KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menghadiri rapat koordinasi soal inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan sejumlah lembaga lainnya melalui virtual, Senin (26/8/2024).

Pemerintah Kabupaten Cirebon tengah berupaya mengantisipasi, agar sejumlah komoditas tak mengalami kenaikan harga.

“Barusan rapat soal inflasi dipimpin Plt Sekjen Kemendagri dengan berbagai stakeholder yang hadir. Ada beberapa hal yang memang menjadi perhatian bersama. Beberapa komoditas ada yang naik, dan ada juga yang turun,” ucap Wahyu usai rapat.

Wahyu mengatakan, di perbatasan antara Indramayu dan Kabupaten Cirebon, kemudian Kuningan dan Kabupaten Cirebon, sejumlah komoditas seperti cabai rawit, minyak goreng, dan beras mengalami kenaikan harga.

Kondisi demikian menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk mengantisipasi, agar tak terjadi kenaikan harga.

“Kemudian untuk menjadi perhatian yang lainnya juga, terkait dengan bawang merah, kondisinya sekarang harganya menurun. Ini menjadi perhatian kita bersama. Tetapi, melihat data perkembangan harga di Kabupaten Cirebon, relatif stabil,” ujarnya.

“Saat ini, kita lebih mengantisipasi, karena daerah perbatasan kita sudah relatif tinggi. Mudah-mudahan kita bisa menjaga harga komoditas di Kabupaten Cirebon,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala BPS RI, Amalia Adininggar mengatakan, kenaikan harga cabai rawit berada di angka 70,3 persen wilayah di Indonesia. “Untuk beras, pada minggu keempat Agustus 2024, mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen, jika dibandingkan dengan Juli 2024,” jelas Amalia.

“Kalau kita lihat di sini, jumlah daerah pada minggu keempat, hampir sama dengan minggu sebelumnya, yakni 33 persen yang mengalami kenaikan harga beras di wilayah Indonesia,” lanjutnya.

Sementara itu, Amalia juga mengatakan, bahwa minyak goreng mengalami kenaikan harga sebesar 0,33 persen dibandingkan periode Juli 2024. Sebesar 44 persen wilayah di Indonesia mengalami kenaikan harga minyak goreng. (DISKOMINFO)