Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon Drs. R. Benni Sugriarsa membuka kegiatan Pembinaan bagi Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Cirebon yang diikuti oleh para Pelaku Seni, Kamis (25/08/2016) di Gedung Dakwah Sumber.
Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Diskominfo Sujono, SE.,MM selaku Panitia Penyelenggara menyampaikan pembentukan FK Metra di Kabupaten Cirebon ini merupakan salah satu amanah dari Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2008, dimana dalam proses keterbukaan informasi sekarang diperlukan berbagai media untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, salah satunya yaitu melalui Media Tradisional dan FK Metra merupakan sebuah Forum sebagai wadah berkumpulnya para Budayawan dan Seniman untuk mengemban amanat dalam rangka penyebarluasan informasi kepada masyarkat yang memerlukan pembinaan.
Maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah memberikan bimbingan dan arahan untuk Peningkatan Peran Media Tradisional secara proposional dalam proses pelestarian, pengembangan, pendidikan, dan pemanfaatan Komunikasi dan Diseminasi Informasi serta untuk menjalin dan memelihara hubungan kemnitraan antara komunitas Media Tradisional dengan Lembaga Pemerintah.
Sedangkan Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon menyampaikan FK Metra adalah wadah kemitraan Seniman dengan Pemerintah, swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang mempunyai kapabilitas dibidang Media Tradisional dan merupakan wadah kemasyarakatan didalam menampung, mengurus dan membina seluruh Komunitas/grup media Tradisional
Media Tradisional sering disebut juga Media Pertunjukan Rakyat atau Kesenian Tradisional yang merupakan ragam kegiatan pagelaran seni yang mengedepankan potensi budaya daerah di Indonesia yang bertujuan sebagai sarana hiburan yang komunikatif, sehingga bentuk kesenian tersebut dapat dimanfaatkan sebagai media pembawa pesan-pesan pembangunan.
Kami berharap Forum Komunikasi Media Tradisional tidak hanya sebuah lembaga yang bersifat formalitas saja tetapi menjadi sebuah Lembaga Organisasi Kemasyarakatan yang bersifat terbuka, non diskriminatif dan non politik yang menampung keanekaragaman potensi Bangsa dibidang Media Tradisional. saudara-saudara juga harus bertekad melestarikan budaya luhur Bangsa sekaligus aset yang harus dipelihara, diberdayakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.
Sehingga pada akhirnya tidak ada sekelompok masyarakat yang terpinggirkan dalam menikmati hasil-hasil pembangunan. justru disinilah peran penting Media Tradisional, harus mampu membawa dan membimbing masyarakat dalam berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Media Tradisional harus dapat memberikan “tontonan” yang menarik sekaligus “tuntunan” bagi masyarakat banyak dengan informasi yang sederhana yang mampu dicerna masyarakat banyak yang heterogen. Dengan keunikan dan kesederhanaannya Media Tradisional masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai sarana hiburan dan penyampai pesan-pesan pembangunan yang efektif.
Salah satu kunci agar Media Tradisional dapat tetap eksis ditengah persaingan global ini adalah “inovasi”. kita jangan pernah lelah untuk terus menggali hal-hal baru yang mempunyai nilai tambah jika dibandingkan dengan konsep lama. Dengan inovasi yang terus menerus maka akan kita ciptakan perubahan sosial yang positif yang pada hakikatnya adalah pembangunan.
Dalam kesempatan yang baik ini kami berharap agar saudara-saudara sekalian membiasakan diri dengan diskusi, tukar pikiran antara anggota sehingga lambat laun akan muncul gagasan-gagasan baru atau inovasi.
Selesai pembukaan, acara dilanjutkan dengan materi Peran dan Fungsi Forum Komunikasi Media Tradisional dalam penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang disampaikan Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Barat Dr. H. Anton Gustoni, M.Si, Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon Drs. R. Benni Sugriarsa dan Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Cirebon Uuk Sukarna, SE.(Bens/Edys, Diskominfo)