juga,” ujarnya menambahkan. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyampaikan tentang nilai-nilai persatuan yang harus dipegang teguh masyarakat saat menghadiri Apel Kebangsaan dan Pelepasan Peserta Kirab Merah Putih di Alun-alun Ciledug, Rabu (18/9/2024).

Wahyu mengingatkan, agar masyarakat saling menghargai di tengah perbedaan yang ada.

Kegiatan di Alun-alun Ciledug itu menampilkan berbagai kreasi para pelajar SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Cirebon. Selain itu, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Maulid dan Haul Maulan Alhabib Thoha bin Hasan bin Yahya.

“Hal ini mengingatkan juga tentang proses kebangsaan. Oleh karenanya, kami mengajak siswa-siswi SMP, SMA, dan SMK untuk berpartisipasi menampilkan berbagai kreasinya,” ucap Wahyu.

Ia menyebut, Pemkab Cirebon ingin selalu bersinergi dengan masyarakat untuk merajut persatuan dalam kebhinekaan.

Pemerintah dan masyarakat harus menjaga warisan dan nilai-nilai persatuan yang telah diwariskan oleh para pejuang.

“Oleh karena itu, kita sama-sama melaksanakan kegiatan di Kecamatan Ciledug (Apel Kebangsaan dan Pelepasan Peserta Kirab Merah Putih) hari ini,” katanya.

Senada disampaikan Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Aditya Wira Respati. Ia memastikan, kegiatan di Alun-alun Ciledug tak hanya seremonial belaka, tetapi juga agar masyarakat memaknai wawasan kebangsaan dan mengimplementasikan kecintaannya terhadap Indonesia.

“Ada pepatah, jangan tanyakan apa yang telah negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang sudah kauperbuat kepada negara ini, kepada bangsa dan negara ini,” ucap Aditya.

“Dari semua komponen di sini, mari semua memaknai. Dan, kembalikan jati diri kita dengan menghargai jasa-jasa saudara leluhur kita yang memperjuangkan, atau memberikan apa yang ada hari ini,” tambahnya.

Ia berharap, masyarakat memegah teguh nilai-nilai luhur tentang Ketuhanan yang Maha Esa, nilai-nilai keadilan dan adab. Sehingga, meskipun berbeda tetap memiliki kesatuan.

“Memaknai persatuan Indonesia dengan melaksanakan semua kegiatan bergotong royong, musyawarah untuk mufakat. Ini nilai-nilai luhur dari buyut kita, dan itu sudah tertanam,” ucapnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya memantau kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi di Rumah Sakit (RS) Sentra Medika, Kecamatan Gempol, Kamis (12/9/2024).

Pelayanan KB MOW tersebut merupakan bagian dari rangkaian Hari Kontrasepsi Sedunia, yang diperingati setiap 26 September.

Wahyu mengatakan, rangkaian kegiatan peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Kabupaten Cirebon dimulai sejak tanggal 11 hingga 25 September 2024.

Kabupaten Cirebon menargetkan 15.097 jiwa mengikuti program KB, dari mulai kondom, MOW, hingga intra uterine device (IUD).

“Untuk (target) MOW, kita targetkan 83 orang. Hari ini, di Rumah Sakit Sentra Medika sudah dilaksanakan dan sudah melebihi target,” ujar Wahyu.

“Di sini sudah ada 119 orang, dimana 118 perempuan dan satu laki-laki. Ini dalam satu hari sudah melebihi target,” ucapnya usai memantau pelayanan KB MOW di RS Sentra Medika.

Ia menyebut, jumlah pengakses layanan KB di RS Sentra Medika kemungkinan besar akan terus bertambah. Ia juga berharap, Pemkab Cirebon mampu mencapai target secara keseluruhan.

“Kalau untuk yang 15.097 itu, layanan di berbagai fasilitas kesehatan, puskesmas, dan lainnya,” imbuhnya.

“Kami mengimbau kepada pasangan yang sudah menikah, untuk mengikuti program Keluarga Berencana. Sehingga tingkat kelahiran kualitasnya terjaga, disamping kualitas pendidikan, kesehatan dan lainnya untuk putra-putri kita. Supaya lebih baik kualitas hidupnya,” tutup Wahyu.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jabar Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, KB MOW merupakan Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Ia tak menampik, di Jabar pengguna MKJP masih rendah, sehingga perlu adanya akselerasi. BKKBN Jabar mengapresiasi antusiasme masyarakat Kabupaten Cirebon, yang telah mengakses pelayanan KB MOW.

