KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar kegiatan sosial pelayanan kesehatan dan pemeriksaan dini stunting di Kecamatan Suranenggala, Jumat (19/7/2024).
Kegiatan tersebut menyasar seribu lebih masyarakat, dari bayi hingga lansia untuk mendapatkan layanan kesehatan, terutama yang menjadi sasaran stunting.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah MM mengatakan, pelaksanaan kegiatan sosial yang notabene merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Cirebon dan LPS melalui Corporate Social Responsibility (CSR) di Kecamatan Suranenggala ini berhasil memecahkan rekor.
Sebab, lanjut dia, lebih dari seribu warga di Kecamatan Suranenggala, dan semua sasaran stunting di Kecamatan Suranenggala mendapatkan layanan kesehatan.
“Ini pertama di Kabupaten Cirebon, rekor. Karena, dari 40 kecamatan yang seluruh sasaran stuntingnya dilakukan skrining (di Suraneggala),” kata Neneng dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Neneng menyampaikan, kegiatan sosial ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada Jumat (19/7) dan Sabtu (10/7). Dinkes Kabupaten Cirebon mengampanyekan Gerakan Masyarakat (Germas) hidup sehat, memeriksa ibu hamil hingga bayi.
“Tentunya, kegiatan ini mendapat dukungan penuh Pak Pj Bupati Cirebon, tanpa ada kebijakan beliau di dalam pembangunan kesehatan, mungkin kegiatan ini tidak akan berlangsung,” sambungnya.
Ia juga memastikan, masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan di kegiatan sosial tersebut secara gratis. Bahkan juga bisa mendapatkan pengobatan secara gratis. Tentunya, dengan syarat harus terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan.
“Saat ini, 99 persen masyarakat di Cirebon sudah terdaftar jaminan kesehatan. Peserta aktif hampir 75 persen. Tentunya, ini berkat peran pemerintah daerah hingga desa. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih,” katanya.
Neneng berharap, kegiatan sosial tak hanya digelar di Kecamatan Suranenggala. “Dengan hadirnya LPS CSR ini, benar-benar berkolaborasi dengan baik. Sehingga masyarakat di Kecamatan Suranenggla ini sehat, kuat, cerdas, dan tentunya diharapkan menjadi generasi yang beriman. Stunting turun, masyarakat makin sehat,” tukasnya.
Senada disampaikan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Cirebon, Sudiharjo SAP MPd. Menurutnya, Pemkab Cirebon akan terus perangi stunting. Sebab, stunting mengganggu otak dan fisik anak.
“Saya apresiasi kegiatan CSR ini sebagai wujud kepedulian LPS kepada masyarakat. Kegiatan ini digelar di dua tempat, desa Suranggela Lor dan Keraton. Angka stunting di Kabupaten Cirebon pada 2022-2023 meningkat, adanya dukungan dan kegiatan ini, semoga angka stunting lebih cepat turun,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank LPS, Dr H Suwandi, Ak MM CA mengatakan, kegiatan sosial merupakan upaya dalam menangani stunting di Kabupaten Cirebon.
“Ini menjadi hal yang penting, dalam rangka menyongsong generasi emas di tahun 2045 nanti,” ujar Suwandi.
Ia menyampaikan, pihaknya siap membantu mengurai kendala yang menghambat penanganan stunting. Sehingga, lanjut dia, generasi emas 2024 bisa terwujud. “LPS Peduli Bakti Bagi Negeri adalah program CSR sebagai wujud kepedulian LPS kepada masyarakat,” tuturnya. (DISKOMINFO)