“Mudah-mudahan pelayanannya terus berjalan, baik saat ada momentum maupun yang statis,” ucap Fazar.

Fazar menyebut, Jabar memiliki target paling tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya terkait pelayanan KB, baik yang jangka panjang maupun pendek.

Jabar menargetkan 299.000 jiwa mengakses layanan KB pada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tahun ini.

Senada disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni, ia mengapresiasi masyarakat Kabupaten Cirebon yang telah mengakses layanan KB di momen rangkaian peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia.

Eni mengatakan, Pemkab Cirebon bekerja sama dengan rumah sakit terkait pendistribusian tenaga medis yang melayani program KB pada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia.

“Di sini semua dilayani, baik yang menggunakan kondom, IUD, MOW dan lainnya. MOW itu (target) 83, sudah melebih target. Hari ini sudah 119,” kata Eni. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melanjutkan warisan kebaikan yang telah diberikan oleh para pensiunan, dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Cirebon.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat silaturahmi dan refleksi terhadap pondasi kuat yang telah dibangun oleh para pendahulu di wilayah tersebut.

“Kita bisa bersama-sama memperingati HUT ke-62 PWRI dan memanfaatkan kesempatan ini untuk bersilaturahmi. Kebaikan yang kita nikmati di Kabupaten Cirebon saat ini adalah hasil dari kebaikan para sesepuh kita,” ujar Wahyu di Pendopo Bupati Cirebon, Rabu (28/8/2024).

“Pondasi yang mereka tanamkan, telah menjadi dasar yang kokoh bagi kemajuan daerah ini,” sambungnya.

Ia menekankan pentingnya melanjutkan berbagai kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan yang telah dirintis oleh para pendahulu. Menurutnya, masyarakat Cirebon saat ini memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan meneruskan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan.

“Oleh karena itu, kita yang hari ini diberi amanat untuk melaksanakan berbagai kegiatan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Cirebon harus terus melanjutkannya,” kata Wahyu.

“Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita untuk memastikan, bahwa kebaikan yang telah ditanamkan oleh para sesepuh agar dapat terus tumbuh dan berkembang,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga mengapresiasi peran aktif PWRI dalam pembangunan daerah. Organisasi ini tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para pensiunan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu berkontribusi nyata bagi kemajuan Kabupaten Cirebon.

Di sisi lain, Ketua PWRI Kabupaten Cirebon, Ali Effendi menyampaikan, meskipun para anggotanya telah memasuki masa pensiun, namun semangat pengabdian mereka tidak pernah padam.

PWRI, yang saat ini memiliki sekitar 14 ribu anggota di Cirebon, terus mendorong para anggotanya untuk tetap berperan aktif dalam pembangunan daerah.

“Sepanjang kita hidup, pengabdian sebagai pensiunan tidak akan pernah berhenti. Potensi besar yang dimiliki oleh anggota PWRI, khususnya di Cirebon, menjadikan mereka sebagai agen pembangunan yang aktif di berbagai sektor,” ucap Ali.

“Kami memiliki banyak anggota yang berkontribusi di sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Dan ini menjadi kekuatan besar bagi pembangunan Kabupaten Cirebon,” lanjutnya.

Ali juga menekankan, bahwa PWRI sebagai sebuah organisasi memiliki peran penting dalam mendukung pemerintah daerah. Melalui berbagai program dan kegiatan, PWRI berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam upaya membangun Cirebon menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera.

“Wadah ini memberikan kami kesempatan untuk berkontribusi lebih besar lagi dalam membantu pemerintah daerah. Kami memiliki komitmen yang kuat untuk terus mengabdi dan berperan serta dalam berbagai aspek pembangunan, karena kami yakin bahwa pembangunan tidak mengenal batas usia,” jelas Ali.

Peringatan HUT ke-62 PWRI ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara para pensiunan dan pemerintah daerah, serta mendorong kelanjutan kontribusi positif yang telah diberikan oleh PWRI selama ini.

Sinergi antara PWRI dan pemerintah daerah diharapkan dapat menjadi kekuatan, yang mampu membawa Cirebon menuju masa depan yang lebih cerah. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON – Kerja keras, dedikasi, dan semangat juang yang luar biasa membawa Kecamatan Sumber meraih gelar juara umum pada gelaran Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) tahun 2024 dengan raihan 27 medali emas, disusul Kecamatan Plumbon sebagai juara kedua dan Kecamatan Arjawinangun menempati peringkat ketiga.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, memberikan pesan penuh motivasi kepada para atlet yang telah berpartisipasi dalam Porkab tingkat Kabupaten Cirebon. Pesan tersebut disampaikan saat upacara penutupan Porkab yang berlangsung di GOR Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Minggu (25/8/2024).

Dalam sambutannya, Wahyu Mijaya menegaskan pentingnya Porkab sebagai batu loncatan bagi para atlet menuju kancah nasional.

“Porkab ini adalah proses penting yang harus dilalui oleh setiap atlet untuk mencapai kejuaraan nasional,” ujarnya.

Selain mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet, pelatih, dan pihak-pihak yang telah mendukung dan berkontribusi, ia juga mengingatkan kepada para pemenang untuk tidak berpuas diri dengan prestasi yang telah diraih.

“Jangan pernah terlena dengan apa yang didapatkan hari ini. Tantangan sebenarnya adalah bagaimana kita meraih masa depan dan mencapai kesuksesan yang lebih besar,” tukasnya.

Lebih lanjut, Wahyu mendorong seluruh atlet Kabupaten Cirebon untuk terus berlatih dan mengembangkan potensi mereka.

“Semoga para atlet kita dapat meraih juara sesuai dengan kemampuan dan potensinya masing-masing,” tambahnya.

Menutup sambutannya, ia menyampaikan pesan inspiratif bagi para atlet yang belum berhasil meraih medali. Mengutip legenda basket Michael Jordan, Wahyu mengingatkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.

“Bagi atlet-atlet yang belum meraih medali, jangan pernah putus asa. Kegagalan adalah sebuah proses yang harus dilalui untuk mencapai keberhasilan,” ungkapnya.

Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara pada September mendatang, ia pun turut memberikan semangat kepada 13 atlet Kabupaten Cirebon yang akan berlaga di 11 cabang olahraga.

“Semoga mereka dapat membawa pulang juara dan mengharumkan nama Kabupaten Cirebon di tingkat nasional,” tutupnya. (DISKOMINFO)

KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar sosialisasi pemberantasan peredaran rokok ilegal melalui kegiatan senam massal, di Taman Parkir Sumber, Kabupaten Cirebon, Minggu (25/8/2024).

Kegiatan yang juga dilakukan secara live melalui kanal Youtube Cirebonkab TV ini, merupakan bagian dari upaya edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak peredaran rokok ilegal yang masih marak di berbagai daerah, khususnya di wilayah pedesaan.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyatakan, peredaran rokok ilegal masih ditemukan di tengah masyarakat, terutama di daerah pedesaan.

“Kami masih sering menjumpai penjualan rokok tanpa pita cukai, bahkan ada juga rokok ilegal yang pemasangan pita cukainya tidak sesuai pada tempatnya,” ungkap Wahyu.

Ia menjelaskan, rokok ilegal juga kerap ditemukan dengan ciri khas, seperti tidak mencantumkan alamat kota produksi pada bagian bawah kemasannya.

“Karena pengenaan cukainya tinggi, harga jual rokok ilegal menjadi relatif lebih murah. Kami berharap, masyarakat lebih waspada dan tidak memperjualbelikan rokok yang tidak berpita cukai, karena hal ini dapat mengurangi potensi penerimaan negara,” lanjutnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon, untuk berperan aktif dalam memerangi peredaran rokok ilegal dengan cara melaporkannya ke kantor Bea dan Cukai terdekat.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon, Bambang Sudaryanto SH MH menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Bea dan Cukai Cirebon.

“Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk menekan peredaran rokok ilegal, sehingga penerimaan negara di bidang cukai dapat lebih optimal dan masyarakat dapat hidup lebih sejahtera,” ujar Bambang.

Ia juga menekankan pentingnya peran serta aktif masyarakat dalam pemberantasan rokok ilegal guna mengamankan cukai nasional, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) demi kesejahteraan masyarakat. (DISKOMINFO)